13

2.7K 702 72
                                    


Jaejoong tergagap mendengar apa yang dikatakan oleh Yejin, ia juga baru sadar bahwa tangan Yunho masih melingkar di pinggangnya dan terlihat cukup mesra. Menjauhkan tangan pria itu, Jaejoong memberi jarak sejengkal dari tempat ia dan Yunho duduk.

Tersenyum, Jaejoong menggeleng. Ia mencoba menjawab ucapan Yejin. "Aku dan Yunho hanya bicara tentang hal yang tidak jelas, Bibi. Iya kan Yun?"

Mata Yunho mengerjap, pria itu segera mengangguk dan tersenyum kepada sang ibu, "Benar, Ma."

Yejin tak percaya begitu saja, cukup mengherankan jika kedua orang itu mengatakan pasangan suami istri. Melirik pada Taehee, Yejin mendekat pada sang menantu. Berbisik, wanita itu menunggu Taehee membuka suara.

Jaejoong menghela napas, astaga image di depan ibu Yunho sungguh buruk. Entah, bagaimana keadaan ke depannya. Ia tidak tahu. Bisa saja wanita itu tidak menyukainya karena hal ini. Menunduk, Jaejoong perlu menyesuaikan hati atas penolakan. Meski ditolakpun, ia tidak akan melepaskan Yunho. Toh, ia sudah bertekad.

Mendekat, Yejin menatap Yunho. Mungkin yang Taehee bilang benar, bahwa anaknya itu sudah siap untuk ke jenjang pernikahan karena obrolan itu dengan Jaejoong. Selain itu juga, Yejin melihat dengan jelas gesture Yunho yang melingkarkan tangan ke pinggang Jaejoong.

Jujur sebagai ibu, Yejin mendapati hal berbeda dari Yunho. Anaknya yang dipikir setiap orang gila belajar itu mampu mendapat kekasih gadis tercantik. Itu sebuah pencapaian luar biasa, bagi kehidupan cinta Yunho. Dan dengan mata kepala sendiri Yejin melihat Yunho bertingkah mesra dengan gadis itu.

Mungkinkah anaknya sudah berbuat hal yang tidak-tidak pada Jaejoong? Meski mereka baru berkencan, toh pergaulan anak jaman sekarang sangat berbeda dengan dahulu. Bisa saja kan anaknya lepas kendali karena tidak ingin kehilangan gadis itu.

Menutup bibirnya, Yejin segera mendekat pada keduanya. "Kalian sedang membicarakan suami istri, apa kalian sudah melakukan hubungan itu?"

Mata Jaejoong terbelalak. Ia nyaris berteriak berkata tidak. Tetapi beruntung, ia bisa mengontrol diri. Jaejoong menjilat bibir bawahnya, lalu menggeleng. "Tidak Bibi, aku dan Yunho..."

"Hubungan apa yang Mama maksud? Aku dan Jaejoong tidak pernah melakukan hal tidak sopan selain berciuman dan berpelukan!"

Ya Tuhan, apa yang Yunho katakan? Memejamkan mata, Jaejoong malu. Pria itu kenapa tidak bisa menyembunyikan rahasia? Apa Yunho bodoh? Tapi dia pria jenius. Ia tidak memiliki muka untuk menatap Yejin.

Mendengar itu, Yejin tersenyum. "Astaga, Yun. Progress yang sangat cepat. Mama senang kau benar-benar memiliki kekasih sungguhan, tidak seperti yang bibimu katakan. Ck, dia pasti iri karena anaknya kau kalahkan!"

Yunho mengangguk, pria itu menggenggam tangan Jaejoong tanpa ragu. "Kali ini aku mantap dengan Jaejoong Ma, maka dari itu aku berani membawanya ke hadapan Mama dan Kak Taehee!"

Sungguh, Jaejoong tidak berani menatap kedua wanita di depannya. Ia merasa kehabisan stok malu karena Yunho membeberkan apa yang mereka lakukan. Astaga, bagaimana jika ia benar-benar tanpa harapan. Toh, mempertahankan Yunho tidak berarti banyak jika pria itu meninggalkan rumah demi dirinya.

"Mama merestui hubunganmu dengan Jaejoong! Yunho, kau harus ke rumah Jaejoong dan bertemu orangnya. Katakan pada mereka bahwa keluarga kita akan ke sana untuk meresmikan hubungan kalian. Mama tidak ingin Yunwoo berulah lagi dan berkata tidak-tidak, anak itu mengeselkan sama seperti ibunya!"

Mendongak, Jaejoong menautkan kening. Tak percaya dengan apa yang ia dengar. Astaga, apa yang dikatakan oleh ibu Yunho? Meresmikan hubungan mereka? Ia direstui? Oh rasanya Jaejoong ingin berteriak bahwa ia adalah lucky girl!

.
.
.

Eyd ga beraturan, typo dimana" -bow- no edit.

Uuh kita komplitkan segera aja deh ya -tetiba kehilangan semangat-.

Thank for voted dan komentar.

.
.
.

Let Me Kiss YouWhere stories live. Discover now