12

3K 687 55
                                    


Menarik tangan Yunho yang ia gandeng, Jaejoong membawa pria itu pada sebuah sofa wanta krim. Ia tersenyum dan mendudukan diri di sana bersama Yunho. Baru saja pria itu duduk, Jaejoong tanpa malu memeluk tubuh Yunho, ia mendongak dan mengecup rahang tegas Yunho dengan lembut.

"Aku tidak mau kau memutusiku karena kejadian tadi. Aku tidak suka Yunwoo, aku hanya suka kau," ujarnya dengan suara yang pelan.

Yunho cukup terkejut dengan sikap Jaejoong. Tapi ada perasaan senang menelusup karena gadis itu memang serius suka padanya. "Aku tidak pernah memutuskan seorang gadis. Biasanya, para gadis lah yang memutuskan hubungan denganku," ujarnya dengan jujur.

Jaejoong mendengar itu sebagai peluang besar. Bodoh sekali menjadi gadis yang pernah menjadi pacar Yunho. Pria ini kaya raya, masa depan jelas, pintar dan Yunho memenuhi standar untuk menyabet gelar pria tertampan mengalahkan Yunwoo. Ia beruntung karena menemukan Yunho dan bukan berakhir dengan pecundang seperti Yunwoo.

Ah, ia sungguh tidak suka kepada pria itu. Sikapnya jelek sekali dan hanya tingga di paviliun belakang rumah Yunho saja sangat bertingkah. Mereka masih kerabat memang, tapi jelas terlihat bahwa garis kerajaan bisnis melintang pada Yunho.

"Uuh benarkah? Awas saja kau memutusiku, aku akan mengatakan pada semuanya kau sudah mencuri banyak dariku!" Jaejoong mengatakan dengan suara yang masih sama, manja. Ia sengaja ingin bersikap manja pada Yunho.

Yunho tertawa, kenapa Jaejoong lucu sekali, seperti anak kecil yang memelas. Aah tidak, seperti kucing ibunya yang lucu. "Tidak, aku sudah memantapkan diri padamu, ini memang sangat cepat tapi Sayang. Aku merasa sangat beruntung memiliki kekasih sepertimu!"

Semestinya Jaejoong lah yang berkata demikian. Ia terkikik dan menatap wajah tampan pria itu dengan berdebar. "Aku juga," sahutnya.

Tersenyum, Yunho menarik napas. Ragu, sebenarnya Yunho ingin melingkarkan dengan leluasa lengannya pada pinggang Jaejoong dan memeluk gadis itu. Tapi, Yunho yakuy Jaejoong marah. Menggigit bibir bawahnya, Yunho bertanya dengan hati-hati. "Sayang, boleh aku memelukmu seperti kau memelukku?"

Kening Jaejoong mengerut, astaga pacarnya polos atau bagaimana? Ia terkekeh dan mengangguk. "Tentu saja boleh, kau kan pacarku!"

Dengan perlahan tangan Yunho melingkar, grogi Yunho takut jika ini adalah ketidak sopanan. Namun Jaejoong mengatakan bahwa mereka pacaran. Apa karena mereka berpacaran Yunho bisa bersikap leluasa pada Jaejoong? Bukankah itu artinya tidak sopan. Sungguh, Yunho tidak ingin dipandang seperti itu.

"Sayang, aku rasa kita perlu batasan-batasan dalam berpacaran," ujarnya dengan suara pelan, ketika mata Jaejoong mendelik, Yunho segera meralat, "Aah maksudku, kita tidak bisa bebas seperti orang menikah. Karena kau bilang karena kita pacaran aku—"

"Aku tidak mengatakan kau boleh memperlakukanku seperti orang yang sudah menikah!" Jaejoong mengangkat kepalanya, ia memicingkan mata pada Yunho.

Apa sebenarnya yang ada dalam tempurung kepala pria itu? Apa Yunho menganggap ia murahan karena sikapnya yang seperti tadi. Sungguh, demi apa saja ini pertama kali ia semanja itu dengan seorang pria. Jangankam dipeluk, di cium saja Jaejoong perlu berpikir. Ia memang bersikap agresif.

Memang ia yang mencium Yunho karena mengira itu Yunwoo si pria yang menjadi incaran tiap gadis. Sejujurnya, ia memiliki rencana untuk menggaet pria itu. Sungguh, ia ingin berpacaran dengan Yunho untuk menunjukkan pada mantan terdahulunya bahwa ia yang dicampakkan dengan seorang gadis murahan mendapat yang lebih baik dari mereka.

Tapi, nampaknya ada kesalah pahaman di sini. Apa ia seperti para gadis yang siap membuka kaki dengan lebar untuk seorang pria yang disukai? Tidak! Ia tidak seperti itu. Jaejoong bukan gadis murahan yang menjajakan diri dengan senang hati.

Ia terkekeh dengan hal itu. Merenungi apa yang ia perbuat, rasanya ia memang mendekati gadis murahan. Memejamkan matanya, Jaejoong menggeleng kuat-kuat.

"Tidak! Tentu saja kita tidak dalam hubungan seperti orang yang sudah menikah, kita masih berkencan dan semua itu ada batasannya. Kita bukan pasangan suami istri!"

"Pasangan suami istri?"

Interupsi suara dari ambang pintu membuat mata Jaejoong terbelalak. Ibu Yunho beserta seorang wanita cantik masuk ke dalam. Wajah kedua wanita itu mengerut dan ia mengerjap sebelum menatap Yunho.

.
.
.

Eyd ga beraturan, typo dimana" -bow- no edit.

Hoo pesannya sesuka"nya kalian sama cowok jangan mau di suruh buka kaki kalau ga dihalalin 😂😂😂 .

Thank for voted dan komentar.

.
.
.

Let Me Kiss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang