FICLET

4.1K 406 32
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pair : SasuFemNaru

Warn  : Saya Udah Post ini di Fanfiction, oke? GS, AU, OOC, Garing, Receh dengan typo tak tertahankan..heheh

Saya cuma pingin post cerita lawas saya di sini kok..

3 Ficlet yang ngaconya luar biasa ..  :D

Selamat Membaca~

..

MASA DEPAN

..

" Hell! Kau benar- benar menyiksaku, Teme!"

" Jangan mengumpati suamimu, Dobe!" Sasuke mengingatkan dengan kening berkerut.

" Aku tidak menyiksamu, Sayang. Aku pergi untuk bekerja," terangnya. Mencoba memberikan pengertian untuk si pirang.

" Tapi kau pergi seharian, Teme brengsek! Dan aku harus mengurus semuanya sendirian," protes Naruto kesal.

Sasuke diam. Melihat Naruto yang masih memasang wajah masam.

" Aku harus memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, dan mengepel lantai. Lalu aku juga masih harus menjaga si kembar di saat bersamaan," keluhnya.

" Itu memang tugas seorang istri, Dobe! Astaga," Sasuke mengusap wajahnya, mencoba lebih sabar menghadapi si pirang yang semakin meledak- ledak meluapkan kekesalannya.

" Tapi aku juga masih harus mengurusi hal remeh temeh, Sasuke. Membayar tagihan listrik, air pam, beli popok, belanja kebutuhan sehari- hari, dan aku masih harus merawat taman di depan dan belakang rumah! Kau pikir itu tidak capek!? Huh?"

" Lalu aku harus bagaimana, Dobe!? Aku bekerja untuk mencari nafkah. Mencukupi kebutuhan keluarga kita. Membeli mainan dan susu formula untuk si kembar, juga mempersiapkan biaya untuk mereka sekolah nanti, Sayang. Aku harus bagaimana? Itu juga melelahkan," jelas Sasuke geram.

" Ini semua salahmu!" tuduh Naruto dengan telunjuk teracung tidak sopan pada si rambut hitam.

" Apa? Kenapa aku?" protes Sasuke.

" Kau tidak memperbolehkanku mencari pengasuh untuk si kembar, dan mau tidak mau harus aku yang merawatnya karena kau selalu pergi di pagi- pagi buta dan pulang malam. Kau bahkan langsung makan dan tidur begitu sampai di rumah dan aku yang harus mencuci piring bekas makanmu. Aku juga masih harus mengganti popok si kembar kalau mereka mengompol atau berak di celana, Teme!"

" Akan lebih bagus kalau anak dirawat oleh orang tuanya sendiri, Dobe."

" Hell! Kau tidak tahu capeknya merawat dua bayi, Bodoh! Menggendong dua bocah gemuk itu kemana- mana dengan tangan kurus kering keriputku ini! Kau tahu, aku merasa 100 tahun lebih tua dari umur asliku karena bekerja terlalu berat. Pokoknya ini semua salahmu!"

" Kenapa bukan kau saja yang salah? Kenapa melahirkan sekali saja langsung dua anak, sih!?"

Naruto melotot. Menggeram dengan nada rendah dan berbahaya.

" Mana aku tahu kalau dapatnya langsung dua!?" serunya dengan emosi yang nyaris membuat telinganya berdenging.

" GEMBEL!!!"

Dua manusia yang sejak tadi berdebat panjang itu reflek menoleh. Menatap satu manusia lagi yang baru saja mengumpat dan duduk tegak dengan wajah garang serta rambut berantakan.

" Sai?"

" KUPIKIR TADI BERKUMPUL DI RUMAH SASUKE UNTUK MENGERJAKAN PR BIOLOGI DAN BUKANNYA MEMBICARAKAN MASA DEPAN KAMPRET KALIAN YANG SURAM ITU! KUSO! CHIKUSO! AKU JADI INGIN MENGUMPAT!"

Be Everything I wantWhere stories live. Discover now