What we're worry about?

259 25 4
                                    

"Jeez, kau sangat cantik." Justin menghampiri dan memeluk selena dari belakang yang sedang bercermin untuk memasangkan antingnya, lelaki itu mencium tengkuknya sesekali. Sel sangat cantik—ia memakai gaunnya yang berwarna merah menyala untuk menghadiri pesta pernikahan scooter.

"Justin—uhh." Selena tampak memerah karenanya.

"I love you babygirl." Justin semakin mempererat pelukannya seolah ia tak ingin melepas selena. Dan semakin dalam membenamkan wajahnya pada lekukan bahu selena.

"Justin, stop it babe. Aku tidak bisa leluasa memakai antingku." Selena memegang kepala justin yang mencoba megusiknya.

"Dan kau sangat harum, kau tau."

"Uhhh, you. It makes i love you even so much more justin." Selena mencoba mencium rambut justin yang masih tidak lepas dari bahunya.

"Tidak ada yang bisa memisahkan kita, right?" Justin kini menatap selena dari cermin yang berada tepat di depan mereka masih menumpu kepalanya pada bahu sel.

"Sangat jelas." Selena mengulum senyumnya manis.

"Sel, kau sangat cantik. Aku sangat tergila-gila padamu. Kau tau." Justin gemas dengan selena yang menurutnya lebih cantik dari siapapun di dunia ini. Selena yang mendengar itu hanya bisa tertawa dan mencium pipi justin cepat.

Kini, mereka telah sampai di tempat scooter. Scooter menyelenggarakan pesta pernikahannya tepat pada backyard mansionnya. Backyard itu di desain penuh dengan bunga mawar putih yang menghiasi setiap sudut tempat. Halaman belakang yang sangat luas membuatnya mampu menampung ratusan tamu atau bahkan lebih.

Justin dan selena menghampiri scooter dan istrinya untuk mengucapkan selamat. Mereka sangat bahagia, semua orang sangat bahagia. Baik mom patty, dad serta sahabat justin pun ikut menghadiri acara tersebut. Beberapa mengambil foto bersama kedua pasangan itu, justin and selena did it too.

"scooter! You look great. I cant even imagine when i ask selena to be my wife." Justin mengedipkan matanya kepada selena yang lagi lagi memerah dengan perkataan lelaki itu. Justin sungguh membuatnya tidak berhenti tersenyum.

"Justin, aku akan ke toilet sebentar." Selena berbisik tepat di telinga justin yang sedang asyik mengobrol dengan scooter serta teman temannya.

"Babe, ingin aku temani?" Justin masih memegang pinggul selena yang beranjak pergi.

"No, im good." Selena tersenyum.

"Babe, dont take too long okay?" Justin kini memegang tangan selena yang masih berusaha beranjak menjauh darinya.

"Oh justin, aku hanya ke toilet sebentar." Selena memutar bola matanya gemas.

"I love you, fucking much." Justin menekankan katanya di akhir dan membentuk puppy eyes seakan tidak ingin ditinggal selena meskipun hanya sedetik setelah kejadian mengenai caitlin yang mulai mengganggu hidupnya, ia takut bahwa selena salah mengartikan dan lantas meninggalkannya.

"Love you baby." Selena membalasnya dan lantas berjalan menuju toilet.

Justin tampak asyik dengan percakapan dan lelucon alfredo, mereka membuat riuh suasana saat itu. Ia tampak tertawa dengan tingkah fredo, oh ryan bahkan mengutuk lelaki itu sesekali dengan bagaimana ia membuat lelucon itu tampak sangat lucu.

"Hey, i thought i just saw caitlin. You invited her?" Ryan berbisik kepada scooter dan teringat akan suatu hal, ia rasa ia melihat sekelebat bayangan caitlin yang berjalan melewati beberapa tamu.

"No of course, justin doesn't like it." Scooter bingung dengan apa yang ditanyakan ryan, tentu saja ia tidak mengundang gadis itu ke acaranya. Apalagi beberapa kekacauan yang ia buat tidak lama ini.

Love Will Remember | Ongoing #JelenaromanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang