ANGEL - 2 ✔

10.9K 566 88
                                    

Semua siswa yang sedari tadi hanya menguap memperhatikan gurunya berbicara pun mendadak beringas kembali kala mendengar suara bel yang sedari tadi ditunggu-tunggu.

"Gila! gue tunggu bel dari tadi akhirnyaaa ... gue cabut duluan yaps, ada yang mau nebeng?" tanya Rayhan sambil melirik ketiga bidadarinya.

Sandra menggelengkan kepalanya. "Gue ada les dulu," jawabnya tanpa semangat.

"Gue sih mau jalan dulu sama Lyly, lo mau ikut?" tanya Viona yang langsung diangguki oleh Rayhan. "Boleh tuh. Gue juga bawa mobil."

"Yaudah kita duluan Sand. Anak baik mah les melulu," ucap Vivi sembari memeletkan lidahnya.

Sandra mengerucutkan bibirnya. "Ngeselin lo pada!"

Hari ini adalah jadwal les kimia Sandra bersama Pak Guna.

Setelah jam menunjukan pukul lima sore, akhirnya Sandra pun pulang. Meskipun sudah sore, suasana di sekolah masih sangat ramai, karena kebetulan anak-anak club basket sedang latihan untuk pertandingan yang biasa dilakukan setiap akhir pekan.

"Aw...." Sandra mengaduh kesakitan ketika sebuah bola menghantam tepat di kepalanya. Ia memegang kepalanya yang tertimpa bal basket dan sedikit mengusapnya.

"Sial banget sih gue," gerutunya masih dengan mengusap-usap kepalanya.

"Sorry girl," ucap seorang pria yang bertubuh tinggi dan ... tampan. Di tangannya terdapat bola basket yang tadi mengenai kepala Sandra. "Kamu nggak apa-apa kan?" tambah pria tersebut begitu gadis di depannya hanya menatapnya tanpa berkedip. "Maaf yaaaa...." lanjutnya kembali sambil mengusap kepala Sandra yang tertimpa bal basket, kemudian pria itu pun pergi setelah menunggu beberapa saat dan tak mendapat respon apapun dari gadis yang baru ditemuinya itu.

Sandra masih saja diam membeku di tempat. Jantungnya berdebar lebih kencang dari pada biasanya. Dengan refleks, ia memegang dadanya, merasakan degupan jantungnya yang dirasa tidak normal. Dia ... terpesona dengan wajah tampan laki-laki itu.

"Oh My God!" gumam Sandra dengan suara tertahan.

Mendadak sakit di kepalanya pun menghilang seketika, yang ada di benaknya sekarang hanyalah senyuman pria yang baru saja meminta maaf kepadanya. "Jodoh gue!" desahnya pelan sambil tersenyum sendiri.

Di tempatnya, Alvaro yang sedari tadi melihat kejadian tersebut pun hanya mendengkus kesal. Ia
tak akan membiarkan Reno untuk mengambil gadisnya lagi. Ia tak ingin kalah untuk yang kedua kalinya.

"Sabar Bro," ucap Zio yang tersadar melihat ekspresi Varo. "Lo harus bergerak cepat Bro,
jangan sampai kalah untuk yang kedua kalinya."

---

"Varo pulang...."

"Kok pulang malem Bang?" tanya Dinda, sang Ibu yang menyambut putra semata wayangnya.

"Abang latihan dulu Ma, buat pertandingan akhir pekan," jawab Varo sambil menyalami
tangan ibunya.

"Ya udah, Abang mandi dulu terus makan ya. Mama udah masak makanan kesukaan Abang."

"Baik Ma."

"Oy! Baru pulang lo," ucap Lyly yang tiba-tiba muncul dari belakang pintu kamar Alvaro membuat Kakaknya itu terpelonjat kaget. "Astagfirullah Dek, hobi banget lo bikin gue kaget," ucapnya sambil mengelus dada.

ANGELWhere stories live. Discover now