Part 5

11.6K 1.3K 111
                                    

Sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan tinggi hingga pada akhirnya berhenti di sebuah rumah bergaya western.
Mark turun dari mobilnya dan menyerahkan mobilnya pada pelayannya untuk diparkirkan.

"Dad, mom, aku pulang." Mark mendapati kedua orang tuanya sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi.

"Mark kau pulang. Mana Haechan?" Tanya mom ketika ia tidak mendapati Haechan bersama Mark.

"Mana aku tau."

"Mark! Apa-apaan kau?! Bagaimana kau tidak tau mengenai tunanganmu sendiri?! Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Haechan?!" Dad yang sedari tadi mendengar percakapan ibu dan anaknya itu pun ikut membuka suara.

"Sudah kubilang dad! Aku tidak mau bertunangan dengan laki-laki itu jadi jangan salahkan aku jika terjadi sesuatu dengannya. Aku tidak peduli!" Setelah selesai Mark pergi meninggalkan kedua orang tuanya menuju kamarnya di lantai atas.

"Ma- arghhh!" Tiba-tiba dad meringis kesakitan sambil memegang dada kirinya.

"Yeobo!!!" Mom yang melihat suaminya kesakitan pun segera mengambil obat dan air untuk diberikan kepada nya.

Dad pun segera meminun obat yang diberikan istrinya sehingga ia merasa lebih baik.

"Jantungmu.. Apa kau yakin besok akan pergi bekerja?" Mom bertanya sambil memandang suaminya dengan khawatir.

"Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja." Dad menjawab sambil mengelus tangan istrinya menenangkan.

Kringg kringg

Terdengar telepon yang terletak tidak jauh berbunyi dengan nyaringnya.

"Sebentar aku akan mengangkatnya." Mom mengangkat telepon itu setelah mendapat persetujuan dari suaminya.

"Yeoboseo?... Ah begitu... Baiklah... Selamat malam..."

Setelah usai berbicara dengan orang diseberang sana mom berjalan kembali menemani suaminya.

"Lucas telepon, katanya Haechan besok pagi baru kembali karena pasien hari ini sangat banyak dan kebetulan ia berjaga di UGD. Dia akan menjemputnya pulang nanti pagi" Mom menjelaskan apa yang dikatakan Lucas pada dad.

"Ahh, baiklah, baik sekali anak itu.. Tidak seperti anak kita." Dad tersenyum miris mengingat kembali kejadian yang baru saja terjadi antara ia dan putra semata wayangnya.

"Don't be like that. Mark hanya belum bisa menerima Haechan, but I'm sure he will." Mom berusaha menghibur suaminya.

Dad tersenyum mendengar dukungan dari istrinya.
"I hope so.. Kalau begitu ayo kita istirahat, ini sudah sangat malam."

Pasangan paruh baya itu pun berjalan beriringan menuju kamar mereka untuk istirahat setelah yakin bahwa menantu mereka baik-baik saja.

--skip next morning--

"Haaahhhhhh~ sudah pagi ternyata~ apa aku terlalu sibuk sampai tidak menyadari kalau ini sudah pagi? Renjun enak banget sih sudah pulang dari semalam hiks.. Kasian sekali dirimu Jaemin-ah~" Jaemin berjalan dengan gontai disamping Haechan yang terlihat tidak kalah capeknya.

"Ya, Jaemin-ah, Haechan-ah, kalian sudah boleh pulang. Hari ini kalian akan digantikan oleh Koeun dan Woojin." Jaehyun berjalan menuju dua orang itu.
Mendengar perkataan Jaehyun membuat mata Jaemin berbinar senang.

"Aaaahhhh kau sangat baik sekali hyung! Kalau begitu aku pulang dulu, sampai jumpa!!!!" Jaemin langsung berlari pergi meninggalkan Jaehyun dan Haechan.

"Hei! Jangan berlari di koridor!" Jaehyun memperingati Jaemin sedangkan Haechan hanya menatap temannya itu tidak percaya.

"Kau pulang lah Haechan-ah, kau pasti lelah. Kau telah bekerja dengan sangat baik." Jaehyun menepuk bahu Haechan pelan sebelum pergi.

Different Feelings -- Markhyuck And Others ;))Where stories live. Discover now