Yunho mengusap wajahnya, lagi. Entah sudah berapa kali ia mengusap wajah. Tetapi semenjak menerima sebuah email yang tak diketahuinya, Yunho merasa kacau. Ia sudah mengecek alamat IP, dan lokasi email itu dikirim, dan sekarang ia hanya perlu melacak alamat IP untuk mengetahui lebih jelas siapa yang mengirimkan ia pesan yang sangat mengejutkan.
Menatap ke layar laptop, Yunho tahu si pengirim satu kampus dengannya. Dan email ini sengaja dikirimkan kepadanya. Apa untuk merusak hubungannya dengan Jaejoong? Ah, tentu sudah pasti tujuannya itu. Karena di sana tertulis dengan jelas bahwa target Jaejoong bukan lah ia melainkan Jung Yunwoo. Jaejoong salah mencium orang waktu itu karena gadis itu pikir dirinya adalah Yunwoo.
Yunwoo? Ia tertawa karena nama itu lah yang ditulis. Sebenarnya, Yunho tak mempercayai ini. Namun, ia terlempar pada kejadian dimana Jaejoong ke rumahnya dan Yunwoo mengaku bahwa Jaejoong menyukainya.
Entah, hal ini hanya kebetulan semata atau terencana, yang lebih parah adalah ini benar adanya. Dan menghadapi itu, Yunho tak bisa tenang. Ada perasaan kecewa yang amat dalam ia rasa tatkala membayangkan memang benar begitu kejadiannya. Ia merasa terlalu percaya diri karena disukai Jaejoong. Dan mengetahui gadis itu hanya salah orang, seketika hatinya terluka.
Menutup laptop, Yunho memasukkan benda itu ke dalam tas ranselnya. Ia tak ingin berbagi hal ini pada teman-temannya. Mereka bisa saja menyalahkan Jaejoong dan berbalik tak menyukai gadis itu karena ini.
Mencari tahu pelan-pelan pun bukan gaya Yunho. Ia lebih suka menanyakan langsung ke sumbernya. Biar semua jelas apa adanya. Beranjak, Yunho keluar kelas yang kosong. tujuannya saat ini menunggu Jaejoong di depan kelasnya.
Ada banyak praduga yang bermunculan dalam benak Yunho. Tetapi ia berharap ini hanya sekedar rekayasa orang yang tak suka ia bersama Jaejoong. Astaga, bahkan sebentar lagi orang tuanya akan menemui orang tua Jaejoong untuk hubungan mereka. Setelah semingguan lalu ia bertemu orang tua Jaejoong, ibunya sangat senang karena hubungannya dan gadis itu baik-baik saja.
Ibunya terlanjur suka dengan Jaejoong dan Taehee juga menyukai gadis itu. Memejamkan mata, Yunho tak ingin berpikir macam-macam dahulu. Ia menatap beberapa orang yang sudah keluar kelas. Dan tak lama setelahnya ia melihat Jaejoong sedang bercanda dengan teman-temannya. Gadis itu langsung tersenyum ketika melihatnya. Berlari kecil setelah berbicara dengan sang teman, Jaejoong menghampirinya.
"Sayang!"
Yunho tersenyum tipis, ia memperhatikan Jaejoong yang langsung menggandeng lengannya dengan manja. Gadis itu nampak seperti biasa dan Yunho mulai tak sabar untuk bertanya.
"Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu, Jaejoongie," ujarnya dengan datar.
"Apa? Apa itu ummh?" Jaejoong tersenyum dan semakin mengeratkan gandengan pada lengannya.
"Aku akan—"
"Katakan sekarang saja!"
menautkan kening, Yunho menghentikan langkahnya. Ia menatap Jaejoong dengan lamat dan dadanya berdebar-debar dengan kencang. "Kau akan menjawabnya dengan jujur kan?"
"Tentu saja!" sahut Jaejoong.
"Baiklah," Yunho menggigit bibir bawahnya dan kembali menyambung ucapannya, "Kau mencintaiku?"
Jaejoong tertawa dengan pertanyaan itu, "Sudah tidak usah diragukan lagi. Aku mencintaimu!"
Mengangguk, Yunho akan mulai pada pertanyaan intinya. "Ketika kau Menghampiriku waktu pertama kali, apa kau tahu bahwa aku bukanlah pria paling populer?"
Kening Jaejoong mengernyit, pertanyaan macam apa yang diajukan Yunho padanya. Menatap pria itu, Jaejoong merasa ada yang tidak beres. "Apa yang kau bicarakan? Sudah jelas kan, aku memanggil namamu, Jung Yunho!"
"Namaku dan Yunwoo hanya berbeda tipis. Kau yakin mencariku bukan Yunwoo?"
Mulut Jaejoong sedikit terbuka, dan ia menyipitkan mata menatap Yunho. "Sayang, kau sedang bicara apa?"
"Jawab saja. Apa susahnya bagimu menjawab? Atau memang benar, kau mengira aku adalah Yunwoo dan kau hanya salah mengingat nama dan mencariku. Sebenarnya, sejak awal kau memang tidak berniat untuk berkencan denganku, iya kan?"
.
.
.
Eyd ga beraturan, typo dimana" -bow- sudah edit :v .
Prahara rumah tangga YJ mulai mencuat pemirsah. Aah, udah bosan keliatannya kalian ya, kekeke.
Thank for voted dan komentar.
.
.
.
