2. Tempat

4.7K 728 6
                                    

"Guanlin..." gue memanggil dia yang ada di depan gue.

"Hm,"

"Nunduk, dong. Gak keliatan, nih," asli, Guanlin menghalangi pandangan gue ke papan tulis.

"Ck," Guanlin berdecak lalu menunduk. Tapi gak lama, dia balik lagi ke posisi semula.

"Lin, nunduk ih. Gue mau nyatet."

Guanlin gak nunduk. Tapi tiba-tiba dia berdiri lalu menghampiri tempat gue.

"Tuker tempat." kata Guanlin yang udah di samping gue sambil menatap gue.

"Hah?" gue mendongak untuk melihat dia. Gue kaget. Gue kira mau diajakin ribut.

"Tuker tempat."

"Oh, iya iya.." gue merapikan buku-buku gue lalu pindah ke tempatnya Guanlin.


Setelah gue selesai mencatat, bel istirahat berbunyi. Gue menghadap ke belakang untuk melihat Guanlin yang sekarang lagi main handphone sambil dengerin musik.


"Makasih, Lin,"

"Hm."

"Perhatian banget lo, hehe.."

"Dih?" Guanlin melihat ke gue sebentar dengan tatapan bingung lalu kembali bermain handphonenya.

"Ya kan?"

"Gue cape nunduk."

"Ngeles aja."

"Terserah."

"Ga kantin lo?"

"Males."

"Temen-temen lo mana?"

"Cabut."

"Lo?"

"Males." Tumben. Biasanya gak pernah absen buat cabut.

"Temenin gue ke kantin deh."

"Hah?" Guanlin menatap gue. Bingung.

"Udah, ayo," gue berdiri lalu menarik tangan Guanlin. Yang ditarik hanya pasrah saja mengikuti.

"Temen-temen lo emang kemana?" Tanya Guanlin ketika kita sedang berjalan menuju kantin.

"Liatin cogan-cogan main basket. Gue males ikutan. Laper. Mending makan."

"Oh."

*****

Random✔ | Lai GuanlinOnde histórias criam vida. Descubra agora