[dihukum]

2.6K 414 13
                                    




"Sekarang, kumpulkan pr kalian."

SinB membuka tasnya lalu terdiam. Gadis itu mencari mapnya dan langsung membeku. Dia salah bawa map!

"Ji!"

"Apa?"

"Gue salah bawa map!"

"Terus?"

"Ya pr gue ada di map itu! Gue harus gimana?"

"Uhm...." Umji ikut bingung. "Coba bilang.."

"Gila lo? Gue bisa dihukum!"

"Daripada? Mending lo ngomong langsung daripada ntar dipanggil gurunya di depan kelas."

SinB menghela nafas lalu berdiri dan pergi kedepan kelas. "S..saem.. pr saya ketinggalan."

"Ketinggalan? Kok bisa?"

"Map saya...ketuker.. Saya bawa map yang satunya.."

"Yaudah."

"Ya?"

"Keluar kelas."

SinB menghela nafas dan mengangguk. Ia lalu pergi keluar kelas dengan wajah yang ditekuk. Matanya melihat Umji yang kini menertawainya.

"Sialan lo Ji!"

"Lo yang salah!" ucap Umji sambil tertawa.

SinB berdiri di luar kelas dan bersandar di tembok. Gadis itu mendengar suara gurunya yang mulai menjelaskan. Gadis itu menghela nafas dan berjalan ke sekitar kelas.


"Ngapain lo?"


SinB menoleh melihat Doyoung yang kini menatapnya datar. "Bukannya sekarang kelas?"

"Lo sendiri?"

"Gue? Gue kan udah selesai pelajaran." ucap Doyoung. Ya, dia sudah senior dan tadi dia mengikuti try out. "Gue selesai tambahan lebih tepatnya."

"Oh."

"Lo ngapain?"

"G..gue.."

"Jangan bilang lo dihukum?"

SinB terdiam tidak menjawab. Tapi Doyoung tau. Raut wajah SinB terlalu jelas. Doyoung tertawa. "Yaa lo ngapain gak ngerjain pr? Ckckck, lo ngapain hah?"

"Bukan gak ngerjain pr! Gue lupa bawa! Map gue ketuker."

"Ck, alasan."

"EMANG BENER!"

Doyoung menatap SinB, "Ckck, emang lo cewek males."

"Ketimbang lo ganggu, mending lo pergi aja deh? Lo udah pulang kan? Pergi aja sono!"

Doyoung bersandar di tembok. "Gak mau gue temenin?"

"Ngapain? Makan ati gue kalo sama lo! Stress!"

"Oh ya? Terus kenapa lo nembak gue?"

"Dibilangin gue itu salah woi!"

"Ya, ya, terus aja bilang gitu."

"Emang bener!"

Doyoung tertawa kecil. "Lo udah makan tadi?"

"Belum. Kantin rame. Pelajaran tadi molor jadi istirahatnya kepotong." dengus SinB.

Doyoung terdiam, "Mau gue beliin makan?"

"Serius?"

"Roti aja." ucap Doyoung. "Tunggu disini." Doyoung lalu pergi meninggalkan SinB.

"Yakali. Emang gue mau kemana." cibir SinB. Gadis itu berjongkok sambil menunggu Doyoung.

Selang beberapa menit, Doyoung kembali dengan sebungkus roti dan susu coklat di tangannya. "Nih."

"Makasih. Em... apa gue perlu bayar?"

"Hhhh. Gak usah. Gue kan kaya."

"Mpret."

SinB mulai memakan rotinya. Doyoung melihati gadis itu yang makan dengan lahap. "Lo kalo makan mesti gak woles."

"Ya sori.."

"Ngapain minta maaf elah." Doyoung tertawa kecil lalu bersandar di tembok.

"Ya... lo sih."

"Ck." Doyoung tersenyum lalu mengalihkan pandangannya. SinB meminum susunya dan memandang Doyoung yang kini menatap lorong.

"Ngapain lo? Liat setan?"

Doyoung menampar wajah SinB pelan. "Sembarangan. Kalo setan ya setannya lo."

"Hiih!"

SinB memukul Doyoung sebal.


Teet! Teet!


Bel berbunyi membuat SinB dan Doyoung mendongak ke atas bersamaan. Doyoung lalu berdiri dan mengulurkan tangannya ke SinB. Membantu gadis itu berdiri.

"Dah, gue pergi dulu."

"Ya. Gue gak peduli!"

"Lo gak mau terima kasih lo gue temenin kek?"

"Siapa yang nyuruh?"

Doyoung menoyor kepala SinB namun sedetik kemudian mengacak rambut SinB pelan. "Duluan. Belajar yang baik. Gak usah dihukum lagi karena gue gak bisa nemenin lo. Gue mau pulang. Belajar."

"Y."

"Bhai."

Doyoung pergi meninggalkan SinB sedangkan teman sekelas SinB keluar dari kelas. Umji menghampiri SinB lalu menyenggolnya.

"Cieee, ditemenin nih yee."

"Apaan sih?"

"Cieee malu nih ye."

"Nggak kok!"

"Ciee nyangkal!"

"Siapa yang nyangkal?!"

"Cieee beneran nyangkal!"

"Nggak—"

"CIEEEEE!"


"DIEM!"

[2] savage | sinb doyoung ✔️Where stories live. Discover now