Nina Swatch
Aku melirik sayu pada gadis di samping Ryan. Gadis itu, kekasih lama Ryan. Kedatangan gadis cantik seperti model itu betul-betul mengejutkan aku,memandangkan kami tidak pernah bertemu sebelum ini. Papa ada beritahu aku yang mereka sudah lama bercinta,tapi...tiba-tiba putus.
Yang pasti, gadis itu sangat cintakan Ryan. Lihat saja wajahnya yang memerah dan sepasang matanya yabg sembap.
"Arianne---" papa memanggil namanya. Gadis itu menoleh.
"-------baliklah semula pada Ryan---" suara papa bergetar.
"------he needs you---" perlahan tutur papa namun menyentap sanubariku. Tiba-tiba aku teringatkan Alexander. Banyak...sangat banyak yang kami lalui...tapi...tetap perpisahan jua yang menjadi pengakhiran kami.
"Hold him...and never let go---" kata-kata papa seakan dituju sama buatku. Tapi aku---
"------I never stop loving him uncle---never--"
Sama seperti aku juga...tak pernah berhenti ...tapi---mungkin dah tiba masanya aku lepaskan cinta ni.
"Ryan dah berikan kebahagian buat uncle---" mata papa melirikku. Senyuman meniti di bibir Arianne. "Dah bertahun, he search for you--- " tangan gadis itu menggenggan lembut kedua tanganku. Air matanya menitis.
"----You are beautiful---- "
Aku senyum pahit. "You realise that beautiful doesn't suit you---you are gorgeous."
Senyuman Arianne lebar. Dia seka air matanya perlahan. Kemudian,dia melirik semula pada Ryan yang masih tidak sedarkan diri.
"----I'm back Ryan---" tuturnya yang perlahan sempat aku tangkap. Mataku larikan pada tubuh Ryan yang kaku.
Your love is back....so,there is no reason for you to give up on your life Ryan...
⚫⚫⚫
Aku menapak masuk ke dalam rumah. Saat aku melalui ruang tamu ,mataku terpandang Zu Er yang sedang menuruni anak tangga bersama luggage .
"Zu Er---- "
Mata wanita itu menikamku. Dia meletakkan bagasinya di sebelah kakinya.
"I'm leaving--"
Aku terdiam. Salah aku....
"Its not your fault--- " keluhan lemah meniti di bibirnya. Matanya naik menemuiku. "I need time for myself...my son...my life-- and----" matanya meliar ke sekitar rumah. Senyuman pahit terbit di bibirnya.
"He needs time---And I don't wanna bother him again. Let him think wisely bout our relationship--- if this is the end...then, sure it is."
Dia mula menarik bagasinya untuk pergi dari rumah ini,namun baru beberapa langkah,dia berhenti.
"----and---this--" mataku jatuh pada kuntuman babybreath ditangannya.
"-----I found this ---in your room,before you discharge."
Bunga itu disua padaku.Aku sambut hulurannya. Mataku naik melihatnya,pelbagai tanda tanya bermain di benakku.
"Siapa yang--"
"If you know him well,then sure as hell you know whom-- I don't have the answer."
Aku sentuh perlahan bunga itu. Sedikit layu.
Alex...
⚫⚫⚫
YOU ARE READING
(1) MURVE : Meet The Darkness[Book 1]✔
Romance◆◇◆◇ BOOK 1.0 ◆◇◆◇ Complete © I make mistakes and out of control and at time hard to control. But,if you can't handle me at my worst,then you sure as hell don't deserve me at my best- Marilyn Monroe ------------------- Nina,tahanan juvana yg hidup...