Rio Angry? Why?

1.3K 88 8
                                    

Kamu gak mau tau tentang penjelasanku dan kamu gak mau tau tentang apa pun itu. Dan aku pastiin kamu nanti bakal menyesal karena itu.
🌾

Ify dan yang lain nampak ber-pesta di kantin. Itu kelihatan dari makanan yang ada di meja itu.

Entah itu dari mie ayam, bakso, batagor, soto, atau pun yang lain. Dan juga berbagai jenis minuman.

Gelak tawa terdengar nyaring ditelinga pengunjung kantin. Mereka heran, karena ini termasuk hal langka dan perlu diabadikan.

Jarang sekali mereka tertawa di tempat umum. Karena biasanya mereka menunjukkan muka datar anadalan mereka.

Walau pun belum bisa membuat Qeyla menyerah dalam hubungannya dengan Rio. Ify masih bisa melaksanakan jutaan bahkan milyaran cara untuk membuat hubungan mereka berakhir.

"Ish, gue gereget deh tadi sama lo Fy. Bisa tenang aja walau di rendahin ama si Qeyla," celoteh Via sambil mengunyah baksonya.

"Hooh, gereget gue nontonnya. Tadi kalau gue di posisi lo, pasti udah gue tonjok tuh muka sok kepintarannya Qeyla," sahut Shilla.

Sedangkan Cakka dan Alvin hanya diam menikmati makanan yang tersedia. Dan mendengarkan cewek-cewek itu ber-celoteh Ria.

Ify meminum lemon tea nya sebelum membalas celotehan kedua temannya itu. Tangan kirinya ia buat untuk memegang ujung sedotan minumannya dan mengaduk-aduknya sebentar.

"Gue juga kesel sebenarnya. Tapi ini semua harus sesuai proses. Step by step, biar semua berjalan lancar gitu," balas Ify tenang.

Keduanya hanya mencibir dan kembali melanjutkan makannya yang tertunda. Mubazir kalau tidak dimakan, makanan sebanyak itu kalau tidak habis mau diapain lagi?

Sedangkan Ify yang membayar hanya diam memakan mie ayamnya dengan santai. Tidak seperti keempat temannya yang memakan makannya dengan grasak-grusuk.

"Ohh ya Fy, rencana lo selanjutnya apa?" tanya Alvin memecah keheningan di meja itu.

Ify nampak berfikir sambil menhetuk-ngetukkan jari telunjuknya ke atas meja. Ia sekali-kali memutar kepalanya menoleh ke kanan atau ke kiri.

"Emm, gue bakal pura-pura baik sama adiknya," ucap Ify sambil menoleh.

Mereka langsung nyambung dengan itu dan mengangguk antusias. Terutama Shilla ia nampak sangat setuju dengan itu.

"Gue, setuju. Sangat sangat setuju," Shilla menanggapinya dengan antusias.

"Haru......."

"Gue yang bakal halangin lo," ucapan Ify terpotong begitu saja oleh seseorang yang baru saja datang.

"Gak nyangka orang kayak lo bisa psycho juga ya," lanjutnya.

Dia juga tersenyum. Tapi senyum itu senyum merendahkan untuk Ify. Dia kemudian menatap Ify dengan tatapan menghunusnya.

Ify hanya diam dan membalas tatapan itu dengan tatapan sendu dan berkaca-kaca miliknya. Ia ingin menumpahkan semuanya namun tidak mungkin.

(Not) Psycho Love [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang