Part 15

6.8K 312 4
                                    

Maaf ya readers udah lama nggak update soalnya author ujian jadi nggak bisa ngetik ini aja maksain biar readers nunggu nya nggak lama banget..

*Wafiq pov*

Malam pun tiba aku sudah tidak sabar untuk kerumah calon istriku. Iya aku ingin melamar dan langsung bertunangan dengan Sri, aku sudah tidak mau menunggu lama. Setelah memakai baju yang rapi dan tak lupa aku mengantongi cincin yang akan di pakaikan kepada Sri sebagai lambang pertunangan kami. Aku segera turun, setibanya dilantai bawah aku melihat umi, abi, dan adek ku sudah rapi, umi dan adekku membawa seserahan yang akan di berikan untuk Sri.

" udah siap bang. " tanya abiku.

" udah bi " jawab ku

" yaudah kalau gitu mari kita pergi, umi udah nggak sabar nih mau lihat calon mantu umi
" ucap umi ku dengan nada yang terlihat seperti tidak sabaran.

" iya-iya yaudah ayok kita berangkat. " ucap abiku

Kami pun berangkat dengan mobil abiku dan akulah yang menjadi supirnya. Dalam waktu 20 menit aku dan keluargaku telah sampai di depan rumah Sri.

Disana aku udah di sambut oleh keluarga Sri dan Azka.

" assalamualaikum om, tante " ucap ku menyapa papa dan mama Sri.

" waalaikumsalam nak, mari-mari masuk " ucap papa dan mama Sri yang langsung mempersilahkan aku dan keluarga ku masuk ke dalam rumah mereka.

Aku dan keluarga langsung masuk dan duduk di ruang tamu rumah Sri.

*Sri pov*

Malam pun telah tiba., dari sehabis shalat maghrib tadi aku sudah di dandani oleh mama ku. Ya katanya aku harus tampil cantik di hari yang spesial ini. Aku memakai baju gamis berwarna hitam dan jilbab abu-abu muda, itu semua pilihan mama.

Kira-kira beginilah Sri di hari spesial nya

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Kira-kira beginilah Sri di hari spesial nya.

Setelah mama mendandaniku, mama segera turun ke bawah untuk menyambut keluarga pak Wafiq.

Setelah hampir setengah jam mama turun, aku mendengar suara yang tak asing lagi buat ku. Ya itu suara pak Wafiq. Perasaan ku semakin bertambah gugup karena pak Wafiq dan keluarganya telah datang.

Tok.. Tok.. Tok..

" adek keluarga Wafiq udah datang ayo kamu turun sama mama, mama juga mau panggil abang kamu ni. " ucap mama dari luar.

" iya ma, ni adek mau keluar " ucap ku dan segera keluar dari kamarku.

Setelah aku keluar disana sudah ada mama dan abangku, kamipun segera turun dan kulihat di ruang tamu sudah ada papa dan keluarga pak Wafiq.

Tapi papa kok kayak akrab gitu ya dengan papanya pak Wafiq. Kami pun segera menghampiri mereka.

" adek, abang silahkan salam sama tante lili dan om alfin. " ucap papaku menyuruhku dan abang untuk menyalami keluarganya.

" assalamualaikum om, tante." ucap ku menyapa orang tua pak Wafiq

" waalaikumsalam nak, kamu cantik sekali nak, oiya kamu jangan manggil om dan tante ya., gak enak di dengarnya panggil aja abi dan umi, kami lebih suka jika kalian manggil umi dan abi "ucap umi pak Wafiq yang di angguki oleh suaminya.

" iya umi kalau gitu kami panggil tante dengan sebutan umi " ucap abangku yang di angguki oleh keduanya..

Aku dan abangku juga menyalami pak Wafiq dan adeknya, kami hanya menangkupkan tangan di atas dada kami. Aku hanya menyalami adeknya pak Wafiq begitu juga dengan abang yang hanya menyalami pak Wafiq.

Setelah sesi salam-salaman papaku menjelaskan bahwa papa dan abi ternyata temanan ketika mereka di bangku SMA dulu, maka dari itu mereka terlihat sangat akrab.

" jadi kedatangan kami kesini untuk melamar anak kamu untuk anak saya, mungkin yang selanjutnya akan di sampaikan oleh anak saya sendiri " ucap abi Wafiq dengan penuh ketegasan.

" jadi gini om Wafiq datang bersama keluarga Wafiq kesini untuk melamar Sri, dan kalau Sri menerima lamaran dari Wafiq, Wafiq dengan segera mengajaknya untuk bertunangan malam ini juga. " ucap Wafiq dengan tegas.

" iya Wafiq kalau begitu maksud dan tujuan kamu malam ini semua jawabannya akan saya serahkan kepada anak saya sendiri, bagaimana dengan jawaban kamu dek " ucap dan tanya papaku pada ku.

" kalau adek nggak mau pa. " ucap ku menundukkan kepalaku. Setelah aku mengucap kan itu terdengar bisikan dari abangku yang tak percaya dengan jawabanku.

" kamu kenapa sih dek bukan nya tadi kamu bilang kamu juga suka dengan Wafiq, kok sekarang kamu menolaknya " ucap abangku dengan nada kecewa. Aku hanya diam tanpa menghiraukan ucapan abangku.

" mungkin itu jawaban dari Sri dan saya akan menerima semuanya dengan lapang dada " ucap pak Wafiq dengan nada yang bisa di dengar sangat kecewa.

" bukan itu jawaban Sri sebenarnya pak, maksud Sri, Sri nggak mau nolak lamaran bapak " ucap ku dengan tegas.

Setelah semuanya mendengar jawabanku yang sebenarnya barulah terpancar raut wajah bahagia dari keluargaku dan keluarga pak Wafiq, serta ketiga sahabat ku. Ya mereka ternyata datang dalam acara spesial ku ini.

" baiklah kerena nak Sri telah menerima lamaran dari anak saya, sesuai dengan apa yang di sampaikan si awal tadi, pada saat ini juga di tetapkan pertunangan dan tanggal pernikahan kalian. " ucap umi pak Wafiq sambil mengeluarkan cincin yang ada dalam kotaknya diatas meja.

" mari nak Sri umi pasangkan cincin nya. " ucap umi lagi.

Aku pun mendekati umi dan nemberikan tangan yang akan di pasangkan cincin. Umi pun memasangkan cincin itu ke jari manis ku..

Setelah cincin terpasang keluarga kami pun telah menetapkan bahwa peenikahan kami di laksanakan satu bulan lagi dan semuanya pun mengucap kan selamat pada ku

" selamat ya sahabat yang tersayang ternyata kamu diam-diam udah ngerencanain ini semua. Semoga dilancarkan semua nya oleh Allah swt. " ucap asya yang mewakili kedua azza dan kiya. Kami pun berpelukan betapa bahagianya hati ku saat ini.

Setelah semuanya selesai keluarga pak Wafiq pun pulang..

Setelah mereka pulang aku dan keluargaku membersihkan rumah dan beristirahat.


.
.
.
.
Sorry ya kalau ada typo.
#salam duo ndut. 😘😘

My Teacher is My ImamNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ