Chapter 10

7K 525 73
                                    

Disclaimer © Kuroko no Basuke by Tadatoshi Fujimaki

🌸🌺🌼

Latihan sudah selesai dan Tetsuya bersiap pulang, para senior Tetsuya terus memperhatikannya karena pemain bayangan itu tidak bersikap seperti biasa. Mungkin ini karena kejadian kemarin. Semua merasa khawatir pada Tetsuya, terutama Teppei yang baru saja kenal dengan juniornya itu.

"Aku sudah dengar soal kakak-kakak Akashi dari cerita kalian, tapi tak kusangka mereka protektifnya sampai seperti itu." Kata Teppei.

"Satsuki bilang kita tidak boleh ikut campur masalah keluarga Akashi." Riko menggigit bibirnya. "Tapi aku khawatir kalau mereka bertengkar dan membuat Akashi-kun tidak serius saat bertanding nanti."

"Momoi memang mengatakan kalau kita tidak boleh ikut campur, tapi sebagai senpai bukannya kita bisa memberikan semangat." Kata Shinji.

"Akashi akan baik-baik saja." Komentar Junpei. "Dia pasti bisa menyelesaikan masalahnya dengan kakaknya seorang diri."

Kalimat Junpei dibalas dengan senyuman yang lainnya, mereka percaya kalau Tetsuya adalah pribadi yang kuat. Tak lama kumpulan senior yang sedang membicarakan Tetsuya kini melihat Satsuki mendekati mereka dengan terburu-buru, padahal barusan tadi dia sedang bersama Tetsuya dan nampaknya akan pulang bersama.

"Momoi, kau tidak pulang dengan Akashi?"

"Ada kabar tentang Kirisaki Dai Ichi." Satsuki mengabaikan pertanyaan Shun. "Aku menahan diri untuk memberitahu kalian sampai Tetsu-kun pulang, karena ini sesuatu yang tidak boleh Tetsu-kun sampai tahu." Satsuki menarik napas panjang, mencoba untuk memberitahu kabar dengan tenang. "Pemain basket reguler Kirisaki Dai Ichi dikeluarkan dari Sekolah hari ini, dan Sekolah mereka dilarang untuk mengikuti turnamen selama lima tahun."

Riko tersenyum takut. "Satsuki, jangan bilang ini---"

"Ya, ulah kakak Tetsu-kun."

"Serius?" Tanya Shinji. "Kakak-kakak Akashi memang menakutkan ya, rasanya aku tidak ingin terlibat dengan mereka."

"Tapi kenyataannya kita terlibat dengan adik mereka." Kata Satoshi.

"Tidak senpai, ini ulah satu orang." Satsuki memejamkan matanya, rivalnya memang hebat-hebat sampai membuatnya merinding. "Akashi Seijuurou. Dia punya kekuasaan, kekayaan dan pengaruh yang tinggi. Meski baru-baru saja diangkat menjadi CEO di perusahaannya, tidak salah lagi kalau yang menjadi kepala keluarga Akashi saat ini adalah dia."

◾💠◾

Tetsuya tahu, dia tidak bisa begini terus dengan kakak tertuanya. Meski sikapnya tidak ada yang berbeda sama sekali, tapi rasanya ada tembok tak kasat mata yang memisahkan mereka. Karena itu, saat ini dia tidak bisa tidur sama sekali. Jika kemarin Tetsuya tidak tidur dengan Atsushi, mungkin dia juga tidak akan bisa tidur. Lagi pula apa yang dikatakan Atsushi kemarin ada benarnya meskipun Tetsuya masih tidak bisa menerima caranya.

Rencananya Tetsuya tidak bermaksud untuk mengganggu tidur Seijuurou, dia hanya ingin membicarakannya jika kakaknya itu belum tidur. Tapi saat masuk ke kamar Seijuurou, dia tidak ada di sana. Seijuurou yang tidak ada di kamarnya saat jam segini, berarti dia ada di perpustakaan. Seijuurou dan Shintarou memang mirip, mungkin mirip dengannya juga.

Saat pintu terbuka, seperti biasa ada bunyi decitan kecil. Begitu mengintip, Seijuurou juga sedang melihat ke arahnya. Lagi pula Tetsuya bingung sendiri, kenapa dia harus sembunyi-sembunyi seperti ini. Dulu dia memang pernah melakukannya saat terbangun dari tidur di tengah malam, tapi yang berada di perpustakaan saat itu adalah Ayahnya. Masaomi menemani Tetsuya yang tidak bisa tidur sembari bekerja, bedanya kali ini adalah jelmaan muda dari Masaomi.

Our TetsuyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang