Titik Rendah

970 51 11
                                    

PLAYLIST

Ed Sheeran - Happier
***

Semua ada titik rendahnya. Termasuk mencintai, tidak semua orang mau terus menunggu dan mengejar. Apalagi yang dikejar terus berlari tanpa berhenti. Pasti lelah juga akhirnya.

***

Entahlah apa yang Ify rasakan. Dia tidak bisa mendefinisikan semua yang ia rasakan. Awalnya ia merasa senang karena sudah bisa merenggut kebahagian dari Qeyla walaupun hanya satu hari.

But now? Ify hanya merasa semu dengan semua yang ia lakukan. Lari bukan penyelesaian yang sempurna. Tapi,dia juga ingin tenang walau sehjenak.

"There's a problem Fy? I think you're not good?" Iel menatap adiknya itu.

"Yeah, there's some problem. And i want to go from this moment. How about you?"

"It is ok. But, jangan lama-lama. Semua itu butuh diselesaikan. Dan kalau kamu menunda-nundanya masalahnya malah tambah banyak," ucap Iel.

Ify tahu. Tapi bisakah dia tidak kembali lagi untuk mengungkit masalah ini? Dia hanya tidak sanggup saja. Ify hanya ingin penyelesaian yang happy bukan yang menyedihkan.

"Oky, but, aku nggak tahu mau gimana lagi abang! Aku cuma mau yang berakhir bahagia bukan yang menyedihkan."

Ify tergugu. Dia menangis, dia tidak mau terjebak di situasi seperti ini. Andai saja dia tidak kembali. Mungkin dia tidak akan sesakit ini. Andai saja Rio masih setia dengannya. Dan semuanya hanya tinggal andai.

"Semua akan baik-baik saja Fy, apapun akhirnya kamu pasti bisa melaluinya. Dan besok kita akan liburan. Kamu nggak usah mikirin dulu sekolahnya. Yang terpenting kamu bisa rileks dulu," ucap Iel.

Ify langsung saja tersenyun bahagia dan memeluk abangnya itu. Ini yang dia butuhkan. Seseorang yang mengerti keadaannya, bukan hanya yang mengenalnya, tapi tidak memperdulikannya.

***

Semarang. Adalah destinasi wisata yang dituju. Entah ada apa dengan pemikiran Iel yang tiba-tiba saja memilih kota ini. Padahal masih banyak destinasi wisata alam yang lebih menarik dari itu.

Entahlah, Ify tidak memperdulikan itu. Yang terpenting dia bisa melupakan sejenak masalah yang dia hadapi. Setidaknya dia tidak terlalu tertekan saat menhelesaikan semuanya.

Udara sejuk saat ia menghirupnya adalah suatu kebahagiaan bagi Ify. Bayangkan saja, selama kurang lebih tujuh belas tahun dia selalu di kota. Dengan udara panas, polusi yang sangat banyak. Untuk mencari tempat yang sejuk tentu saja sangat susah.

Untung saja Iel memilih tempat ini. Dan untuk tinggalnya, Ify tinggal di vila milik Iel yang dibangun di kota ini. Awalnya Ify tidak percaya. Tapi setelah ia tahu, barulah bisa percaya.

"Gimana Fy disini? Nyegerin kan?" tanya Iel.

"Banget bang! Jadi nggak pengen pulang," sahut Ify semangat. Matanya berbinar menunjukkan dia sangat menikmati liburan ini walaupun harus dengan bolos.

(Not) Psycho Love [COMPLETED]✔Where stories live. Discover now