02

169 21 33
                                    


Giselle menatap sekelilingnya dengan takut. Ya, sekarang dia berada di ruang tahanan, ruang tempat para penjahat.

Berada diantara para penjahat membuatnya ingin berteriak karena stress dan takut.

Giselle pun hanya bisa meratapi nasibnya selama beberapa waktu.
Sampai tiba-tiba ada seorang pengawal membuka pintu ruangan.

"Kau dipanggil oleh Tuan Yoongi." Kata pengawal itu lalu menarik Giselle keluar dari ruangan itu.

"Siapa dia?" Tanya Giselle sambil berjalan.

"Dia salah satu pemimpin disini." Jawabnya.

Giselle hanya diam dan berjalan. Walaupun dia sudah memikirkan hal yang tidak-tidak, karena mendengar kalau orang yang memanggilnya adalah seorang pemimpin.

Saat dia menundukkan kepala, dia menyadari kalau kalung yang tadi dia temukan tidak ada.

Pasti terjatuh saat aku berusaha untuk memberontak. Pikirnya.

Kemudian, dia kembali berjalan menuju istana.

***

Giselle Pov

Aku merasa pusing sekarang. Ya, pusing memikirkan apa yang akan terjadi nanti. Rasanya kakiku menolak untuk berjalan ke dalam.

Tak lama kemudian, pengawal itu berhenti di depan suatu ruangan.

Setelah pengawal itu mengetuk pintu dia berkata,

"Aku membawa penyusup itu."

"Masuk." Jawab seseorang dari dalam.

Kemudian dia membuka pintu tersebut dan menyuruhku untuk masuk. Saat aku masuk ke dalam, aku melihat tujuh orang pria sedang melihat ke arahku.

"Kau boleh keluar sekarang." Ucap salah satu dari mereka.

Kemudian pengawal itu memberi hormat dan pergi keluar ruangan.

Aku pun hanya bisa berdiri tanpa ada gerakan.

Astaga. Mereka semua tampan. Aku tidak pernah bertemu dengan orang seperti mereka.

Aku terus memperhatikan mereka. Sampai salah satu dari mereka membuyarkan pikiranku.

"Apa yang kau lakukan di sana, kemari."

Aku pun hanya tersenyum kikuk dan berjalan ke arah mereka.

Aku berdiri di hadapan mereka, sedangkan mereka duduk sambil melihatku.

"Siapa namamu?" Tanya salah satu dari mereka.

"E-eh namaku Giselle." Jawabku terbata-bata.

"Tidak usah tegang seperti itu. Oh iya kenalkan namaku Jimin. Yang ini Namjoon." Sahut Jimin sambil menunjuk pria yang tadi.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu mereka memperkenalkan diri mereka masing-masing. Kecuali satu orang yang duduk dihadapan Jimin.

"Hyung, kau tidak memperkenalkan dirimu?" Tanya Jungkook.

"Aku Yoongi." Jawabnya singkat lalu diam lagi.

Aku menatapnya heran. Dia sangat cuek dan dingin.

"Ah.. tidak usah hiraukan dia, dia memang seperti itu." Kata Jin.

"Sekarang kami ingin menanyakan sesuatu kepadamu." Kata Hoseok.

"Apa ini milikmu?" Tanya Namjoon sambil memperlihatkan sebuah kalung.

"Ah itu aku menemukannya. Kenapa bisa ada sama kalian?" Ucapku.

"Dimana kamu menemukannya?" Tanya Jimin.

"Ehm... Saat aku baru tiba disini, aku bertemu dengan seorang perempuan seperti sebuah ilusi. Setelah dia menghilang, aku melihat kalung itu di tempatnya berdiri. Jadi aku mengambilnya." Jelasku.

"Tunggu dulu. Berarti kau tidak berasal dari sekitar sini? Dari mana kamu datang?" Ujar Jungkook.

"Aku dari bumi."

"Bagaimana kamu bisa ke sini?" Tanya Taehyung.

Aku pun menjelaskan semua yang terjadi kepada mereka. Setelah itu, mereka menunjukkan ekspresi mengerti mereka.

"Apa kamu yakin kamu cuma manusia biasa?" Kata Yoongi yang sedari tadi tidak mengeluarkan suaranya.

"M-maksudnya?"

"Kau tahu, hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke sini. Itu berarti, kau mungkin memiliki kekuatan tersembunyi." Ucap Yoongi sambil berdiri dari tempatnya menuju mejanya.

Aku hanya melihat gerak-geriknya yang aneh. Sedangkan yang lain menghela nafas.

"Hyung, kau benar-benar ingin melakukannya?" Tanya Namjoon.

Yoongi hanya menganggukkan kepalanya dan menjentikkan jarinya ke arah yang lain.

Mereka hanya menggelengkan kepala mereka, lalu mereka berdiri di sekitarku, dan Namjoon menjentikkan jarinya.

Tiba-tiba kami sudah berada di tempat lain. Sepertinya barusan Namjoon membuat kami berteleportasi ke tempat ini.

"Apa yang akan kita lakukan?" Tanyaku.

"Mengujimu." Balas Yoongi.

"W-what?" Ucapku tidak percaya.

Lalu tiba-tiba mereka mengelilingiku dengan tatapan bersalah, kecuali Yoongi.

"Game start." Kata Yoongi.

Seketika Yoongi mengeluarkan bayangan disusul dengan yang lain yang mengeluarkan kekuatan mereka.

Jadi, aku harus melawan mereka?

Saat aku melihat sekelilingku, aku melihat sebuah pemanah berada di dekatku.

Aku pun tersenyum. Rasanya aku menemukan bagian dari diriku yang telah hilang.

Kemudian, mereka berjalan mendekatiku dengan tangan mereka yang sudah dipenuhi dengan sihir mereka.

Well, let's start.

***

✓ The Witches [BTS Fanfiction] #Wattys2020Where stories live. Discover now