20 - The end

152 18 19
                                    

8 tahun kemudian

Beberapa anak kecil terlihat sedang bermain di taman. Tiba-tiba salah satu dari mereka terjatuh dan menangis. 

Segera seorang laki-laki mendatanginya dan menenangkannya.

"Gwaenchanha?" Tanyanya kepada anak itu.

"Ahjussi, sakit." Kata Anak itu tetap menangis.

Kemudian, datang seorang pria menghampiri anak kecil itu.

"Nara, kau tidak apa-apa?"Tanyanya sambil menggendong anak itu.

"Hoseok Hyung sih keasikan sama istrinya, anaknya sampai di telantarkan begitu." Kata Pria yang menolong Nara tadi.

"Aish, kau ini. Kau belum merasakannya saja, Jungkook." Balas Hoseok sedikit kesal.

Jungkook hanya terkekeh mendengar jawaban Hoseok. Kemudian, dia berjalan ke sebuah kursi di pinggir taman.

"Kau mengerjai mereka lagi,hmm?" Tanya Giselle saat Jungkook kembali sambil senyum-senyum sendiri.

"Eoh." Katanya sambil duduk di sebelah Giselle.

Kemudian, beberapa anak mendatangi mereka, sambil berlari-lari.

"Kenapa kalian buru-buru?" Tanya Giselle kepada anak-anak itu.

"Appa suruh kita ke sini untuk menanyakan cerita." Kata Nara.

"Cerita apa?" 

"Tentang Ajussi yang hampir membunuh." Kata Rina polos sambil menunjuk Jungkook.

Giselle terlihat menahan tawanya karena perkataan Rina, dan Jungkook yang merasa kesal karena di bilang hampir membunuh. 

Pasti para hyung sialan itu mau balas dendam batin Jungkook.

"Bukan, itu lain cerita." Kata Giselle kepada anak-anak di depannya.

Rina dan Soora hanya menghela nafas karena tidak bisa mendengar ceritanya. (Maklumlah, keturunan orangtua mereka :v)

"Lebih tepatnya itu cerita tentang kamu yang hampir mati kalau aku ngga selamatin kamu." Ujar Melody yang entah sejak kapan ada di belakang anak-anak itu.

"Jadi—

Flashback

Setelah itu, Jungkook menghunus kan pedangnya ke arah Giselle.

(Skip adegannya :v)

Kemudian, Rhea muncul di balik tubuh Giselle dan tersenyum.

"Ternyata kalian lebih mudah dari yang kubayangkan." Katanya sambil tertawa jahat.

Kemudian, dia berubah rambutnya menjadi tajam seperti pedang dan menyerang mereka dari berbagai arah.

Mereka berusaha melawan tapi sihir Rhea semakin kuat, karena dia tadi mengambil kekuatan Giselle.

Rhea mendekat, ke arah mereka dan berbicara,

"Sepertinya kalian akan mati dengan cara yang lebih mengenaskan." Katanya sambil menatap mereka semua.

"Sepertinya kamu telat satu langkah." Balas Melody sambil tersenyum.

Yang lain melihat ke arahnya dengan heran, begitu pula dengan Rhea.

Tiba-tiba, ada sebuah tangan muncul di leher Rhea.

"Sedikit bergerak atau berbicara, kau akan mati."

"Ba–"

Seketika itu juga tubuh Rhea menghilang menjadi debu-debu dan terbang ke berbagai arah karena ditiup oleh angin.

Sekarang, di tempat Rhea hanya ada Giselle yang sudah menatap mereka yang terluka dengan sedih.

Giselle, menyentuh luka mereka, dan seketika itu juga luka mereka sembuh.

"Ayok, kita balik."

***

"Habis itu, kita balik terus putri Lea sudah sadar, The End." Ucap Opal dengan santai.

"Yah, ngga ada adegan sadisnya." Kata Soora, dan disetujui oleh Rina.

"Kenapa anakmu seperti ini?" Tanya Taehyung kepada Jimin.

"Mungkin gennya dia lebih kuat daripada aku." Balas Jimin.

"Untung yang satunya ngga." Kata Giselle sambil melihat Chimmy.

Kemudian, mereka hanya tertawa lalu kembali ke istana. Sejak saat itu, Everland hidup dengan damai, begitupun mereka.

***

Akhirnya the end :v
Maafkan jika Gaje dan lebih pendek :v

Otakku sudah buntu karena ujian :')

See you at the next FF ~

~slxvyf

✓ The Witches [BTS Fanfiction] #Wattys2020Where stories live. Discover now