Valentine?

1.6K 75 5
                                    

Sesama perempuan kamu harusnya tahu. Gimana rasanya jadi aku yang dicuekin bahkan dipermalukan di depan sahabat-sahabatmu sendiri. Kalau nggak tahu, apa kamu nggak punya hati?

-Alyssa Zoya Alifiana-
🌾

Setelah dikerjai dengan hilangnya buku pr matematikanya. Qeyla malah semakin dekat dengan Rio. Dan Rio yang memang hampir selalu ada untuknya.

Seperti pagi ini, mereka berdua sedang sarapan di kantin karena memang Qeyla mau pun Rio tidak sempat sarapan di rumah tadi. Keduanya tampak sedang mengobrol walau pun Rio yang lebih mendominasi.

"Sebentar lagi valentine, kamu mau aku beliin apa?" tanya Rio di sela makannya.

Tangannya sibuk mengaduk nasi gorengnya sedangkan matanya menatap serius ke arah Qeyla yang menunduk. Akhir-akhir ini memang Rio menyuruh Qeyla untuk menggerai saja rambutnya dan Qeyla menyetujuinya.

"Eh, nggak usah aja deh Yo. Lagi pula itu kan nggak wajib dirayain," balas Qeyla bijak.

Rio tersenyum simpul. Ini yang ia sukai dari cewek itu,"Ya nggak papa asalkan kita nggak salah niat kan?"

"Iyasih, tapi menurut aku itu nggak harus dirayain. Buang-buang uang, mending buat yang lebih berguna aja."

Rio mengangguk-angguk paham. Tapi raut wajahnya nampak sedang berpikir keras. Entah apa yang sedang ia pikirkan.

"Gimana kalau kita ngerayain valentine di panti asuhan Kasih Sayang aja? Kita udah lama lho nggak kesana," usul Rio yang terdengar menarik.

Qeyla nampak terkejut. Iya juga, mereka sudah jarang kesana lagi sejak beberapa bulan terakhir ini. Padahal biasanya mereka akan kesana setiap satu bulan sekali.

Kegiatan itu sudah mereka lakulan semenjak mereka jadian. Qeyla yang memang pada dasarnya sangat menyukai anak kecil langsung setuju diajak kesana oleh Rio.

"Boleh-boleh, udah lama kita nggak kesana. Aku kangen sama mereka," sambut Qeyla antusias.

Ah, ada untungnya juga tadi dia menolak untuk merasayakan valentine berdua dengan Rio saja. Jadi tercetuslah ide ini.

"Terus nanti kita bawa apa aja kesananya?" tanya Qeyla yang memang maaih antusias akan hal itu.

"Em, coklat sama boneka buat yang cewek dan mainan robot-robotan atau nggak mobil-mobilan buat yang cowok. Gimana?"

"Ok, aku setuju. Jadi, kapan kita cari barang-barangnya?" tanya Qeyla lagi.

Dengan gemas Rio mencubit hidung Qeyla,"Kamu nggak sabaran ya. Antusias banget deh,"ucap Rio.

"Iya dong. Kangen berat aku sama mereka."

"Hahaha, oke-oke. Sekarang makan dulu itu makanannya. Mubazir kalau nggak dimakan," ucap Rio.

Qeyla menganggung dengan semangat. Mungkin karena saking antusiasnya dengan ide yang dicetuskan Rio tadi.

Mereka tertawa bahagia seolah mereka hanya berdua. Membuat sebagian pengunjung menatap ke arah mereka dengan tatapan memuja.

Mereka itu ibaratkan perfect couple di SMA itu. Mereka saling mencintai dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Mungkin hanya ada satu orang yang tidak menyukai mereka berdua. Ah, bukan hanya satu tapi beberapa. Dan diantaranya adalah Ify.

(Not) Psycho Love [COMPLETED]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora