11

116 16 9
                                    

Onyx, Turquoise, Jade ,Ivy, dan Zircon terbang ke arah mereka dengan cepat.

"Kita tidak mungkin terus terbang lebih baik kita mendarat saja." Kata Opal.

Mereka pun turun ke tanah dan mempersiapkan senjata mereka.

"Kabut dari mana ini? Aku tidak bisa melihat." Ujar Giselle.

"JANGAN SAMPAI BERPENCAR! TURQUOISE INGIN MEMBUAT KITA TERPISAH!" Teriak Luna.

Saat Giselle berusaha mencari yang lain, dia melihat banyak sinar yang muncul dan berwarna-warni.

Dia berjalan ke arah sinar-sinar itu dan menemukan yang lain.

"Giselle kamu dari mana saja? Jangan berpencar, karena akan sangat berbahaya kalau kita berpencar."  Ucap Carina.

Kabut pun mulai menghilang dan mereka terkejut karena naga-naga itu sudah mengelilingi mereka.

Jade menghentakkan kakinya dan tanah itu menjadi retak. Onyx mengeluarkan lava dan mengisi retakan itu dengan lava.

Taehyung segera menghilangkan gaya gravitasi mereka sehingga mereka bisa pergi dari tempat itu.

Namun, mereka tidak bertahan lama karena Zircon membuat pusaran angin yang besar dan menarik mereka.

"KALIAN HARUS MELAKUKAN ITU LAGI!!" Teriak Hoseok saat tersedot ke dalam pusaran itu.

"KAMI SUDAH BILANG KALAU ITU HANYA AKAN BERDAMPAK SEKITAR ENAM PULUH PERSEN!!" Balas Carina saat mereka semua tersedot kedalam pusaran itu.

"ITU LEBIH BAIK DARIPADA TIDAK!"

Akhirnya mereka menyerah dan berkumpul.

"Aku baru mencobanya lagi setelah lima belas tahun."  Kata Amelia.

"Aku juga. Walaupun dia tidak ada kita harus mencobanya." Balas Viola.

Mereka mengeluarkan tongkat mereka dan menaruh permata mereka di ujung tongkat itu.

Permata mereka menjadi besar dan bersinar.

Kemudian Opal berusaha menghentikan pusaran angin itu. Setelah pusaran itu berhenti mereka, mengelilingi naga-naga itu dan mengangkat tongkat mereka.

Kemudian,tongkat mereka menyerap semua kekuatan naga-naga itu.

Naga-naga itu melemah dan menyusut, tapi sebelum kekuatan mereka benar-benar habis, mereka menghilang begitu saja.

"Kemana perginya mereka?" Tanya Giselle.

Mereka menggelengkan kepala mereka dan mengambil lagi permata itu dan memakainya.

"Lebih baik kita bergegas sebelum Rhea kembali ke everland." Ucap Jin.

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan mereka. Tanpa mereka ketahui kalau ada yang melihat semua hal itu.

***

"Akhirnya kita sampai juga." Kata Jimin begitu mereka memasuki everland.

Kota everland tampak biasa-biasa saja tanpa ada kerusakan apa pun. Tapi para penjaga bertebaran dimana-mana.

Mereka segera memasuki istana dan mencari Artemis.

"Panggilkan Artemis." Perintah Yoongi kepada salah satu penjaga.

Penjaga itu segera pergi mencari Artemis, dan  mereka duduk di sebuah ruangan.

Hening. Tidak ada yang berbicara. Mereka semua sibuk dengan urusan mereka sendiri.

Sampai akhirnya Giselle bertanya,

"Boleh aku tanya? Naga-naga yang tadi itu–"

"Mereka dulunya adalah naga peliharaan kami. Mereka lah dulu yang membantu kami dalam perang. Sampai suatu saat Rhea mengambil alih mereka dan kami mengunci mereka di ruang tahanan." Jelas Viola.

"Jadi begitu." Gumam Giselle.

Tak lama kemudian, Artemis datang dan segera diinterogasi oleh Yoongi.

Setelah memberitahu semuanya, Artemis pergi dan mereka semua di suruh untuk beristirahat oleh Yoongi karena mereka tidak tahu kapan Rhea akan datang.

Saat Giselle mau keluar dari ruangan, Jungkook menghampirinya.

"Bisa ikut aku sebentar? Ada yang ingin aku perlihatkan." Kata Jungkook lalu berjalan mendahului Giselle.

Giselle hanya mengikuti Jungkook dengan perasaan bingung.

Kemudian, Jungkook berhenti di depan sebuah ruangan dengan pintu yang besar.

Jungkook memberi sihir pada pintu itu, lalu pintu itu terbuka.

Giselle sangat takjub dengan isinya. Isinya adalah sebuah kristal yang sangat besar hampir memenuhi ruangan itu.

Di depan kristal itu ada sebuah peti kaca dengan orang di dalamnya. Saat Giselle dan Jungkook memasuki ruangan itu, pintu nya tertutup dengan sendirinya.

"Untuk apa kamu membawaku kesini?" Tanya Giselle.

"Hanya memberitahumu suatu hal yang mungkin tidak kau ketahui." Balas Jungkook sambil berjalan menuju peti kaca itu.

Giselle mengikuti Jungkook dan melihat seorang perempuan terbaring. Giselle melihat perempuan itu dengan seksama.

"Sepertinya aku pernah melihat perempuan ini." Ujar Giselle.

Jungkook terkejut dengan pernyataan Giselle.

"Benarkah?!? Dimana kamu melihatnya?"

"Di–"

Ucapan Giselle terpotong karena tiba-tiba muncul suara yang sangat nyaring.

Begitu mendengar suara itu, Jungkook menyuruh Giselle untuk mengikutinya.

Mereka berlari ke luar istana dan melihat, Rhea datang dengan Onyx dan yang lainnya.

"Well long time no see." Kata Rhea sambil tersenyum licik.

"Apa maumu?" Tanya Jungkook kepada Rhea.

"Tidak ada yang spesial. Aku hanya menginginkan gadis itu." Jawab Rhea sambil menunjuk ke arah Giselle.

"Kau harus melewati kami dahulu jika ingin mendapatkannya." Ujar Jungkook disetujui dengan yang lain.

Rhea menghela nafas dan melihat mereka satu-persatu.

"Padahal aku sudah mengatakannya dengan baik. Tapi kalau kalian inginnya seperti ini–"

Rhea menutup matanya dan mengangkat tangannya.

Seketika itu juga, muncul pedang di tangannya dan ujung rambutnya menjadi panah.

"Let's start the game."

***



✓ The Witches [BTS Fanfiction] #Wattys2020Where stories live. Discover now