ANGEL - 3 ✔

7.4K 443 56
                                    

My angel
Bidadariku
How'd you get to be so fly
Bagaimana kau bisa begitu indah
How'd you get to shine so bright, girl
Bagaimana kau bisa bersinar begitu terang
How'd you get to look like that
Bagaimana kau bisa terlihat seindah itu
Heaven don't you call her back, yeah
Surga, jangan kau suruh dia pulang

Halo Halo, I'm not sayin' hi
Halo Halo, takkan kubilang hai
Baby there's a ring above your head
Kasih, ada lingkaran cahaya di atas kepalamu
And it shines so bright in the sunlight
Dan bersinar begitu terang dalam siraman sinar mentari
In the sunlight
Dalam siraman sinar mentari

Ayo Ayo, this is like a dream
Ayo Ayo, ini seperti mimpi
Every bit of you it makes me weak
Setiap inci dirimu membuatku lemah
How did I get here, in the sunlight, in the sun
Bagaimana aku bisa sampai di sini, dalam siraman cahaya mentari

I must be in Heaven
Aku pasti di surga
Cause I'm looking at an Angel
Karena aku sedang menatap seorang bidadari
Who's staring back at me
Yang sedang membalas tatapanku
Her eyes so heavenly
Matanya begitu meneduhkan

I must be in Heaven
Aku pasti di surga
Cause I'm looking at an Angel
Karena aku sedang menatap seorang bidadari
There's no one on this Earth
Tak ada seorang pun di dunia ini
That's made this beautiful
Yang tercipta secantik ini
I must be in Heaven
Aku pasti di surga

Sherly yang sedang berada di dalam kamar pun beranjak dari duduknya kala mendengar suara nyanyian yang terasa familiar di telinganya. Perlahan ... ia melangkahkan kakinya menuju asal suara. Seketika dirinya membeku kala mendengar suara itu berasal dari kamar Kakaknya, Alvaro.

Di sana, Alvaro sedang bermain gitar dan bersenandung pelan sambil memejamkan kedua matanya, sesekali air matanya turun membasahi pipi. Lyly yang melihatnya pun sempat enggan untuk masuk, tetapi ketika sang kakak menghentikkan permainannya membuat ia melangkahkan kakinya mendekat menghampiri Alvaro.

"Kenapa Bang?" tanya Lyly, ia duduk di samping Alvaro.

"Gue kangen Feli, Ly," jawab Alvaro setengah berbisik yang kemudian menjatuhkan tubuhnya ke pelukan sang adik. Kali ini saja, biarkan dia menunjukan segala kesedihannya pada dunia.

Lyly membekap mulutnya, menahan isak tangis. Sesekali tangannya mengusap
punggung sang kakak, mencoba memberi sedikit ketenangan.

"Sabar Bang, Abang tenang yah ... Kak Feli pasti nggak suka liat Abang cengeng. Abang yang sabar yah," ucap Lyly sambil melepaskan pelukannya, lalu mengusap air mata yang ada di pipi Kakaknya. Sungguh, ia selalu merasa sakit jika melihat kondisi kakaknya yang seperti ini.

Ternyata, seorang Alvaro yang terlihat gagah, tegas dan menyebalkan pun memiliki sisi
lemahnya. Ya, namanya juga manusia, di setiap kelebihan pasti ada kekurangan. Apalagi
jika ada kaitannya dengan Feli. Hal itu, selalu saja membuat benteng pertahanan Varo runtuh.

Feli ... lebih tepatnya Felicia. Seseorang yang selalu membuat Alvro rindu setengah mati.
Felicia Dwi Putri.

"Felicia Dwi Putri." Varo terus bergumam tanpa sadar membuat Lyly ikut-ikutan kembali
meneteskan air matanya.

"Bang! Abang sadar Bang ... Istighfar!" Lyly menepuk-nepuk bahu kakaknya pelan.

"Iya Ly, gue sadar kok. Apaan ah sih lo, emang Abang kesurupan gitu heh?" Varo terkekeh,
tetapi sama sekali tak menghilangkan raut sedih di wajahnya.

ANGELWhere stories live. Discover now