Are you Addicted II (bahasa Vers) [[Chapter 209-315]]

Addicted II Chapter 025 - Memenangkan Anda Menjadi Penyampai Hasrat

Akhir Chapter nya itu lo yg bikin greget...

Emang apa sih????
Penasaran kan.
Yaudah lansung aja kita turun ke bawah.

Selamat membaca

*****

Gu Hai melesat keluar dari lift, setiap hentakan langkahnya terdengar keras saat menuju Bai Luo Yin.

Di dekat pintu keluar yang sekarang ada banyak orang, semua orang tiba-tiba berdiri diam. Dalam waktu singkat, para pegawai wanita bergegas berhamburan, menghilang ke segala arah.
Bai Luo Yin terus bersandar di bagian depan mobilnya, sosok gagahnya yang tampan tidak mungkin diabaikan.

Gu Hai berhenti di depan Bai Luo Yin. Wajah mereka saling pandang satu sama lain.

"Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Gu Hai.

Bai Luo Yin dengan santai meletakkan tangannya di bahu Gu Hai, "Tidak banyak, hanya mencari tempat untuk beristirahat dan merokok."

"Kamu sangat pintar" Gu Hai menyeringai pada BaiLouYin, "Setiap hari kamu kebetulan memilih tempat ini untuk beristirahat."

"Tempat ini memiliki banyak wanita," kata Bai Luo Yin sambil menyalakan sebatang rokok.

Gu Hai menyambar rokok dari mulut Bai Luo Yin dan memasukkannya ke mulutnya. Kedua pria itu bersandar di bagian depan mobil. Gu Hai murung menatap bagian depan gedung perkantoran.

"Jangan ke sini lagi." Gu Hai memperingatkan.

Bai Luo Yin dengan enggan menjawab, "Ini adalah tempat umum, mengapa aku tidak boleh kemari? Lagi pula, ini bukan seperti aku datang ke sini untuk mencarimu. Aku masih lajang ... aku hanya mencoba menemukan jodoh di lokasi menguntungkan ini. "

Gu Hai meniup asap, membawa kabut udara dingin ... Mencari jodoh? Aku akan menungangi kamu, apa yang perlu kamu cari lagi?

"Jangan tergantung dengan itu, tidak ada wanita di perusahaanku yang cocok denganmu. Belum lagi, semua wanita ini memiliki standar tinggi, siapa yang menginginkan bajingan sepertimu."

Berbicara bodoh untuk sementara waktu, pada akhirnya, dia menyadari bahwa tidak ada reaksi apa pun dari Bai Luo Yin. Sambil memutar kepalanya, orang ini telah mengeluarkan setumpuk kartu nama entah dari mana. Sekilas, setidaknya ada lima puluh. Satu demi satu, masing-masing kartu dibolak-balik seolah-olah sedang menyusun daftar seorang gadis. Wajahnya menunjukkan ekspresi yang sangat menyenangkan.

Gu Hai meraih setumpuk kartu nama dan tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia segera memasukkannya ke sakunya.

Bai Luo Yin samar-samar tersenyum pada Gu Hai, "Presiden Gu, mengapa kamu begitu picik, kamu memiliki semua kartu ini di perusahaanmu, mengapa kamu mengambil milikku?"

"Aku hanya meminjam kartu untuk melihat berapa banyak staf perusahaanku yang memiliki standar rendah seperti itu."

Bai Luo Yin tidak marah. Sambil menginjak ujung rokok, dia mengungkapkan ekspresi bingung.

"Eh, bukankah menurutmu bau rokok ini sedikit asam?" (Menyindir pada kecemburuan Gu Hai)

GuHai melirik Bai Luo Yin, yang ekspresinya semakin puas.
Bai Luo Yin berhenti, menepuk pintu mobilnya, "Baiklah, Presiden Gu, sudah larut, aku harus pergi makan."