Be Everything I want

Ini bukan cerita

"Hai, Chi, kangen tidak padaku?"

Senyum miring terpampang. Dan anehnya selalu terasa manis meski mengandung racun penderitaan.

"Tidak sudi," balas Itachi malas. Memalingkan wajah ke sisi. Melempar pandangan sejauh mungkin keluar jendela. Lebih menarik minatnya ketimbang menatap wajah menyebalkan sang kawan main.

"Halah, jujur, Chi. Kau kangen kan main dalam satu cerita denganku? Lagi?" Naruto menyipitkan mata dan mengulaskan senyum usil.

"...."

"Duhh, bagaimana ya, soalnya kulihat sepertinya Lu sedang malas melihat wajahmu. Mendengar namamu saja, rasanya telinga jadi gatal. Tapi aku tidak kok - sedikit sih, heheh."

"...."

"Lagipula kau dapat scene banyak di cerita Firefly, kan intensitas pertemuanku dengan Sasuke jadi berkurang. Mana peranku di sana mengenaskan sekali."

"...."

"Kau juga- duhhh, keriputmu itu, Chi. Tolong kondisikan. Aku jadi gemas ingin memanggilmu kake-"

"Tolong katakan saja dengan jelas, inti dari pembicaraanmu itu apa?" Itachi menoleh dengan wajah dingin. Menembak tepat pada retina Naruto dengan manik merahnya yang menunjukkan tiga koma. Hidungnya berkedut samar mencium hawa kebusukan yang menguar di antara mereka.

"Hoo, ada yang marah rupanya," Naruto berujar girang. Tak lupa memasang wajah takjub seolah ia baru saja melihat badak melahirkan musang.

Menyaksikan reaksi dingin sang kawan bicara. Naruto lantas menghela nafas panjang. Beringsut menyamankan posisi duduknya dan menyender pada bahu abang Sasuke.

"Begini, Chi," Naruto menggaruk sejenak pipi kirinya dengan jari telunjuk. "Aku cuma mau bilang- umm, aku baru saja kentut di dekatmu-"

"Syaland!!"

"GYAHAHAHA!" Naruto melipir cepat kala Itachi nyaris menarik kerah belakang bajunya dan melesat pergi dengan tawa penuh kepuasan.

Dasar teman pahit!!

"Bilang dari tadi, Asem. Tidak usah menghinaku! Kau pikir aku tidak punya hati!?- SHIT! Baunya! NARUTO!!"

. . .

Dibilang juga apa, ini bukan cerita 😑

. . .

"Apa ini? Aku tidak kebagian peran di sini? Kenapa cuma ada Naruto dan Aniki?" Sasuke mendekat dengan selembar naskah.

Lu menoleh malas.

"Kau Kim Taehyung bukan?"

"Tentu saja bukan."

"Park Bo Gum?"

Sasuke menggeleng.

"Ya sudah minggir! Mengganggu saja."

"...."

"...."

"CHIDORI!"

. . .