[panik]

2.6K 409 34
                                    




SinB berjalan dengan perasaan khawatir. Jelas, kemarin dia baru aja ngasi surat ke Hoshi. Gimana perasaannya Hoshi ke dia? Suka juga? Atau malah biasa? Apa mungkin Hoshi cuman nganggep dia sekedar adek kelas aja? SinB belum siap ditolak. Maklum, ini baru pertama kali nembak orang.

SinB menghembuskan nafas berkali-kali hingga sadar sosok pujaan hati ada di depannya. SinB menarik nafas dan menggigit bibirnya. Ia mulai panik. Jantungnya berdegup kencang. Karena liat Hoshi sama takut.

Hoshi menoleh ke belakang dan tersenyum, "Oi Mbih."

"H..Halo kak.." SinB menunduk kecil dan Hoshi hanya tersenyum. Lelaki itu lalu pergi meninggalkan SinB yang masih terdiam.

"A..Anu kak!"

Hoshi menoleh, "Ya?"

"Jawabannya gimana?"

"Jawaban apa?"

SinB menekan bibirnya, gak mungkin lah bilang 'jawaban surat pengakuan saya.' taruh mana muka SinB hah?

"Masa gak tau? Yang kemarin. Udah dicek belum ditasnya?"

Hoshi menaikkan alisnya dan membuka tasnya. SinB langsung membelalakkan matanya lebar, "E..eh gak usah. Emang kak Hoshi kemarin gak ngeluarin buku?"

"Ngeluarin lah. Kan pelajarannya beda." ucap Hoshi. "Emang lo ngasi apaan kemarin?"

"Ng..nggak kok. Lupain aja. Hahaha."

Hoshi menaikkan alisnya bingung dan akhirnya berbalik meninggalkan SinB. SinB menghembuskan nafas sambil menatap punggung Hoshi.

Gadis itu terdiam.

".."

"......"

SinB mengerjapkan matanya lalu menatap dengan seksama punggung Hoshi. Gadis itu membelalakkan matanya lebar dan menutup mulutnya.

"HAH?! K..KOK...KOK TASNYA.... TASNYA KOK BEDA?!"

Tas yang dipakai Hoshi bukannya tas ad*das melainkan tas supreme berwarna merah. SinB memegang kepalanya dan langsung jatuh terduduk di lantai.

"GUE KUDU OTOKE INI?!"

.

.

"KAK YERIN!"

Yerin langsung tersedak ketika SinB tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya. "SinB.. diketuk dulu—"

"KAK YERIN KOK GAK BILANG?!"

Yerin menaikkan alisnya bingung, "Gak ngomong apa?"

"KALO TASNYA KAK HOSHI GANTI!!"

"Bukannya lo udah tau?"

"TAU GIMANA?!" Teriak SinB keras. "Kan pas itu lo yang bilang kak Hoshi tuh tasnya adidas item!"

Yerin memutar bola matanya, "Gue ngomong itu kapan sih Mbih."

"BARUSAN!"

Yerin memijit keningnya, "Hoshi tuh pake tas adidas 5 bulan yang lalu. Lo tanyanya udah 6 bulan yang lalu."

"Hah?!"

"Ck, Hoshi kan gebetan lo. Bukannya lo harusnya ngerti segala hal yang dipake gebetan lo? Masa tas gebetan gak tau sih? Lo suka beneran gak sama si Hoshi?"

"Suka lah!" SinB mmenghembuskan nafas, "Terus gimana ini.. Gue ngasi suratnya ke tasnya siapa..."

"Surat apaan?"

"Gue nembak kak Hoshi lewat surat. Suratnya gue masukin tas yang gue kira tasnya kak Hoshi."

"HAH?! G..GILA LO? SINTING? GAK PUNYA OTAK?!"

SinB menatap Yerin kesal,  "Kalo lo gak ngomong kalo tasnya kak Hoshi item mungkin gue gak salah!"

"Kok lo nyalahin gue? Harusnya lo yang salah! Orang orang tuh ya kalo udah suka orang, semua barang doinya pasti tau!" ucap Yerin.

SinB cemberut. "Tuh kan! Lo gak mau ngakuin kesalahan lagi!" ucap Yerin.

"Duh iya. iya.." SinB mendengus kesal. "Terus ini gimana?!"

"Lah lo sih ngapain nembak pake surat segala. Mendingan kan langsung!"

"Yah gue kan takut!"

"Ck." Yerin berdecak kesal. "Emang lo ngasi surat ke tasnya siapa?"

"Tas adidas item! Siapa itu kak?!"

Yerin berpikir sejenak. Gadis itu mengerutkan alisnya dan menopang dagunya. SinB menatap Yerin sedikit takut.

Yerin terdiam dan langsung membelalakkan matanya lebar. "Lo yakin lo ngasi ke tas adidas hitem?"

"Iya. Ada gantungan boneka nightmare  before christmas."

"ANJIR!"

"K...KENAPA?!"

"ITU TAS DOYOUNG GOBLOK!"

.

.

SinB mengetuk-etukkan kakinya di lantai. Gadis itu menghela nafas pelan. Ia sudah meminta Doyoung untuk datang menemuinya. SinB menghela nafas pelan, berpikir gimana dia bakal ngehadepin Doyoung nanti.

Pasti tuh orang laknat bakal ketawa ngakak plus ngejek dia habis-habisan. Aduh muka SinB taruh dimana ini.

Dari kejauhan SinB dapat melihat sosok Doyoung yang mendekat. SinB menghembuskan nafas berkali-kali dan menatap Doyoung yang kini berdiri di depannya.

"Apa?"

"Lo nemu surat di tas lo?"

Doyoung menaikkan alisnya dan tersenyum miring. "Kenapa?"

"Itu salah paham ya. Gue salah naruh. Soalnya gue gak tau doi gue ganti tas. Jadi gue kira tasnya masih sama kayak dulu." ucap SinB sambil nunduk, malu. "Gak usah ditanggepin."

Doyoung terdiam tidak menjawab.

"Gue gak suka sama lo ya! Jangan geer!"

SinB pergi meninggalkan Doyoung. Doyoung berbalik dan menatap SinB, "Serius gak mau ditanggepin?"

SinB menoleh ke belakang bingung, "Hah?"


"Gue mau kok jadi pacar lo."

[2] savage | sinb doyoung ✔️Where stories live. Discover now