4. Sahara Desert

185 45 29
                                    


Rapat kali ini rupanya membahas perihal pertukaran pelajar yang menjadi agenda rutin tahunan sekolah. Ada aneka ragam jenis pertukaran pelajar di sekolah mereka, tapi yang mereka bahas kali ini adalah pertukaran dengan salah satu sekolah di Taiwan.

Sebenarnya sempat terdengar desas-desus bahwa tahun ini agenda itu ditiadakan karena masalah internal sekolah yang menjadi rahasia Dewan Sekolah, namun tiba-tiba saja para petinggi sekolah berubah pikiran, tepatnya lima hari yang lalu. Sangat mendadak, makanya rapat sore ini juga diadakan secara dadakan.

"Biasanya pelajar pertukaran akan menuntut ilmu di sini selama satu bulan penuh, tapi karena sebuah alasan, masa pertukarannya akan diperpendek menjadi dua minggu saja. Dan jika biasanya akan ada tiga siswa yang menjadi peserta, maka kali ini hanya satu siswa."

Sang ketua Dewan Siswa mulai menjelaskan duduk perkara yang menjadi topik rapat. Para anggotanya mendengarkan dengan seksama di kursi masing-masing.

"Dari sekolah kita, setelah melewati seleksi dadakan yang sangat singkat, akhirnya terpilih Kim Yongguk sebagai perwakilan untuk menjalani agenda pertukaran. Yongguk akan diberangkatkan minggu depan, yang artinya, siswa dari Taiwan juga akan tiba di sini minggu depan. Rapat kita hari ini akan membahas hal itu,"

"Saya sendiri belum tahu nama siswa dari Taiwan yang akan menghabiskan waktu dua minggu di sini, tapi ketua panitia acara pertukaran pelajar meminta Dewan Siswa untuk mengambil peran dalam penyambutan sekaligus memberi pelayanan yang baik pada siswa tersebut,"

"Untuk penyambutan, tidak akan dilakukan secara besar-besaran. Kita hanya akan menyambutnya secara formal di ruangan ini, memperkenalkan para anggota Dewan Siswa yang akan banyak berinteraksi dengannya selama dua minggu,"

"Kemudian untuk pelayanan, salah satu inti penting dari prinsip itu adalah memberikan pendampingan pada siswa yang bersangkutan. Kemungkinan siswa tersebut tidak bisa berbahasa Korea, jadi kita membutuhkan satu anggota Dewan Siswa untuk menjembatani proses komunikasi supaya bisa berjalan efektif. Dan saya telah menjatuhkan pilihan pada satu orang untuk tugas tersebut."

Ruangan itu dilanda keheningan. Mereka menebak-nebak siapa identitas anggota yang telah dipilih oleh sang ketua. Terpilih sebagai pendamping sama saja dengan terpilih untuk menambah beban tanggungan. Dalam hati mereka berdoa supaya nama mereka tidak disebut.

"Orang yang secara tulus saya mintai tolong untuk tugas besar tersebut adalah... Lai Guanlin."

Siswa-siswa lain menghela napas penuh kelegaan, tapi Guanlin menampilkan wajah lesu. Waktunya untuk bersama Seonho akan terpangkas karena tugas menyebalkan itu.

"Saya mohon kerjasamanya. Saya memilih Anda karena Anda juga merupakan keturunan Taiwan. Barangkali siswa tersebut akan merasa nyaman jika bersama dengan siswa yang serumpun dengannya. Selama dua minggu, tolong dampingi siswa pertukaran tersebut. Saya dengar siswa tersebut berada di tingkat 3, dan pendampingan hanya dilakukan di luar jam pelajaran saja. Apakah Anda bersedia, Lai Guanlin?"

Apakah ia punya pilihan lain? Tidak, 'kan? Guanlin tersudut di tepi jurang, dan ia tak memiliki pilihan lain selain melompat walau terdapat kemungkinan ia akan mati. Iya, pada akhirnya Guanlin menganggukkan kepalanya. Musnah sudah semua harapannya untuk menghabiskan waktu bersama Seonho.

—Ӂ—

Tidak, harapannya belumlah musnah. Api pengharapan kembali menyala saat ia keluar dari ruang rapat yang sudah seperti neraka baginya. Di depan ruang rapat, Yoo Seonho sedang tertidur di atas sebuah bangku panjang. Penat yang menyiksa seketika lenyap ketika melihat pemandangan itu.

Senyuman tampan bahkan secara otomatis terbentuk di wajahnya, bagaikan lampu dengan sensor cahaya yang secara otomatis menyala saat ruangan telah gelap. Senyum Guanlin juga seperti itu, menerangi relung hatinya yang tadinya gelap.

The Chicks - GuanHo feat WoochanWhere stories live. Discover now