Part 12

10.1K 1K 152
                                    

Terlihat seorang wanita manis yang sedang terlihat sibuk dengan biodata-biodata pasien di meja kerjanya sebelum akhirnya kesibukkannya dialihkan karena seseorang membuka pintu ruangannya tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

"Mark? What's wrong?" Sapa wanita itu, Koeun dengan ramah dan senyuman manis yang terukir di wajahnya yang entah kenapa membuat Mark semakin emosi.

"Don't pretend like you didn't do anything wrong, Koeun." Ucap Mark dingin. Suara beratnya membuat Koeun merinding.

"Apa maksudmu, Mark? Me? Doing something wrong?" Koeun tertawa renyah.

"Aku sudah tau semuanya... dari Lucas." Mark memandang tajam Koeun.

Ucapan Mark membuat Koeun membulatkan matanya tak percaya.

"Hah, ternyata benar. I should have listened to my parents. Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada perempuan licik sepertimu. Aku sudah memberikanmu segalanya! Tapi apa yang kudapat? Kau mengkhianatiku!"

"Kau tak menegerti, Mark!" Koeun memegang tangan Mark mencoba memberikan penjelasan.

"Apa yang aku tidak mengerti?!" Mark mengalihkan tatapan dari Koeun.

"Aku melakukan itu semua untuk kita, Mark.. aku ingin kita bahagia.." Koeun meneteskan air matanya.

"Kau tak sadar dengan apa yang kau lakukan?! KAU HAMPIR MEMBUNUH ORANG YANG KU SAYANGI!" Mark tak mampu membendung air matanya memikirkan kondisi ayahnya. Ia menghempaskan tangan Koeun yang memegang tangannya.

"Kau sebaiknya keluar dari sini sebelum aku menyusuh petugas menyeretmu keluar. Aku tidak mau melihatmu lagi." Mark lalu berjalan pergi meninggalkan Koeun yang menangis sejadi-jadinya.

Mom dan yang lainnya yang sedari tadi melihat pertengkaran kedua pasangan itu hanya bisa terdiam dan menatap kasihan Koeun.

**

At Jeju

Di kamar yang didominasi oleh warna putih, tampaklah Haechan yang terlihat sedang merenung memikirkan kejadian tadi pagi.

Tok tok tok

"Haechan-ah, ini appa."

Suara appa membuyarkan pikirannya.

"Ya appa, masuklah." Haechan menyahut dari dalam kamarnya.

Appa masuk dengan senyuman hangatnya memandang Haechan.

"Jangan memikirkan mereka Haechan-ah. Mereka tidak pantas untukmu."

Haechan tersenyum mendengar ayahnya.
"Aku hanya penasaran siapa yang melakukan itu semua."

"Tenang saja Haechan-ah, appa yakin sikap jahat orang itu akan terbongkar... Oh ya, apa kau tidak mau menceritakan tentang tuna- ah maksud appa mantan tunanganmu pada appa?"

Haechan menaikkan sebelah alisnya lalu tersenyum manis pada ayahnya.
"Aku akan menceritakan semua pada ayah."

Lalu kedua ayah dan anak itu saling berbagi cerita.

**

At Seoul

Di ruang keluarga kediaman keluarga Lee, tampaklah Mark yang terlihat sedang larut dalam pikirannya. Ia merasa sangat bersalah pada Haechan. Ia berencana akan menemui Haechan untuk meminta maaf.

"Mark? Bagaimana ini? Mom merasa sangat bersalah pada Haechan.." Mom meneteskan air matanya.

"Tenanglah mom, Mark akan pergi menemui Haechan.. Ia pasti pulang ke Jeju. Aku tidak menemukan barang-barangnya di kamarnya.

Different Feelings -- Markhyuck And Others ;))Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ