What now?

355 23 2
                                    

Justin dan selena semakin mengeratkan pelukannya kala berdansa ditengah pesta bahagia mereka yang baru saja meresmikan pertunangan keduanya. Malam semakin larut, para tamu dan kerabat mereka beberapa sudah meninggalkan pesta dan terlihat beberapa masih merayakannya. Mom mandy tengah berbicara pada mom patty serta beberapa kerabat lainnya yang terlihat bergabung dan menikmati jamuan makan malam serta obrolan hangat kedua mom tersebut.

Justin meraih pinggang selena, tangan yang satunya kini mengelus pipi selena sayang. Oh tuhan—gadisnya semakin terlihat memabukkan dan lelaki itu semakin mencintainya.

"Kau senang bersamaku, sayang?" Justin tersenyum, ia menyunggingkan senyumnya yang lantas menghangatkan hati siapa saja yang melihatnya.

"Justin, i haven't a word to say. But i do, you know i do" selena mencium bibir justin dalam, lidah mereka bertautan saling mengecap rasa satu sama lain. Lidah mereka bergerilya di dalam sana, menghangatkan rongga satu dan lainnya. Justin mempererat pelukannya, dan ia menumpu leher selena membuat ciuman yang sedikit erotis itu menjadi lebih dalam. Selena seolah mengerti, ia lantas mencium justin penuh dengan gairah. Justin dengan spontan meraih bokong selena dan mengangkat tubuh itu, selena lantas memposisikan kaki jenjangnya dan melingkarkan kedua kakinya pada pinggang justin. Ciuman itu penuh dengan gairah

Mereka bahkan tidak peduli dengan orang disekitarnya, saat yang lainnya bertepuk tangan untuk hal gila yang baru saja mereka lakukan. Justin dan selena terburu buru untuk bangun dari gairah mereka dan selena hanya memerah malu untuk hal gila itu. Justin? Jangan ditanya, ia terlihat sangat senang dan tertawa kecil seraya menaikkan alisnya seolah ia adalah pencium yang handal.

"Go get room you two!" Mom patty sedikit berteriak untuk hal yang tentu saja membuat selena semakin memerah. Mom mandy hanya tertawa renyah dengan kejahilan mom patty.

"Mom?!" Selena membulatkan matanya tak percaya.

"Baby, can we?" Justin mengerling nakal, lelaki itu menginginkan selena, gadisnya. Saat ini, oh—jika bukan karena semua orang yang ada disana, justin pasti sudah bercinta dengan selena di tempat itu juga.

"No need to ask, handsome." Selena mencium bibir justin sekilas. Dan menarik tangan pria itu untuk menjauh dari sana mengajaknya memasuki kamar milik selena. Justin membulatkan matanya senang, oh—ia tidak menyangka jika gadisnya seagresif ini, ia lantas mengerling kepada semua orang seraya berjalan mengikuti selena yang menarik tangannya.

Selena menyerbu justin dan menaiki pria itu yang tentu saja itu adalah serangan tiba tiba dari gadisnya yang nakal, berciuman dengan sangat panas. Justin meremas bokong selena yang masih ditutupi dengan gaun seksinya, mengeratkan kaki selena pada pinggang miliknya. Selena semakin mengeratkan kaitan tangannya pada leher justin, dan tentu saja justin membawa tubuh mereka memasuki kamar. Justin menaruh selena pelan di atas kasur tanpa melepas ciuman mereka. memberi nafas, justin membuka setelan jas yang masih melekat pada tubuhnya, selena melepas kancing kemeja justin dengan terburu buru. Justin menyeringai, ia membiarkan selena mengambil alih dari sini. Baru setelah gadisnya  lengah, ia akan memanjakan selena dengan triknya. Setelah semua kancing terlepas, justin membuka kemeja sialan itu dengan cepat, menampilkan tubuh setengah telanjangnya yang di penuhi dengan tattoo. Selena beralih untuk membuka celana justin, tapi justin membuat gesture pada jarinya seolah mengatakan 'tidak, tidak, belum saatnya.' Dan itu membuat selena menekukkan bibirnya, justin dengan cepat membuka kaitan dress selena, bahkan selena tidak memakai bra alhasil payudaranya membuncah sempurna tanpa sehelai benangpun disana, dan kini gadis itu hanya ditutupi oleh celana dalam berwarna pink miliknya yang membuat justin semakin gemas untuk tidak sekali saja meremas bokong indah itu.

"You're perfect" justin mengerlap, matanya seakan dipenuhi dengan api gairah yang tidak tahan untuk dikeluarkan. Justin dengan lugas mengulum payudara itu dengan rakus, dengan sebelah tangannya yang lain meremas salah satunya. Selena merasakan sensasi nikmat atas perbuatan justin, ia mengerang sesekali ketika justin mengigit nakal payudara miliknya. Selena terlalu bergairah sekarang,  ia semakin menekan tengkuk kepala justin lebih dalam agar pria itu terus mengulumnya. Justin seakan mengerti, ia lantas turun untuk mengecap rasa milik selena dibawah sana.

"Your taste good, babe. Like always" justin menyeringai, ia melihat selena dengan leluasa membuka selangkangannya untuk justin. Justin memasukkan jarinya dan ke dalam sana, its wet, and uh tight. Setelah jarinya memasuki milik sel, lelaki itu mengerak gerakkan jarinya memberi sensasi kenikmatan di dalam sana, selena menggoyangkan pinggulnya kesana kemari menikmati perbuatan nakal justin pada miliknya. Wanita itu mengerang, dan itu membuat justin tidak sabar untuk memasukinya.

"Oh you're so ready, but I'm not take it soon. Babe"

"Ahhh, i'll come justin. Uhh, faster." Selena mengerang nikmat ketika 'itu' tiba tepat saat justin mengencangkan gerakan pada jarinya.

"No, it must be mine." Justin lantas berhenti menggerakkan jarinya, ia menyeringai dan selena cemberut ketika justin mengeluarkan jarinya dari miliknya.

"What the fuck are you doing?" Selena menengadah melihat justin yang sudah seutuhnya telanjang. Lelaki itu menyeringai, ia lantas memasukkan miliknya dengan sekali hentakan, dan membuat selena sedikit menjerit atas perbuatan justin.

Justin terus memaju mundurkan miliknya secara perlahan seraya selena memejam mejamkan matanya nikmat, gadis itu lantas mengerang penuh gairah. Justin terus menggerak gerakkan miliknya di dalam selena dengan ritme yang mampu membuat dirinya bergetar nikmat.

***

"Apa???!!!" Wtf are you tryna to tell me now?" Caitlin menjerit histeris mendengar jika justin akan menikahi selena.

"Oh kau bodoh, berhentilah mengharapkan justin karena ia tidak akan pernah melihatmu caitlin." Lily masih sibuk dengan majalah yang sedang ia baca.

"Oh lily sayang, kau hanya tidak tau betapa justin tidak akan tega melihatku menderita." Caitlin kini duduk manis disamping lily.

"Maksudmu?" Kali ini lily mengangkat sebelah alisnya, tidak tau apa yang temannya itu rencanakan.

"Oh, jangan terlalu bodoh. Publik akan tau jika justin dan aku akan segera bersatu, dan si jalang itu akan merasakan akibatnya." Caitlin menyeringai senang.

"Terserah kau saja, aku tidak ingin ikut campur." Lily mengidikkan bahunya acuh.

"Aku akan menghubungi fredo, dia pasti akan membantuku."

***

ENJOY 🙌🏻
DONT FORGET TO VOTE AND COMMENT GUYS

Love Will Remember | Ongoing #JelenaromanceWhere stories live. Discover now