Satu langkah dalam diam.

1.2K 72 1
                                    

Ucapan tanpa usaha itu ibaratkan angin yang berlalu. Tapi, usaha tanpa perasaan itu juga akan sia-sia selalu.
🌾

Diam itu kadang juga diperlukan. Tapi jangan remehkan akan hal itu. Diam bukan berarti mereka hanya bisa duduk tenang dan berleha-leha.

Seperti Ify, dia kelihatannya hanya diam dan tidak mengusili Qeyla. Tapi, siapa sangka Ify masih saja mengusili Qeyla dengan cara diam-diam.

Yaitu, dia usil mengambil buku pr matematika Qeyla saat Qeyla sedang piket. Alhasil Qeyla tidak ada waktu buat ngerjain lagi. Dan akhirnya dihukum deh.

Ify bahkan sudah tertawa senang saat menceritakannya kepada sahabat-sahabatnya. Memang untuk cara ini dia melaksanakannya sendiri.

"Gimana tak-tik gue? Keren kan?" tanya Ify dengan nada bangga.

Sahabat-sahabatnya nampak antusias sekali. Walau pun dalam hati mereka khawatir jika Ify nanti ketahuan Rio. Ya, setidaknya untuk sekarang Ify bisa tertawa dulu.

"Hebat Fy. Ide lo kok cemerlang banget sih?" puji Shilla terkagum-kagum.

"Lagian kok lo bisa tahu kalau kelas Qeyla ada pr matematika?" tanya Alvin bingung.

Hah! Itu yang ingin mereka tanyakan kepada Ify dari tadi. Mana mungkin sangking niatnya Ify mau mengusili Qeyla sampai dia memantau kelas Qeyla.

"Jangan salah dong! Siapa gue? Manusia cerdik tapi juga liat situasi dan kondisi," ucapn Ify bangga.

Mereka mendengus kesal. Sudah biasa baginya Ify berbangga hati seperti itu. Tapi, mereka juga mengakuinya.

"Gue nggak butuh kesombongan lo ya. Yang kita butuhin penjelasan lo," ucap Via karena sudah sangat penasaran.

Ify memulai ceritanya, "Jadi gini. Tadi malam kan gue chatan sama Vigo, cowok yang sekelas sama Qeyla. Dia curhat katanya dia bingung buat ngerjainnya dan soalnya juga banyak banget."

"Lha karena gue baik banget. Akhirnya gue bantuin deh dia. Dan setelah bantuin dia, gue punya ide gimana caranya ngerjain tuh cewek cupu. Yaitu dengan cara buku pr matematikanya. Dengan bantuin Vigo pastinya," ucap Ify bangga.

"Jadi bukan lo sendiri yang ngambil?" tanya Cakka memastikan.

"Yoa lah."

"Gila! Ini tambah hebat banget. Ah, lo emang the best deh Fy."

Ify hanya tersenyum. Tapi senyumnya terlihat seperti senyum yang menakutkan bagi yang melihatnya. Bahkan Alvin, Via, Shilla, dan Cakka pun merasakannya.

"Lo---lo nggak bakal ngelakuin hal yang aneh-aneh kan?" tanya Via sedikit ragu.

"Tenang aja. Gue bukan psikopath seperti yang kalian pikirin."

***

Qeyla berkali-kali mengusap keringat yang keluar dari wajahnya. Dia menghela nafas lelah. Bagaimana tidak? Dia disuruh menyapu parkiran siswa sampai bersih dan tidak ada sampah.

(Not) Psycho Love [COMPLETED]✔Where stories live. Discover now