Chapter Delapan

391 78 1
                                    

Sudah hampir 45 menit Chanyeol duduk menyendiri di ruang konseling. Tidak pernah-pernahnya ia menunggu sampai selama ini. sudah pukul 20.55 tapi gadis itu tidak kunjung tiba. sialnya ia tidak memilik nomor teleponnya. Ia mencoba bersabar untuk kesekian kali. lima menit lagi gadis itu tidak juga datang, maka ia pun pulang.

Terpikir sejenak kejadian di UKS waktu itu. ada perasaan gelisah ketika mengetahui mereka berada dalam satu ruangan. Hal yang mustahil kalau tidak terjadi apa-apa pada mereka. Pasalnya ketika ia menemukan gadis itu ada guratan ketakutan terpancar diwajahnya. Tidak pernah sekalipun ia merasakan perasaan gundah seperti ini. bahkan otak dengan IQ 160 ini pun tak sanggup mendapatkan jawabannya. Ia memijat pelipisnya perlahan. Mengapa ia harus sepenasaran ini pada gadis idiot itu?. dan sampai sekarang si idiot itu tak kunjung datang juga.

Eunji benar-benar apes sekali. Setelah tiba-tiba jatuh ke permasalahan pelik dengan laki-laki menyebalkan, kini ia juga harus berurusan dengan lelaki paling ditakuti disekolah. Kesalahan apa yang sebenarnya sudah ia perbuat sampai jatuh diantara dua makhluk seperti mereka? Eunji menengadah menatap kelangit di balcon rumahnya. Ia berharap secercah cahaya matahari sore ini bisa membantunya mengatasi masalah ini.

***

Eunji sudah tiba 45 menit sebelum jam masuk tiba. ia menunggu Yoongi di area parkir setelah tadi mengejar bus yang mengantarnya kesekolah. Semenit kemudian wajah dingin itu pun muncul menghampiri Eunji kemudian melemparkan ranselnya asal.

Lantas Yoongi berjalan diikuti Eunji di belakangnya. Sedari tadi bibir gadis itu tidak hentinya mengutuk dan memaki lelaki di depannya itu. ingin sekali rasanya ia menendang kakinya baru kemudian memukulnya babak belur. Lelaki ini mirip dengan serigala bermata merah dengan taring tajam di giginya. Itulah imajinasi yang selalu timbul dalam pikiran Eunji tiap melihat lelaki ini.

Eunji kelabakan tiba-tiba setelah Chanyeol merampas ransel Yoongi yang dipegangnya dan menghempaskannya kelantai.

"apa yang kau lakukan?" tanya Chanyeol dengan suara keras.

Eunji tercekat ia tidak bisa berkata-kata. Bukan maksudnya ia kaget dengan kelakuan Chanyeol tadi. Tapi ia lebih takut dengan reaksi Yoongi yang sekarang telah memukul pipi Chanyeol dengan tangan kanannya. Secercah darah mengalir di ujung bibirnya. Chanyeol diam sejenak. Tidak ada niatnya untuk membalas. Yang perlu ia lakukan adalah membawa Eunji pergi dari hadapannya.

~TBC~


Sweet Black CatWhere stories live. Discover now