Jodoh

3.5K 391 89
                                    

Ada sebuah kalimat yang pernah didengar Sasuke saat masih remaja. Kalimat itu berbunyi, "jika setiap manusia yang hidup di dunia sudah disiapkan jodohnya oleh Yang Maha Kuasa," dan diucapkan dengan begitu lancar dari mulut ibunya.

Sasuke remaja hanya mengangguk kala itu. Dengan patuh mengiyakan ucapan ibunya tanpa sedikitpun keraguan. Dan dalam pikirannya langsung menebak- nebak bagaimanakah rupa jodohnya kelak ketika dewasa. Apakah akan secantik ibunya dan bagaimana perangainya kelak.

Jadi, begitu sang ibu beranjak untuk menyimpan lipatan baju ke dalam lemari Sasuke bertekad saat itu juga untuk mempersiapkan dirinya agar menjadi laki- laki yang kuat, mapan, dan cerdas untuk keluarganya suatu hari nanti agar tidak mengecewakan mereka.

Sasuke remaja selalu menjadi juara kelas, rajin olahraga, dan menjaga dirinya untuk selalu setia pada jodohnya di masa mendatang.

Bocah itu tak berniat sedikitpun menyelingkuhi calon istrinya dan berpacaran dengan teman- teman sekolahnya. Meski ia sendiri belum tahu siapa kelak yang akan mendampinginya di pelaminan, Sasuke selalu berusaha menjaga jarak dengan teman- teman gadisnya demi sang calon istri.

Pemikiran bocah, bagaimana mau dapat jodoh kalau pacaran saja tidak mau, Itachi pernah bilang. Namun Sasuke punya pendirian yang sekuat baja dan seteguh batu karang. Bocah bebal dan keras kepala itu terus mengejar impiannya untuk menjadi lelaki yang pantas demi wanita dan anak- anaknya kelak.

Bertahun- tahun seperti itu. Terus berpijak pada prinsipnya. Hingga seiring berjalannya waktu, ketika usianya nyaris memasuki kepala tiga dan Itachi telah memiliki seorang momongan yang baru lahir dua bulan lalu, keyakinannya mulai memudar. Keteguhannya mulai surut dan ia berpikir bagaimana jodoh bisa ditemukan kalau tidak dicari.

Lalu Sasuke memutuskan untuk beberapa kali mengikuti kencan buta yang ditawarkan oleh teman kerjanya, namun selalu berakhir dengan kekacauan karena Sasuke tak merasakan sedikitpun kecocokan dengan gadis- gadis -yang entah masih perawan atau tidak- yang dengan tidak tahu malu mengumbar kemolekan tubuhnya seolah mengundang banyak lalat untuk berdatangan.

Sasuke jijik.

Tidak suka.

Ibu Mikoto adalah wanita pertama yang jadi idolanya bahkan sejak ia masih kecil. Dia adalah wanita anggun yang sopan, cerdas, dan berperangai lembut, namun juga galak diwaktu- waktu tertentu. Dan Sasuke ingin seorang pendamping yang seperti ibunya.

Lalu suatu hari, di tengah kegundahan hati, Sasuke bermimpi, seorang gadis dengan senyum secerah mentari mendatanginya. Menawarkan diri untuk berkenalan dengannya dan menjadi teman. Gadis itu begitu cantik. Manis dan menggemaskan hingga Sasuke mengira dia pasti malaikat yang tersesat di bumi. Rambutnya pirang, matanya begitu jernih dengan warna biru bagai langit di musim panas. Sasuke langsung jatuh cinta.

Kesengsem berat.

Meski berat dia kuat kok.

Dirinya merasa begitu beruntung kalau benar ini jodoh yang disiapkan Tuhan untuknya.

Malam itu Sasuke berucap syukur berkali- kali saking bahagianya.

Sampai- sampai ia tidak ingin cepat- cepat bangun demi melihat gadis itu lebih lama lagi.

Namun naas, Itachi selalu tahu bagaimana membuat pagi hari Sasuke menjadi seburuk kondisi dompetnya tiap akhir bulan.

Sebab itu Sasuke kesal dengan kakak laki- lakinya karena membangunkannya dari mimpi indah tentang masa depan. Dan ia berharap jika benar gadis itu ada, maka ia ingin dipertemukan lagi meski hanya lewat mimpi.

Di malam berikutnya, sebelum tidur Sasuke berdoa agar dipertemukan lagi dengan gadis itu di dalam mimpi. Namun sepertinya Tuhan belum mengijinkan karena ia justru bermimpi mendapat ciuman dari bokong Akamaru, anjingnya Kiba teman sekantornya.

Be Everything I wantWhere stories live. Discover now