Sequel : To Be With You

3.5K 433 136
                                    


"Dia masih di sini?"

Shikamaru mendongak untuk menatap pada pemuda lain di ruangan itu. Lalu mengangguk singkat. Kembali menunduk untuk mengupas jeruk dalam genggamannya.

Kyuubi menghela nafas panjang. Menyugar rambutnya dengan jemari tangan ke belakang kepala.

"Sudah kubilang berapa kali agar dia pulang saja. Tapi dia bersikeras ingin menunggu Naruto, dari kemarin terus begitu, lalu setelah larut malam baru beranjak pulang," desahnya. Menyandarkan punggung lelahnya pada sofa tunggal di ruang inap adik perempuannya.

"Kalau mau menunggu Naruto seharusnya dia masuk saja."

"Aku sudah mengajaknya dan dia tidak mau," sahut Kyuubi. Menerima uluran jeruk yang telah dikupas dari teman sebangku Naruto. "Terima kasih."

Shikamaru mengangguk. Lantas beranjak.

"Mau kemana?" tanya Kyuubi mengernyit samar.

Pemuda Nara hanya mengulas sebuah senyuman sebagai jawaban dan melanjutkan langkahnya keluar ruangan.

..

Sequel : To be with you
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warn : femNaru, AU, GS, Typo
..
Special gift for my beloved followers
Laf yu, gaess... haghaghag
Happy Reading~

.
.

Sasuke tidak mengerti. Hilang kemana keberaniannya yang seteguh karang ketika memutuskan untuk mendatangi rumah sakit tempat Naruto dirawat. Karena begitu kakinya menginjak lantai gedung ini, seluruh keberaniannya meluruh seiring langkahnya yang mendekati ruangan si pirang.

Sasuke takut.

Bukan pada kemarahan Kyuubi, karena jelas ia merasa yakin bahwa kakak laki- laki Naruto itu kini sudah mengetahui apa yang terjadi antara dirinya dan sang adik selama ini.

Bukan juga pada kemarahan Shikamaru yang merasa tidak terima karena kawan karibnya diperlakukan begitu buruk olehnya.

Bukan keduanya.

Namun lebih pada reaksi Naruto. Pada apa yang akan gadis itu lakukan setelah ini. Sasuke takut jika sebuah penolakan yang akan ia terima begitu mereka bertatap muka.

Katakan Sasuke pengecut, merasa takut hanya karena sesuatu yang bahkan belum ia coba untuk lakukan.

"Uchiha."

Terkesiap pelan oleh sebuah panggilan. Sasuke lantas mendongak dan menemukan Shikamaru berdiri dua meter di depannya.

"Mau kutemani?" si pemuda berkuncir kembali bersuara. Melangkah mendekat meski tak satupun kalimat balasan Sasuke ucapkan.

Pemuda Nara memilih untuk duduk di sisi Sasuke. Menyandarkan punggung dan menguap pelan. Mata lelahnya tak bisa menutupi rasa letih yang mendera sekujur tubuh sebab tak bisa tidur.

"Naruto sebentar lagi pasti bangun. Kau tidak berniat masuk?" tanyanya.

Sasuke masih diam. Barangkali enggan bicara atau mungkin tak enak hati untuk membalas ucapannya.

"Naruto pasti senang ada teman yang menjenguknya," ujarnya lagi.

Lalu hening.

Tenggelam dalam pikiran masing- masing.

Hingga pemuda berkuncir mengulurkan tangan ke hadapan Sasuke.

"Jeruk. Makanlah."

Sasuke masih saja diam. Namun jemari kokohnya tetap meraih benda bulat berwarna orange itu meski sedikit ragu.

Be Everything I wantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang