2 | First Meeting

1.8K 217 43
                                    

Maret, 2019
11:30 KST

Sana sedang termenung di nurse stasion, menopang dagu memikirkan apa yang sedang terjadi padanya saat ini. Bagaimanapun ini terjadi di luar nalar bagi Sana, apa saat ini dia sedang bermimpi?

Tapi tidak, beberapa puluh menit yang lalu, setelah Sana selesai menyuntikkan obat pada seorang pasien, tanpa disengaja needle suntikan tersebut terkena jari tangannya, dan itu terasa sakit. Itu cukup membuktikan bahwa Sana tidak sedang bermimpi.

"Kalau begitu, apa aku benar-benar menjelajah waktu?" pikir Sana sebelum seseorang mengetuk counter nurse stasion membuat Sana tersadar dari lamunannya.

Disana sudah berdiri Momo yang tersenyum ke arahnya, "Istirahat makan siang?" ajak Momo.

Sana mengangguk setuju, mengingat dirinya belum mengisi perutnya sejak pagi karena terlalu sibuk memikirkan hal tidak masuk akal ini.

Dengan nampan berisi makanan, Sana dan Momo mencari tempat duduk yang bisa mereka singgahi. Sudut mata Sana menemukan satu tempat duduk bermeja bundar dekat dengan jendela, yang pada akhirnya menjadi tujuan mereka.

Selama Sana bekerja di Rumah Sakit tersebut, ia rasa inilah makanan terbaik mereka. Jika biasanya tidak di sediakan buah-buahan, kali ini bahkan Sana bisa menemukan salad buah beserta puding sebagai makanan penutup. Belum lagi kali ini para pegawai seperti dirinya dan dokter di dahulukan karena harus menjaga pasien-pasien lain. 'Tidak buruk.' pikir Sana.

"Apa kali ini dia akan menjemputmu lagi?" tanya Momo di tengah-tengah makan siang mereka membuat Sana berhenti mengunyah tidak mengerti apa yang dimaksud Momo. "Ahh kalian selalu bersama, akan lebih bagus jika Heosok juga melakukan itu."

"Heosok? Maksudmu Jung Heosok?! Sejak kapan kalian bersama?" tanya Sana sedikit berteriak.

"Yah! Pelankan suaramu." ucap Momo menyimpan tangan di depan mulutnya. "Ada apa denganmu? Tidak usah berlebihan, kau yang menjodohkan kami, tidak ingat?"

"Naega?!" mulut Sana menganga lebar.

"Kami bahkan akan merayakan hari jadi ke 300 besok lusa. Kau harus datang bersamanya, arraseo?"

Sana tertawa kecil, ia tidak tahu bahwa pada akhirnya Momo akan menjalin berhubungan dengan Hoseok si ahli farmasi yang sangat tidak disukainya kala itu. Sana turut bahagia mendengar mereka pada akhirnya bersama, karena yang ia tahu, Momo maupun Hoseok memiliki hobi yang sama yaitu dance. Mereka akan menjadi King and Queen of dance nantinya. Hanya saja Saba sedikit terkejut mengetahui bahwa dirinya lah yang membuat mereka menjadi dekat. Ia bertanya-tanya, bagaimana caranya? Sejak kapan ia menjadi mak comblang?

"Geundae, Momo-ya. Siapa yang harus aku ajak pergi bersamaku? Siapa orang yang kau maksud?" Momo berhenti mengunyah dan meletakan sendoknya menatap Sana tidak percaya.

"Kau, hahaha," Momo tertawa keras. Sana hanya menatap seraya menelan makanan nya, "Yah, Sana-ya cara bercandamu semakin membaik. Kau tidak bisa berbuat seperti itu padanya, bagaimanapun dia, kau harus menerimanya." jelas Momo membuat Sana semakin bingung dengan maksud sahabatnya itu.

Tapi Sana tidak peduli, ia pikir menjelajah waktu seperti ini ada bagusnya juga untuknya. Selain untuk mengintip masa depannya, ia juga bisa sedikit-sedikit melupakan Mark. Lelaki itu seharusnya sudah tidak berada di sekitarnya bukan? Ini sudah dua tahun berlalu.

Sebelum mulut Sana terbuka untuk mengucapkan beberapa kata, ia urungkan niatnya saat netra nya menangkap sosok yang paling tidak ingin dilihatnya saat ini.

"Apa yang ia lakukan disini?" tanya Sana tanpa melepas pandangannya dari Mark.

Pandangan Momo mengikuti kemana arah mata Sana tertuju, "Maksudmu dokter Mark?" Momo memutar bola matanya mulai jengah dengan kebodohan sahabatnya hari ini.

ANAGATA. (Completed) Where stories live. Discover now