Prolog

14.4K 925 20
                                    




Prolog

     Well, aku benci pindahan.

Aku benci karna aku harus menyusun ulang, membereskan semuanya, packing dan perpisahan. Perpisahan adalah bagian yang terburuknya, berpisah dengan hal yang sudah nyaman, berpisah dengan kamarku, berpisah dengan para tetangga apartment ku yang ganteng dan baik hati, berpisah dengan apartmentku yang super duper nyaman.

Dan yeah, harapan terakhirku setidaknya bisa kah aku mendapatkan tetangga yang ganteng dan baik hati seperti Keenan? Kalau bisa sih berlesung pipit juga, sama punya kumis tipis, dan matanya hazel bercahaya. Kalau susah ya, langsung aja deh bawa Keenan yang pindah kesini, Ya Allah. Huhu.

Tok tok tok!

Tiba-tiba pintuku di ketuk, ada tamu. Gila ya, siapa sih yang bertamu malam-malam begini. Aku melirik jam di dinding ruang tamuku, jam 12 malam. Nggak tau sopan santun. Aku memakai cardigan milikku seraya berjalan menuju pintu utama.

Aku mendapati seorang laki-laki dengan pakaian formal yang sudah acak-acakan, dia ganteng tapi ngga dengan tindakannya. Sepertinya dia mabuk, bisa dilihat dari botol minuman keras yang ada di tangannya. What the f.

"Ya?" ujarku.

Laki-laki tampan itu mengerutkan keningnya, "Lu siapa?"

Aku ikut mengerutkan keningku, "Lah harusnya gue yang ngomong kaya gitu. Lo siapa?"

Ia ikut mengerutkan keningnya, sementara aku melipat tanganku di depan dada.

"Halo, gue lagi nanya. Lo siapa?" ujarku lagi.

Bukannya menjawab pertanyaanku, ia malah berlalu begitu dari depanku menuju ke flat yang berada tepat di samping flat milikku. Aku menatapnya yang berlalu dengan tercengang, tak percaya. Tanpa berujar maaf, langsung pergi begitu aja. Itu orang apa apaan sih.

Sepertinya harapanku tentang memiliki tetangga yang baik hati dan tampan seperti Keenan, hanya akan menjadi angan. Hiks.

***

Hai!

Cerita baru nih, updatenya insyaallah lancar. Hope you guys like it!


ps: buat yang tanya GBTN 2, sabar ya. gua stuck hiks T_T

Neighbour From HellWhere stories live. Discover now