6%

5.4K 382 17
                                    

Aku mendengus kasar apabila mereka melepaskan kedua tanganku.

Aku melihat keadaan dewan serbaguna itu. Nampak macam dah lama tidak digunakan kerana sebahagian sudut ruang dilitupi dengan sawang labah ii.

"If you wonder...this...is my palace."

Mataku lirik padanya yang duduk di anak tangga pentas.

Lengan bajunya yang disinteng hingga ke siku,menampakkan lagi lakaran ink di lengannya yang putih.

Never seen a perfect art on somebody...-

"I'm not-" aku bersuara.

Satan memandangku kosong,menunggu aku meneruskan kata ii ku.

Aku mengela nafas berat. Mata dipejam sesaat. Memori lama kembali melakar di balik mataku.

"I've seen them...before this-"

Dia melirik ke arah tangannya yang dilitupi ink.

Satan merapatkan kedua tapak tangannya sambil mata melirik padaku. "Mind to share..?"

"My-dad."

"Your dad?" He seem amused.

"Well...he owned a big company-that...sold...weapon...bombs..
And-"

Aku tak perlu beritahu dia semuanya kan?

"Intereting....."dia melihatku sekilas. "So.." satan berdiri,lalu menepuk ii seluarnya.
"You are not really an angel.."

"I never say that i'm one."

Dia senyum pahit.

"Can you stop-for once?"

dia pandang aku ."stop..what?"

"Tsk...stop smile when you din't have intention to."

"You mean?"

"Please-smile happily...like grin happily..."

Dia pout!!!!!pout!!!

"But i'm smilling."

Sarcasm.

"Its not smile. "

Satan grin.
"You mean smile-grin like this?"

aku ketap bibir bawahku. Damn,his smile killing me to death!! Killer smile!!!!
Oh..mai..gat!!!!!

"Yah...erm...like that. You are a good student afterall."

Satan senyum kecil. "You sure are something different..."

Aku sembunyikan senyuman yang cuba terlakar di bibirku.

"So,the...punishment...?"

Satan smirk." We're not doing it. Neither me nor you."

"But-"

"I'm not doing it princess...and i'm not letting you too."

Aku hela nafas berat. "So, siapa yang akan buatkan?hurm?"

" my people."

"Like seriously...are you insane?"

Dia pandang aku. Tangannya memeluk tubuhnya yang bert-shirt putih.

"What do you mean angel?"

"Huff- fyi... Suhu dekat luar tu panas tahu tak?have some mercy can you? Plus,there are no food or drink if this doe-"

"You want me to do it?"

Aku diam sekejap,sebelum mengangguk.

Takut ii melihat reaksinya. Aku cuba curi ii melihat wajahnya.
Dia senyum. Like the real smile...warm smile.

Tanpa sedar,aku turut senyum.

"Ok." Dia menapak ke arah pintu.

Aku tercengang. Kaki laju mengejar langkahnya.
"Seriously?"

dia toleh ke sisi,melihat wajahku.
"Bad boy can be a good boy too. " He smirk.

Aku kaku. Dia semakin melangkah ke hadapan,sebelum tiba ii dia berhenti melangkah.
Dia menoleh ke belakang,melihatkan aku yang masih tercengang di daun pintu.

"Lost again angel?"
He grin.

Aku kemam bibirku sambil mataku merenungnya.
Sambil menghela nafas panjang,kaki aku ayun ke arahnya yang masih menungguku beberapa tapak dihadapan.

💋💋💋💋

Mariana Qutler menyisip winenya sambil matanya meliar melihat suasana bandar New York dalam kepekatan malam,melalui tingkap pejabatnya.

"Apa yang kau risaukan hurm?"

Mariana menoleh ke belakang,dia senyum kelat pada kekasih hatinya yang juga merupakan seorang pendakwa raya.

Marina mengambil tempat disisi kekasihnya, Melinson Aisac.

"She will never get out from that place..she trapped in there...for the rest of her life..dear.."Melinson mengusap perlahan tapak tangan Mariana.

" you sure..dia tak kan dapat lepas dari tempat tu?"

Melinson senyum lebar sambil mengangguk. " i dapat report..dia suspect of that case..and..nothing can proof that she is not guilty...well..they don't care whose the real culprit...they just need someone ...to be..a...black-sheep..."

Mariana senyum sinis. "Great....i tahu you memang boleh diharap...Melinson..."
Tangannya mengusap ii wajah kekasihnya.

" yes i am...babe..."

"I love you."

"I love you too...babe."

💋💋💋💋

Tuan wade merenung tajam kedua ii tahanan itu. Sejak sejam yang lalu,secretary nya merungut apabila kedua ii tahanan itu mendesak untuk berjumpa dengannya.

Dia membuka kotnya lalu diletakkan di atas kerusi kulitnya.

Dia melabuhkan punggung di atas kerusinya. Tangan diletakkan di atas meja sambil mata tak lepas memandang mereka.

"So,what do you need...Mr Danial Herpberg...and...Mr William Zaphfaris George?"

Danial menyengih manakala faris garu kepala. Dah lama tak dengar nama sendiri dipanggil penuh.

"Its about Megat Aisac,sir." Danial mengutarakan keriasauannya.

Tuan wade kerut dahi."why?what's wrong?"

"He start it again.."

"You mean.."

"Yes...and this time..we afraid that...it will turn worst....worst than before sir."

Tuan wade mendengus kasar. "You know the reason of his behaviour?"

Faris ketap bibir. "We afraid...its caused by.....Satan."

"Satan? Are you serious? Satan does'nt have any grudge or problem with him since-"

"Since Nina Swatch is here,sir."

"Nina Swatch?"

"Yes,sir."

"We think,you should call his parents...and..his doctor.."

Tuan wade diam sambil matanya merenung folder maklumat tahanan di situ.

Tbc
Vote ..

(1) MURVE : Meet The Darkness[Book 1]✔Where stories live. Discover now