Chapter 17

2.1K 253 6
                                    

Saat pagi menyapa sebagian mereka masih memilih untuk bergelung dalam selimut, tapi tidak untuk mereka yang memiliki misi penting menyelamatkan kehidupan mereka dari malapetaka. Chanyeol dan Baekhyun bahkan sudah bangun sebelum matahari menyambut mereka, ah sayangnya selama mereka berada dalam dimensi milik Dewi Gozd mereka belum bisa melihat matahari. Baekhyun duduk diam tepat di depan sebuah tumbuhan yang aneh untuknya karena untuk pertama kalinya dia melihat sebuah tanaman yang sangat unik, yah tanaman itu meneteskan nektar setiap detiknya kedalam sebuah tempat yang sudah tersedia untuk menampung nektar itu. Beruntung Dewi Gozd menyediakan roti untuk mereka jika lapar pada saat yang tiba-tiba, Chanyeol dengan penasaran menuang nektar itu keatas roti yang masih polos itu. Mencicipinya dengan satu gigitan besar, dia mengernyit aneh karena baru pertama kali merasakan sesuatu yang sangat luar biasa.
"Bagaimana?" begitu penasaran dengan ekspresi Chanyeol akhirnya Baekhyun bertanya dengan pandangan yang sangat menggemaskan, hingga tanpa sadar Chanyeol tidak menelan roti itu membuat pipinya menggembung dengan mata bulat yang berkedip cepat. Apakah mereka hendak beradu siapa yang paling lucu? Lupakan lagipula itu hanya ekspresi yang tidak di sengaja di keluarkan. Ayolah Chanyeol tidak sejelek itu untuk bersikap lucu kan, dia bisa kapan saja bersikap lucu hanya saja ada alasannya. Dia hanya melakukannya di depan Baekhyun saja, baiklah Chanyeol sepertinya benar-benar menyukai Baekhyun.
"Mau mencobanya? ini sangat enak. Kau harus mencobanya" Chanyeol menyodorkan roti yang tinggal setengah itu pada mulut kecil Baekhyun yang tertutup rapat, Baekhyun masih menatap roti itu ragu. Chanyeol yang tidak sabaran mendorong-dorong rotinya tepat di depan bibir Baekhyun yang tidak mau terbuka sama sekali, Baekhyun membuka mulutnya menggigit kecil roti itu dan merasakan tekstur rasanya. Dia langsung menatap Chanyeol dengan binar yang sangat membuat Chanyeol ingin memekik karena betapa lucunya Baekhyun.
"Ini enak, aku mau lagi" buru-buru Baekhyun menyabet roti di tangan Chanyeol dan memakannya dengan lahap, mereka tidak menyadari keberadaan Taehyung dan Jungkook yang sejak tadi memperhatikan mereka.

"Mereka terlalu asik sampai tidak menyadari keberadaan kita" gumam Jungkook dia dengan angkuh melipat tangan depan dadanya, Taehyung menatap Jungkook dengan kekehan kecil.
"Sudahlah, ayo sebaiknya kita tidak mengganggu mereka" Taehyung langsung menarik Jungkook pergi.

Chanyeol dan Baekhyun masih asik makan bersama dengan sesekali Baekhyun mendapat godaan dari Chanyeol karena caranya makan mirip sekali seperti anak-anak. Dewi Gozd tiba-tiba muncul di hadapan mereka, mereka bersyukur karena sudah terbiasa dengan kemunculannya yang selalu tiba-tiba.
"Kita harus pergi sekarang" ujarnya, Baekhyun menatap Dewi Gozd terkejut.
"Kenapa?" tanyanya
"Kita harus pergi lebih cepat, karena kita akan melewati gurun pasir yang sangat panas.  Dan tempat itu juga lumayan berbahaya untuk kita lewati"

🌸🌸🌸

Luhan masih merasa gugup jika berdekatan dengan Sehun karena kejadian tadi, sikap lembut yang diberikan Sehun untuknya itu sangat berpengaruh pada jantungnya. Bahkan saat ini Luhan hanya bisa diam menemani Sehun yang tengah membaca buku tua miliknya, Luhan hanya sesekali meliriknya bahkan caranya duduk pun terlalu tegak karena saking gugupnya.

"Bisakah kau bersikap santai saja, aku tidak akan memakanmu" ujar Sehun tanpa mengalihkan matanya, Luhan langsung melemaskan pundaknya. Kembali dia melirik Sehun sayangnya saat itu Sehun juga tengah menatapnya, Luhan langsung menunduk takut. Posisinya yang tengah duduk agak jauh dari Sehun itu membuat Sehun harus bangun dari duduknya untuk menghampiri Luhan.

Sehun mengangkat dagu Luhan agar menatapnya, Luhan sendiri langsung mengalihkan matanya. Sungguh dia sangat gugup jika dia menatap mata Sehun takutnya dia malah merona, oh Tuhan mau sejahat apapun Sehun dia terlalu tampan jika dilihat sedekat ini.

"Tatap mataku jika aku sedang berbicara" Luhan langsung menatap mata coklat Sehun, Luhan begitu terbuai dengan tatapan itu.

Forest Of SecretsWhere stories live. Discover now