18 | Can't wait

959 171 11
                                    

Hal seperti ini tidak akan pernah terbayangkan sebelumnya. Coba saja, apa kalian pernah mendengar tentang penjelajah waktu? Mendengar pasti pernah, bagaimana dengan mengalaminya? Kalian akan kembali ke masa lalu, maju ke masa depan, atau bahkan ke masa kini yang tidak pernah terpikirkan.

Yang seperti itu hanya akan kalian temui di sebuah drama, cerita pendek atau bahkan dongeng belaka. Tapi bagi dua tokoh dalam cerita ini, menjelajah waktu sama saja dengan mencari kebenaran hidup.

14:00 KST

Jungkook berjalan kaki setelah beberapa waktu yang lalu ia berlari untuk mengejar keterlambatannya. Bus yang seharusnya membawa Jungkook pada Sana kini sudah berlalu meninggalkan Jungkook yang terengah-engah dan mengeluarkan banyak keringat.

"Aishhhh." gerutu Jungkook.

Sekarang ia harus menunggu atau mungkin menemukan kendaraan lain untuk sampai tepat waktu ke rumah sakit sebelum Sana selesai dengan dinasnya.

Gelisah sekali Jungkook tidak menemukan satupun kendaraan umum yang bisa ia tumpangi. Sesekali ia melihat ke arah jam tangannya yang tertutupi jaket kebesarannya.

"Sudah terlambat." ucap Jungkook cemas.

Dari sudut persimpangan jalan, Jungkook melihat sebuah taxi mendekat ke arahnya. Ia tersenyum lega saat mengetahui mungkin ia masih bisa mengejar Sana.

Dengan cepat tangan Jungkook memberhentikan taxi tersebut. Ia membuka pintu mobil dan duduk didalamnya sebelum dirinya dikejutkan oleh seseorang yang sudah duduk di kursi lainnya. Ya, mereka masuk secara bersamaan, wanita itu masuk lewat pintu lainnya.

Mata bulat Jungkook berhadapan langsung dengan manik matanya cukup lama. Tidak ada dari mereka yang berbicara sebelum sang supir taxi menyadarkan mereka.

"Apa kalian datang bersama?" tanya ahjussi supir taxi.

"Tidak!" jawab mereka bersamaan.

Dari kaca spion tengah sang supir terdengar menghela napas panjang. "Kalau begitu apa kalian sudah memutuskan siapa yang akan naik taxi ini?"

"Aku!" lagi-lagi mereka menjawab secara bersamaan.

Jungkook memberikan tatapan tajam pada wanita berambut panjang hitam legam dan bergelombang di hadapannya itu, begitu juga sebaliknya.

"Permisi, karena akulah yang terlebih dulu masuk ke dalam sini maka taxi ini akan membawaku." ucap wanita yang diperkirakan seumuran dengan Jungkook.

Jungkook tertawa kecil seraya memutar bola matanya. "Jelas sekali akulah yang memberhentikan mobil ini. Bisa kau turun sekarang juga?"

Wanita itu menutup matanya dalam dan menelan ludahnya sebelum melanjutkan perkataannya. "Aku sedang terburu-buru sekarang. Jadi tidak bisakah kau membiarkanku? Lagipula aku seorang wanita, bukankah sekarang waktunya kau mengalah?"

"Menurutmu begitu?" wanita itu mengangguk. "Tidak bisa." tukas Jungkook membuat wanita itu sedikit kecewa.

"Kalau begitu aku tidak akan pernah turun dari sini." ucap wanita itu memasang seatbelt nya lalu melipat kedua tangannya menghadap ke depan.

Jungkook memutar bola matanya mulai jengah. Sekarang bukan waktunya ia untuk mengalah, bukan, lebih tepatnya ia tidak mau mengalah. Dirinya sudah menunggu lama untuk ini, jika seperti ini terus menerus mungkin saja Sana sudah pergi.

"Permisi, aku juga perlu mencari nafkah. Waktu adalah uang bagiku." ujar ahjussi supir taxi. "Kalau begini terus, akan memakan waktu cukup lama." sambungnya.

ANAGATA. (Completed) Where stories live. Discover now