Part 19

7.9K 306 7
                                    

Assalammualaikum readers nih dwi update lagi,  special karena udah lama nggak update 😁😁😁

Setelah membacakan do'a dn mengecup kening Sri dengan cukup lama, hingga tersadarlah mereka saat mendengar bunyi yang berasal dari Sri. Kruyuk... Kruyuk.. Kruyuk.. (Suara perut Sri yang lapar..aneh ya gaje abaikan..)

Ternyata yang berbunyi adalah perut Sri, muka Sri memerah karena menahan malu saat mendengar perut nya yang berbunyi. Wafiq menahan tawanya saat mendengar suara perut Sri.

" kamu lapar ya dek..?  Suara perut kamu sampai kedengaran gitu.. "

" i i i i iya Uda. " jawab Sri dengan gugup dan menundukkan kepalanya.

" yaudah ayok kita turun dan makan, kan kamu udah lapar. " ucap Wafiq dan menegakkan kepala Sri agar tak menunduk lagi.

" iya Uda. "

Sri membereskan mukena dan sajadah yang mereka pakai tadi.

Sesampainya di bawah mereka langsung menuju meja makan, yang disana sudah ada papa, dan abi mereka.

" assalammualaikum papa, abi. " ucap keduanya menyapa

" waalaikumsalam " jawab abi dan papa mereka.

" mari duduk disini anak-anak papa " ucap papa Sri yang sudah menganggap Wafiq seperti anak kandungnya.

" iya pa ini kami mau duduk " ucap Sri dan Wafiq yang langsung duduk di sebelah kiri papa Sri, mereka duduk bersebelahan. Setelah duduk Sri mengambilkan nasi dan sambal untuk Wafiq.

Hampir setengah jam makanan yang ada di piring mereka telah habis, papa dan abi mereka memulai pembicaraan.

" Wafiq jadi bagaimana kehidupan kalian setelah ini, apa kamu akan membawa Sri untuk tetap tinggal disini atau kamu sudah menyiapkan rumah untuk Sri " ucap papa mereka.

" maaf papaungkin untuk saat ini Wafiq akan tinggal sama papa ataupun abi hingga Sri tamat sekolah. Soalnya Wafiq sedang mengansur membuat rumah untuk kami pa. "

" owh iya sudah nak, kalau begitu papa tak perlu risau dengan tempat tinggal kalian nantinya. "

" iya pa"

" oke kalau gitu papa sama abi mau keruang kerja papa ya, soalnya kami masih ada urusan."lalu Sri dan Wafiq hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda jawaban mereka.

Sri yang mendengar penjelasan Wafiq sangat senang karena suaminya sudah menyiapkannya untuk sri. Setelah papa dan abinya pergi mereka membersihkan meja makan berdua.

Setelah itu Sri dan Wafiq masuk kedalam kamar Sri yang kini telah menjadi kamar Wafiq juga. Sesampainya dikamar mereka segera naik ke atas ranjang untuk tidur siang. Sebelum mereka tertidur, mereka berbincang-bincang terlebih dahulu.

" adek"

" iya Uda "

" boleh Uda buka jilbab, kan nggak mungkin kalau kamu tidur pakai jilbab, kitakan sekarang udah jadi suami istri. " Sri yang mendengar pernyataan Wafiq segera bangkit dan duduk di depan meja rias untuk membuka jilbabnya. Wafiq yang melihat Sri bangkit dari ranjang mereka pun segera mengikuti kemana Sri pergi dan ternyata Sri pergi ke meja riasnya.

" boleh Uda yang bukain jilbab kamu.? "

" hm...  Boleh Uda.. "

Wafiq mulai membuka jilbab Sri. Sri hanya diam melihat tangan Wafiq yang udah mulai membuka jilbabnya. Setelah jilbab Sri terbuka, ia begitu gugup fan wajahnya mulai merona saat Wafiq memandangnya sangat dalam.

" sayang kamu kok malu-malu gitu ngelihatin rambut kamu sama Uda, kan kita udah suami istri "

" nggak Uda, adek chat ma belum terbiasa aja "

" yaudah sekarang kamu harus terbiasa kalau di kamar buka jilbab kamu, kalau diluar kamar baru deh kamu pakai jilbab. "

" iya Uda, mulai dari sekarang adek biasakan kayak gitu "

" Wafiq segera memeluk Sri dan membawa Sri ke ranjang mereka untuk tidur. Tak lama mereka berbaring sambil berpelukan, mereka pun tertidur hingga waktu ashar.

Saat mendengar adzan ashar Sri terbangun dan Sri merasakan ada tangan yang memeluk tubuhnya, Sri pun mulai membangunkan Wafiq yang masih setia memeluknya.

" Uda bangun lagi, ini udah adzan ashar ni, ayo kita shalat lagi. " Wafiq yang mendengar Sri memanggilnya, pura-pura tidur saat Sri mengelus-elus wajahnya agar Wafiq terbangun. Sri terkejut dan menghentikan aksinya saat Wafiq mulai membuka matanya.

" adek kamu ngapain kok lihat Uda kayak gitu amat. "

" ng. .  nggak ada Uda, tadi adek cuma mau ngebangunin Uda aja, tapi Uda susah di banguninnya.

"Owh, tapi kamu kok ngelus- mgelus wajah Uda sayang.? "

" a.. a.. a anu Uda tadi ada nyamuk di wajah Uda . hmmm berarti Uda tadi udah bangun dong pas adek ngelus-ngelus wajah Uda tadi, udah ah adek malas sama Uda " Sri langsung beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.

Wafiq yang melihat Sri merajuk langsung mengikuti Sri, sesampainya di depan pintu kamar mandi.

" adek kamu jangan marah dong Uda kan cuma bercanda. "

Sri hanya diam padahal dalam hatinya ia ingin ketawa terbahak-bahak karena dia cuma 
mau ngerjain Wafiq aja, lama Sri dalam kamar mandi Sri pun segera keluar dari kamar mandi dan melihat Wafiq yang bersimpuh di lantai dengan wajah memelasnya.

" astaghfirullahhaladzim  Uda ngapain duduk disitu kayak apa aja gituh.. "

" Uda begini karena adek,  Uda mau adek maafin  Uda, kalau adek nggak mau maafin Uda, Uda nggak mau pindah dari sini."

" iya-iya uda, adek maafin Uda, sekarang Uda mandi ya, biar kita shalat ashar berjama'ah. "

Wafiq segera bangkit dan langsung memeluk Sri, Sri yang mendapat perlakuan begitu dari Wafiq pun merona.  Setelah lama Wafiq masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi dan mengambil wudhu. Sri menyiapkan tempat untuk mereka shalat. Wafiq keluar Sri mengmbil wudhu kembali, karena tadi udah batal, tak lama Sri keluar dari kamar mandi dan mereka pun langsung melaksanakan shalat ashar...
.
.
.   sorry typo😊 

My Teacher is My ImamWhere stories live. Discover now