Chapter 6

7.8K 601 51
                                    

Disclaimer © Kuroko no Basuke by Tadatoshi Fujimaki

🌸🌺🌼

Seijuurou - 25 tahun - Kerja
Shintarou - 23 tahun - S1 (Kuliah)
Atsushi - 21 tahun - Kerja
Daiki - 19 tahun - Kuliah
Ryouta - 17 tahun - Kelas 12 SMA
Tetsuya - 15 tahun - Kelas 10 SMA

Upacara penerimaan murid baru berlangsung lancar. Meskipun Seirin adalah Sekolah yang baru beroperasi, tidak sedikit murid yang mendaftar Sekolah di sini. Mungkin karena lingkungan masih baru dan bersih, mereka jadi berminat Sekolah di sini.

Tetsuya berjalan menuju kelasnya dengan senang, meskipun tak tertulis di wajahnya sih. Tapi dia sedikit membanggakan diri setelah menang berdebat dengan Seijuurou yang bahkan tidak bisa dikalahkan oleh kakak-kakaknya yang lain. Ah, Tetsuya hanya tidak sadar kalau dia begitu disayangi dan dicintai.

Tetsuya memilih bangku secara acak karena bangku dekat jendela sudah diamankan oleh murid yang lain. Tapi dia yakin itu hanya untuk sementara karena tempat duduk akan diacak oleh wali kelas lewat undian. Semoga dia bisa memenangkan bangku paling belakang dekat jendela, dengan begitu dia bisa sedikit bersantai. Kalau Seijuurou tahu Tetsuya memikirkan hal seperti itu, dia pasti akan langsung marah.

"Selamat pagi, Tetsu-kun."

Sebenarnya tidak perlu menoleh, Tetsuya sudah tahu siapa yang menyapanya. "Momoi-san, kau juga Sekolah di sini?"

"Ya, karena aku ingin Sekolah bersama Tetsu-kun lagi." Satsuki mengambil tempat duduk di samping Tetsuya yang masih kosong. "Mau masuk di klub basket?"

"Ya, aku sudah menyerahkan formulirnya tadi pagi. Momoi-san mau masuk klub apa?"

"Tentu saja basket, aku akan jadi manajer lagi. Mohon bantuannya, Tetsu-kun."

"Iya, Momoi-san. Mohon bantuannya juga."

Singkat waktu hingga pulang Sekolah, mereka menuju lapangan basket indoor Seirin. Seperti dugaan, tidak terlalu banyak murid yang ikut klub basket. Hanya ada beberapa senpai dan anak baru, juga manajer yg kelihatannya masih kelas dua. Anak baru disuruh berbaris --termasuk Satsuki-- dan melakukan perkenalan sebentar.

Semua kaget saat seorang perempuan yang dikira manajer ternyata seorang pelatih, ini benar-benar Sekolah baru yang kecil.

"Buka baju kalian." Perintah perempuan berambut pendek itu, namanya kalau tidak salah ---Aida Riko.

Hyuuga Junpei mengatakan kalau Riko dapat mengetahui kemampuan seseorang hanya dengan melihat tubuh mereka, mungkin ini yang juga dinamakan bakat sejak lahir. Tetsuya menjadi murid baru yang terakhir diperiksa karena tidak ada yang menyadari keberadaannya selain Satsuki yang sudah sangat terbiasa, kaget tentu saja karena Tetsuya seperti datang tiba-tiba entah dari mana.

Meskipun Tetsuya berasal dari Sekolah kuat yang terkenal dan menjadi pemain inti, dia tidak terlalu menonjol karena keberadaannya. Hingga keesokan harinya murid baru mengadakan latih tanding melawan kakak kelas. Awalnya Tetsuya menunjukkan ketidakbecusannya dalam bermain, tapi kemudian di babak kedua dia bermain dengan serius.

"Jadi Akashi Tetsuya itu nyata?"

Satsuki tidak tahu siapa yang berkata seperti itu, tapi dia segera bicara dengan bangga. "Inilah Tetsu-kun yang sebenarnya."

Seperti biasa, latihan selesai menjelang malam. Sebelum pulang dia menyempatkan singgah di Majiba karena suka dengan vanila shake di sana, yang menyarankan restoran itu adalah Satsuki saat mereka baru menginjak kelas tiga SMP. Karena itu Tetsuya terkadang datang ke sini kalau sempat. Pulang terlambat pun tak masalah bukan? Tetsuya sudah SMA sekarang dan dia bisa beralasan latihan kalau kakak-kakaknya bertanya kenapa dia baru pulang.

Our TetsuyaWhere stories live. Discover now