11. Joging

3.3K 489 4
                                    

Gue jalan-jalan di taman komplek rumah gue. Jauh di depan gue ada sosok cowok lagi joging. Cowok yang semalem nungguin gue. Cowok yang semalem nenangin gue yang nangis karena hal sepele. Ya, Guanlin.

Jadi,

Ketika gue keluar gerbang tadi pagi, Guanlin emang gak ada di depan rumahnya kayak yang biasa dia lakuin -ngurusin motor. Mana mungkin Guanlin bangun sebegitu paginya.

Akhirnya gue joging sendiri. Keliling komplek. Keliling taman. Menikmati biru pekatnya cakrawala dan sejuknya O2. Serta menikmati kesendirian yang menyelimuti. Cia.

Dirasa udah puas joging, gue langsung balik ke rumah.

Baru aja gue megang gerbang, tiba-tiba ada yang narik kupluk hoodie gue. Apa sih itu namanya? Kupluk? Tudung? Terserah lo deh ya. Gue balik badan. Dan ternyata Guanlin.


"Abis ngapain lo?" Guanlin nanya.

"Joging dong,"

"Tumben bangun pagi,"

"IYA, WOI, GUE AJA HERAN TADI GUE BANGUN JAM 5,"

"Mikirin gue paling." Ini Guanlin kenapa jadi pede abis?

"Idih?" Gue memasang tampang jijik.

"Gue juga mau joging."

"Yaudah sana,"

"Temenin."

"Hah?"

"Temenin, bolot."

"Capek, bego. Tadi gue udah joging,"

"Ya lo gak usah joging, jalan aja. Kan yang mau joging gue."

"Hah? Tapi-"

"Berisik." Omongan gue langsung dipotong dan tangan gue langsung ditarik paksa sama Guanlin buat nemenin dia joging.


Dan disinilah gue. Berada jauh di belakang Guanlin yang lagi joging. Gue cuma ngeliatin dia yang makin lama jogingnya makin lambat sambil sesekali gue senyum-senyum sendiri kayak orang sinting.


"Woi!" Panggil Guanlin yang udah balik badan.

"Apaan?"

"Buruan. Lama lo. Lelet." What? Sialan juga nih oranh. Tadi nyuruh gue jalan. Sekarang dimaki-maki lelet.

"Santai aja dong." Gue lari nyamperin dia.

"Mau beli sarapan gak?"

"WEISSS, GAK USAH DITA-"

"Paham gue." Guanlin langsung narik tangan gue menuju ke kumpulan tukang jualan di dekat taman komplek.

"MAU SOMAAAY!" Teriak gue nunjuk tukang somay sambil narik baju Guanlin.

"Gausah teriak sama narik baju bisa?"

"Hehe..." gue nyegir terus langsung pergi ke tukang somay.


Setelah memesan somay, gue langsung duduk di tempat yang kosong lalu disusul oleh Guanlin yang membawa sepiring ketoprak.

Gue dan Guanlin makan di tengah kesunyian yang menyelimuti kita. Gak sih. Gak sunyi. Rame.

Maksud gue gak ada yang memulai percakapan. Sibuk masing-masing sama makanannya.


"Buruan. Lama lo. Lelet." Gue dongak. Songong banget, sih. Kenapa? Makanan gue kan belum habis. Tanggung banget.

"Sabar apa. Makan gak boleh buru-buru."

"Lama, gue tinggal." Guanlin berdiri. Ancang-ancang mau jalan ninggalin gue

"IH, SABAR DONG!" Gue langsung memasukan sisa somay gue ke mulut. Membuat mulut gue penuh dengan somay.

"Kunyah dulu. Abisin."


INI GUANLIN MAUNYA APASIH YASSALAM? MINTA DISIRAM BUMBU KACANG SOMAY.

Gue memutar bola mata lalu meninggalkan Guanlin.

*****

Abis ini mau istirahat dulu sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abis ini mau istirahat dulu sebentar.

Iya, aku banyak tugas.

Sebentar lagi mau PAS.

Doain aku, ya.❣

Random✔ | Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang