20 | Destiny.

1.7K 184 59
                                    

Kita seringkali bermimpi untuk bisa menjelajah waktu, layaknya di film fiksi ilmiah. Akan sangat menarik jika kita bisa kembali ke masa lalu dan mengubah keputusan buruk yang kita perbuat.

Tapi, yang kita tahu hanyalah merubahnya tanpa tahu apa yang akan terjadi setelah itu. Berpikir seperti orang bodoh dan beranggapan bahwa hal seperti itu, terjadi begitu mudah dan dapat merubah segalanya.

Peluang dan kesempatan jelas sekali merupakan sesuatu yang berbeda. Kau sudah pasti akan mendapatkan sebuah peluang sekali dalam seumur hidup, tapi tidak dengan kesempatan.

Jendral Douglas Mac Arthur mengatakan bahwa tidak ada jaminan dalam hidup ini, yang ada hanyalah kesempatan. Kesempatan itu sendiri tidak diberikan kepada orang yang lemah.

Banyak hal yang tidak bisa di paksakan, tapi layak diberi kesempatan. Bagaimana dengan takdir? Fiersa Besari berkata hidup adalah serangkaian kebetulan, kebetulan adalah takdir yang menyamar.

Lalu bagaimana dengan takdir yang menyamar dibalik kesempatan yang telah di berikan berulang kali, tapi tidak akan terlihat sampai seseorang menyadarinya?

Percayalah seorang wanita bernama Minatozaki Sana sedang melalui masa itu sekarang. Tidak tahu kapan ia akan menyadarinya, tetapi Jeon Jungkook lah takdirnya.

Pria yang hanya mengenal cinta dalam hidupnya. Pria yang baru saja tersadar bahwa ternyata ada seseorang yang memiliki arti hidupnya. Seorang wanita yang penuh dengan kisah dan kasih pada semua orang.

Ia harap wanita pujaannya itu akan segera kembali padanya, ia akan merengkuh kepala Sana, lalu didekapnya. Sungguh, cepatlah masa itu datang. Jungkook merasa dirinya hampa jika harus terus menunggu lebih lama.

14:00 KST

Seharian Sana menghabiskan waktunya di Rumah Sakit dimana dirinya bekerja. Karena satu dan lain hal, mengingat dan menimang banyaknya pasien di instalasi gawat darurat, Sana dan Momo berakhir bertugas untuk membantu rekan sejawat disana.

"Sana-ssi, pasien baru dengan fraktur femur sedang dalam perjalanan 5 menit dari sekarang. Bisa kau tangani?"

"Baiklah." ucap Sana yang sedang sibuk melakukan triase dengan beberapa perawat IGD.

Kaki kecilnya berlari-lari kesana kemari menghampiri pasien dan melakukan berbagai macam tindakan. Sungguh, IGD hari ini super disibukan oleh pasien yang terus saja berdatangan.

"Pasien bedah akan semakin banyak karena salju yang turun hari ini. Sana-ya, apa kau sudah menghubungi ruang radiologi dan ruang operasi?" tanya Momo.

"Astaga! Aku lupa." Sana berlari ke arah nurse stasion dan menelepon seseorang.

Dilain tempat, Jungkook dengan telepon genggam nya mencoba menghubungi Sana berulang kali tanpa mengetahui apa yang sedang dikerjakan kekasihnya itu.

Jungkook menghela napasnya panjang, ia menyerah dan memutuskan untuk mengirimkan pesan singkat pada Sana. Pesan itu mengatakan pada Sana untuk menemuinya malam ini di tempat dan jam yang sudah ia tentukan.

Setelah selesai mengirimi Sana pesan, Jungkook berjalan menuju halte bus dan berencana untuk mengunjungi Eunha di asuorium. Matanya menyipit begitu menemukan seseorang yang tidak asing lagi baginya.

Seorang wanita yang ditemuinya beberapa hari yang lalu, yang ia bantu dengan mendonorkan darahnya untuk orang terkasihnya. Ia adalah Jung Chaeyeon.

Wanita berambut hitam bergelombang itu nampak sedang menunggu bus datang dengan earphone terpasang di kedua telinganya. Dengan senyum manisnya Jungkook berjalan mendekati Chaeyeon.

ANAGATA. (Completed) Where stories live. Discover now