14. Hah?

3.5K 486 35
                                    

"Som, kantin yuk?" Ajak gue ke Somi yang sedang mencatat.


Sekarang udah waktunya istirahat makanya gue ajak ke kantin. Gue bukan tipe-tipe tukang cabut kayak Guanlin kok yang dari jam ketiga udah gak tau kemana, gak ada di kelas.

Paling gue kalau mau cabut hanya omongan belaka kayak, "Som, cabut aja yuk, ah. Males gue." Yang ujung-ujungnya si Somi udah siap cabut tapi guenya gak berani. Hehe.


"Yuk, ah! Ntaran aja gue nyatet," Somi langsung berdiri lalu nyamperin gue yang udah di depan pintu.


Lalu kita berjalan menuju ke kantin.


*****


"Del, liat, deh," ganggu gue makan nasi kuning aja nih Somi.

"Paan?" Gue masih berkutat sama makanan gue tanpa menengok sedikit pun.

"Nengok, bego,"

"Santai, bego," gue mendongak, melihat Somi yang di depan gue.

"Itu liat di sebelah kiri ada gerombolannya Jihoon," gue nengok ke kiri, iya emang ada. Gue liat Guanlin juga. Guanlin liat ke gue juga ternyata.


Lalu gue nengok lagi ke Somi.


"Terus?"

"Jihoonnya ganteng," mukanya Somi berseri-seri. Geli sih liatnya. Tapi gue juga suka kayak gitu.

"Iyalah, my man."

"YEU NIKUNG LO?!" Somi teriak kayak ngajakin ribut.

"WOE SANTAI-SANTAI!" Gue juga teriak sama kencengnya kayak Somi.


Bodoh banget Somi. Kan jadi pada nengok ke arah gue sama Somi. Guenya terpancing juga lagi.


"Ih bego, malu gue," gue berdiri lalu berjalan sambil nunduk ninggalin Somi sendirian. Untungnya gue udah selesai makan.

"KEMANA LO?" Somi teriak lagi dengan cemprengnya.

"KELAS." gue jawab dengan cempreng juga.


Gue ninggalin Somi. Somi mah gak masalah kalau ditinggal. Pasti suka asal join dia. Gengnya Guanlin aja pernah dia joinin. Takut gue mah. Gak heran deh kalau Somi tuh kenalannya banyak banget. Bahan gibahnya juga banyak. Hehe.

Yauda gue jalan ke kelas. Sesampainya di kelas gue duduk, diem. Gue nengok ke sekitar kelas. Anak laki semua. Pada mabar ML. Si ML tuh lagi tenar banget emang.

Gak lama, gue liat Guanlin masuk kelas, berjalan menuju bangkunya, lalu duduk di belakang gue. Loh?

Tadi bukannya sama geng-gengannya di kantin?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tadi bukannya sama geng-gengannya di kantin?

Tumben balik ke kelas gak diikutin sama rakyatnya.

Ngapain, deh?


Akhirnya, gue memutuskan untuk nengok kebelakang buat ngeliat Guanlin. Yang di belakang gue ternyata lagi liatin gue. Hehe. iya, ge er banget gue.


"Apa?" Dia langsung nanya dengan nyolotnya waktu gue baru banget nengok.

"Ih galak. Serem."


Guanlin menghela nafas.


"Iya, kenapa sayang?" Guanlin masang tampang cute-cute gitu. Iya cute. Tapi gue geli.


HAH?

NAON?


"Ih sayang-sayang. Geli."

"Salah lagi,"

"Ngapain deh lo?" Gue mengalihkan topik.

"Apanya?"

"Kok ke kelas?"

"Suka-suka gue lah. Kelas kan bukan punya lo doang."

"Ya, iya... tumben aja gak bareng rakyat lo itu. Terus juga biasanya satu jam setelah bel lo ke kelasnya,"

"Males di kantin."

"MALES? WEISSS, TUMBEN?"

"Gabisa liat lo."


HAH

GIMANA?

APAAN?


"Apaan deh lo, gak jelasss."

"Yeh, terserah." Guanlin menaruh kepalanya di meja dengan tangannya sebagai tumpuan.


Gue hanya menatap dia dengan bingung. Setelahnya, gue balik badan menghadap ke depan.

Karena gue bosen banget cuman duduk diam, gue keluar kelas, berdiri di koridor untuk melihat orang-orang yang sedang bermain basket di lapangan.

Kalau lagi kusut banget terus liat ginian, langsung lurus deh itu kusutan.

Apa lagi pas liat Kak Daniel, lagi keringetan, terus lagi minum. Hadeh. Bawaannya nih hati mau istighfar terus.


"Ekhem,"


Apaan nih?

Siapa yang ehem ehem?

Ah, bodo amat.


"Mending liat gue daripada liat dia,"


Gue nengok. Kaget.


"Apaan sih, Lin?" dia gak tau apa ya gue udah deg-degan banget.

"Apaan sih, Lin?" dia gak tau apa ya gue udah deg-degan banget

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Random✔ | Lai GuanlinWhere stories live. Discover now