17. Pegangan

2.6K 394 6
                                    

"Manja."

"Ih, ayo dong... Suapin,"

"Makan sendiri bisa, kan?"


Gue menggeleng sambil cemberut.

Guanlin menghela nafas, mengambil bungkusan yang isinya bubur lalu menuang isinya -bubur, ke mangkuk.


"Mangap."

"Aaaaaam," gue mengunyah. Selesai mengunyah, gue meminta lagi.

"Lagiiii, aaaaa." Guanlin memutar bola matanya, lalu mendaratkan sendok berisi bubur tepat ke mulut gue.


*****

11:13

Gue tidur setengah sadar. Iya, tidur tapi gak tidur. Masih sama Guanlin yang sekarang lagi duduk di kursi. Tepat di samping kasur gue. Sambil main hp.


"Tidur, Del," Guanlin melirik ke gue sebentar.

"Lo gak pulang?"

"Nungguin mama papa lo balik. Kalo mereka udah balik, gue juga balik."


Belum 5 detik setelah Guanlin ngomong gitu, mama papa gue dateng.


"Gue balik." Guanlin berdiri ngambil jaketnya yang ada di meja gue.

"Yah,"

"Gak usah kangen."

"Najis,"

"Besok gue ke sini lagi kalo lo masih sakit."

"Kalo engga?"

"Ya engga lah. Males banget."

"Cuih banget."


"Cepet sembuh." Guanlin mengusap puncak kepala gue, lalu pergi ditelan pintu. Meninggalkan rasa yang bercampur aduk dan memberi jejak di hati gue. Iya iya.


*****


Gue memaksakan sekolah hari ini. Udah gak sakit kok. Enggak sih. Masih. Tapi sedikit. Iya sedikit. Kan gue strong.


"BERANGKAT YA, MA," Gue lari ke gerbang sambil menggunakan hoodie tanpa mempedulikan jawaban mama.

"Lama banget. Telat bego." Guanlin yang ngeliat gue keluar dari gerbang langsung ngomel-ngomel sambil menyalakan motornya.

"Yeuuu, maap,"

"Buruan naik."


Gue naik ke motornya Guanlin.


"Siap-siap, ya. Pegangan yang kenceng."


Ya, guys. Gue punya perasaan gak enak.


*****

Halo?

Wah, udah berapa lama, ya gak update? Sekitar sebulan, mungkin?
Maaf, ya maaf. Hehe.

Dikarenakan moodku yang belakangan ini gak bagus terus:(
Sampai sekarang, sih. Hehe.

Tapi akan diusahakan update terus.
Terima kasih!

Random✔ | Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang