part 21

5.5K 210 6
                                    

Selama di perjalanan ke sekolah, hanya ada keheningan. Yang terdengar hanyalah lantunan shalawat yang berasal dari tape mobil.

Sesampai nya di sekolah, sri bersiap untuk keluar dari mobil. Sri mengambil tangan wafiq untuk menyalami nya.

"Sri turun ya, Assalamu'alaikum" ucap sri lalu bersiap untuk turun.

"Waalaikumssalam, nanti uda jemput ya?" Ucap wafiq.

"Iya, terserah uda aja" jawab sri, lalu turun dari mobil.

Di depan gerbang seperti biasa sudah ada 3 sahabat nya, yaitu azza, asya dan kiya. Sri mendekati sahabat-sahabat nya.

"Assalamu'alaikum sahabat-sahabat kuu" sapa sri menampilkan senyum termanis nya.

"Waalaikumssalam sri" ucap ketiga nya kompak.

"Wiiiih ada yang senyuman nya semanis gula niiih" goda kiya

Dua sahabat lainya terkekeh

"Haha iya ni, senyuman nya kayak gak biasa nya. Bahagia banget ya hari ini" asya menambahi

"Apaan si, gak kok biasa aja. Udah yuk masuk, bentar lagi bel bunyi" elak sri dengan mengajak ketiga sahabat nya masuk ke dalam kelas.

Sesampainya di kelas, sri dan ketiga sahabat nya duduk berdekatan.

Hari ini tidak upacara di karenakan persiapan untuk Ujian Nasional kelas 12.

Ya satu minggu lagi mereka akan melaksanakan ujian nasional.

"Ehem ehem, gimana ni yang udah jadi istri?" Tanya kiya dengan terkekeh

"Sstt suaranya jangan berisik, ntar ada yang denger" tegur sri

Ketiganya tertawa bersama karna melihat wajah malu-malu sri

"Iih jangan gitu, ngeselin ya." Rajuk sri

"Hahah iya iya jangan ngambek gitu lah, ntar cantik nya ilang looh" ucap asya sambil menoel dagu sri.

"Hmm, sri. Jadi pak wafiq gimana?" Tanya kiya

"Gimana apa nya ki?"

"Ya kan pak syarif udah pulang, otomatis pak wafiq gak ngajar lagi kan disini?" Tanya kiya

"Ooh, nggak. Sekarang Da wafiq lagi nunggu hasil lamaran nya di sekolah lain" jawab sri.

Mendengar panggilan baru untuk pak wafiq, otomatis membuat kiya asya dan azza tertawa.

Sri yang melihat heran, aku salah bicara yaa? Kok mereka ketawa?? Tanya sri dalam hati.

"Kenapa? Kok ketawa? Ada yang lucu?" Tanya sri

"Hahaha gak, gak ada kok. Kamu nya lucu hari ini. Makin emesh" jawab kiya sambil menahan tawa nya yang akan siap meledak lagi.

"Ah udah ah, kalian mah ngeledek terus" ucap sri dan berjalan keluar kelas.

"Eeh sri nya ngambek tuh. Srii.. sri.. jangan ngambek laaah. Kan cuma bercanda sri"  azza mengejar sri dan di ikuti ke2 sahabat nya yang lain.

"Kamu kenapa sih sri, kok sensitif banget hari ini?" Tanya asya.

"Gak papa. Biasa laaaaah. Kayak gak tau aja" jawab sri sambil duduk di depan kelas

~di lain tempat~

Wafiq sedang dalam perjalanan untuk melihat rumah yang sedang dalam pengerjaan.

Rasa-rasanya ia ingin sekali rumah itu cepat selesai dan bisa menempatinya berdua dengan istri tercinta nya.

Sesampai nya disana, wafiq turun dari mobil nya dan menyapa para tukang yang sedang bekerja.

"Assalamu'alaikum" sapa wafiq

"Waalaikumssalam" jawab para tukang

"Eh pak wafiq, ada apa ni datang kemari?" Tanya salah satu tukang.

"Gak papa pak, cuma mau liat rumah aja. Kira-kira ini masi lama gak ya pak?" Tanya wafiq.

"Haha gak kok pak, mungkin 1 minggu lebih lagi sudah selesai. Udah gak sabar ya pak mau tinggal disini bareng istri?"

"Hahah bapak bisa aja. Ya gitu deh pak. Gak enak kan tinggal sama orang tua lama-lama" jawab wafiq.

"Iya iya bener pak hehe.. di usahakan secepat nya jadi pak" ucap tukang

"Kalo gitu mari pak liat kedalam, mana tau ada yang kurang bapak bisa bilang dan kami perbaiki"

"Ah iya pak, mari" ajak wafiq.

Wafiq dan tukang itu pun berjalan kedalam rumah yang sebentar lagi akan di huni oleh nya dan sri.

Tukang pun menjelaskan satu persatu ruangan yang ada. Dan wafiq pun berdecak kagum melihat rumah itu. Walaupun belum sepenuh nya siap, tapi melihat ini wafiq mengucapkan banyak syukur atas rezeky yang Allah berikan.

"Ah baik lah pak, sepertinya sudah semua saya jelaskan. Apa ada yang kurang pak?" Tanya tukang

"Tidak ada pak, bagus. Belum sepenuh jadi tapi Masyaa Allah, hasil nya sangat memuaskan. Saya mengucapkan banyak terimakasih ya pak atas kerja keras bapak dan tim " jawab wafiq

"Ini sudah menjadi kewajiban kami pak untuk membuat pemilik rumah menyukai rumah yang kami buat".

"Kalo begitu, saya pamit pulang ya pak. Assalamu'alaikum" pamit wafiq.

"Waalaikumssalam. Hati-hati dijalan pak" ucap tukang itu dan dia kembali bekerja.

Di perjalanan wafiq melihat jam di tangan kiri nya. Semalam sri bilang bahwa ia hanya sebentar di sekolah karna datang ke sekolah hanya untuk pemantapan Ujian Nasional.

Wafiq mengambil ponselnya dan menelfon sri.

"Assalamu'alaikum dek, udah pulang belum?" Tanya wafiq

"Waalaikumssalam da, iya bentar lagi adek pulang. Uda dimana?" Tanya sri

" lagi dijalan sayang, uda tunggu ya di depan gerbang"

"Iya da, hati-hati ya. Assalamu'alaikum"

"Iya sayang. Waalaikumssalam"

Wafiq mengakhiri telfonya dan melanjutkan perjalanan ke sekolah sri.

Tak butuh waktu lama, wafiq sudah tiba di depan gerbang sekolah sri. Dan belum ada tanda-tanda kemunculan istri nya itu.

Beberapa menit menunggu, akhir nya yang di tunggu memunculkan diri nya dari balik pagar sekolah.

Sri berjalan ke arah mobil yang telah menunggu nya.

"Assalamu'alaikum, udah lama ya nunggu nya?" Sapa sri dan menyalami tangan wafiq

"Waalaikumssalam, gak kok dek. Gak lama lama amat" ucap wafiq sambil terkekeh.

"Ooh gitu. Tadi dari mana da?" Tanya sri.

"Dari mana yaaaa? Kasi tau gak yaa?" Bukan nya menjawab pertanyaan sri, wafiq malah membuat mood sri kembali buruk.

"Terserah" ucap sri dan memalingkan wajah nya mengahadap kaca mobil di samping nya.

"Jangan ngambek dong yang, kan cuma bercanda. Iya deh iyaa, tadi habis liat rumah kita" bujuk wafiq.

"Yaudah, pulang yuk. Sri capek" ucap sri dan meminta untuk segera pulang karna wafiq tak juga menjalankan mobil nya.

"Iya, tapi ngambek nya udahan napa" ucap wafiq

"Hmmmm.." hanya deheman sebagai jawaban dari sri.
Dan wafiq pun menjalankan mobil nya.
.
.
.
.

Semoga suka 😉

Kalo banyak yang salah, maafkan yaa 😅. Karna masih proses belajar 😁

Salam duo ndut 😘💕

My Teacher is My ImamWhere stories live. Discover now