[confession]

2.6K 422 40
                                    







SinB berlari mencari Doyoung di sekolah. Gadis itu mengelilingi koridor dan aula. Ia lalu berlari ke lapangan, melihat Doyoung yang kini duduk santai sambil menatap lapangan. Gadis itu terdiam, lalu mengambil nafas dalam-dalam. Ia lalu berjalan menghampiri Doyoung.

Doyoung menoleh melihat SinB. Lelaki itu terdiam lalu membuka mulutnya.

"Gue mau ngomong sesuatu." ucap SinB lebih cepat.

Doyoung berdiri lalu turun ke bawah, dan berhadapan dengan gadis itu. "Gue juga."

Keduanya terdiam, tidak berbicara. Keduanya enggan berbicara dulu.


SinB menunduk, "Gue minta maaf." ucapnya pada akhirnya.

"Gue minta maaf mulai awal. Mulai gue nabrak lo dan marah-marah lo. Iya, lo gak salah tapi gue. Gue terlalu bodo dan gengsi buat ngakuin kesalahan. Dan gue minta maaf karena ngebandingin lo sama kak Hoshi. Itu bodo banget. Gue—"


Doyoung memeluk SinB erat.

SinB terdiam.

Ia mengelus rambut SinB, "Gue juga minta maaf."


"Gak seharusnya gue mainin lo. Lo itu perempuan bukan barang. Gue sinting karena punya pikiran buat mainin lo. Dan perasaan lo yang waktu itu lagi sakit hati."


Doyoung melepas pelukannya. "Gue awalnya main-main karena waktu itu gue benci banget sama lo. Lo ngeganggu gue dan akhirnya gue kepikiran buat nerima lo dan cuman main-main aja. Gue udah diperingatin sama Ten dan akhirnya gue sadar kalo gue mulai nyaman sama lo."


Doyoung mengambil nafas dalam-dalam. "Gue sadar, mulai saat itu gue suka sama lo."

"Gue emang bodo karena gue ngeganggu lo bukannya malah bikin lo nyaman atau gimana. Karena lo cewek yan beda ketimbang mantan gue dulu."


SinB menatap Doyoung, "Gue juga suka sama lo kak."

Doyoung terdiam lalu tersenyum. "Serius?"

SinB mengangguk. "Iya. Gue mulai gak peduli sama Hoshi dan justru deg-degan kalo deket lo. Gue waktu itu nyangkal kalo gue suka sama lo jadi.. maaf."

"Gue emang bodo."

"Nggak, kita sama-sama bodo." ucap Doyoung. "Kita terlalu gengsi dan.. ada salah paham." ucapnya.

SinB mengangguk menyetujui. Ucapan Ten emang bener. Mereka berdua emang gobloknya minta ampun.


"Kalo gitu, lo mau jadi pacar gue?"Tanya Doyoung yang membuat SinB mendongak kaget. "Pacar beneran, gak ada niat terselebung." jelasnya.

SinB terdiam lalu mengangguk. "Mau."

Doyoung tersenyum lalu memeluk gadis itu hangat. "Gue sayang sama lo Mbih."

"Gue juga."


"Tapi," SinB melepaskan pelukannya dan menatap Doyoung. "Lo kan mau ujian. Apa gak papa lo pacaran? Ntar ganggu."

"Kalo gitu lo mau putus?"

"Hah? NGGAK LAH?"

"Yaudah." Doyoung tertawa kecil. "Gak usah. Gue bisa bagi waktu. Asal lo gak terlalu ganggu sih."

SinB mengangguk. "Yah, gue gak bakal ganggu kok. Masa depan gue gak boleh gue rusak masa depannya!"

"Emang gue mau ngelamar lo?"

"SIALAN!" SinB menendang Doyoung keras. Doyoung tertawa.

"Sini pacar!"

"Hiih!"

Doyoung memeluk SinB lalu mengacak rambutnya kesal. "Dih dasar bawel."





"AKHIRNYA UDAH BALIKAN NIH?!" Teriak Ten membuat SinB dan Doyoung menoleh.

"PJ BOSSH!" Teriaknya keras. Di belakangnya ada Yerin yang mengekor sambil tersenyum lebar.

"Lo berdua harus berterima kasih ke kita berdua." ucap Ten. "Kalo kita gak nasihatin kalian, beuh kalian bakal nyesel!"

"Ck, pasti lo cuman mau-mau aja gara-gara disuruh Yerin. Ya kan?" tanya Doyoung.

"Setidaknya gue kan bisa memotivasi SinB juga!"

"Hadeeeeh."


"GAK PEDULI POKOKNYA PJ SEBELUM UJIAN MELANDA! PJ!" Teriak Ten keras dan menggema di lapangan.

[2] savage | sinb doyoung ✔️Where stories live. Discover now