Part 18

8.8K 918 103
                                    

^ He looks so damn good that my heart can't take it 😍😍😍

----------------------------------------------------

"J-jungwoo hyung?" Haechan menatap pria yang duduk di meja makan tidak jauh dari tempat ia berdiri dengan wajah terkejut.

Dad, mom dan Mark menatap kedua orang itu bergantian.
"Kalian saling kenal?" Itu dad yang bertanya.

"A-ah, iya dad. Haechan adalah hobae Jungwoo waktu Jungwoo dapat pertukaran pelajar selama 2 semester. Kami kenal dekat karena Haechan juga berada di jurusan yang sama." Jungwoo menjelaskan.

"Ahh, begitu,, dunia sangat sempit." Mom berucap sambil tertawa kecil. Ia tidak menyangka itu semua.

"Kalau begitu berarti kami tidak perlu memperkenalkan kalian berdua. Duduklah Haechan, kita makan malam bersama.

Haechan berjalan dengan kikuk ke tempat duduknya di sebelah Mark tepat di depan Jungwoo yang sedang menatapnya.
Selama makan malam berlangsung Haechan terus menunduk dan tidak berani menatap orang yang duduk di depannya. Mark yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku Haechan menjadi heran.

"Alasan kami mengajak kalian untuk makan malam bersama bukan hanya memperkenalkan anak sulung kami, tapi kami ingin mengatakan sesuatu." Mereka semua sudah selesai makan malam dan sekarang sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Kalian sudah bekerja keras dan kami yakin kalian pasti lelah, karena itu mom mengusulkan kita satu keluarga menghabiskan beberapa hari di Hawaii. Bagaimana?" Mom dengan semangat menjelaskan usulnya.

"Tap-" Mark yang dikenal dengan workaholic ingin memprotes namun dipotong oleh teriakan Jungwoo.

"YES!!! LIBURAN!!!"

"Mark, kau sudah terlalu banyak bekerja. Mom tidak mau kau ubanan sebelum waktunya." Mom menasehati Mark.

"Benar kata mom, soal pekerjaan nanti dad akan suruh Jeno yang mengurusnya." Tambah dad.

Haechan tentu saja bahagia. Ia tidak pernah pergi ke Hawaii sebelumnya.

"Kalian sebaiknya packing, kita akan berangkat lusa. Dad sudah memesan tiket kita."

Mendengar perintah mom mereka bertiga langsung pergi menuju kamar mereka masing-masing.

--skip--

Haechan baru saja selesai memasukkan beberapa baju kedalam kopernya.
Merasa tidak ada yang perlu ia lakukan ia turun ke ruang tamu. Sesampainya di ruang tamu ia menyesali perbuatannya. Disana ia bisa melihat Jungwoo yang sedang duduk sambil menonton televisi dengan setoples biskuit di tangannya.

Menyadari kehadiran seseorang Jungwoo berbalik dan mendapati Haechan yang berdiri diam agak jauh dari tempat ia duduk.
"Haechan? Mau duduk?"

Dengan perlahan Haechan berjalan mendekati Jungwoo dan duduk di sebelahnya.

"Mau?" Jungwoo menawarkan biskuit nya.

Haechan mengambil sepotong lalu memakannya setelah mengucapkan terima kasih.

"Lama tak jumpa Haechan-ah. Kau tidak berubah." Jungwoo tertawa kecil.

Haechan tersenyum. Tawa Jungwoo selalu bisa membuatnya tersenyum tanpa sadar.
"Kau juga hyung."

"Kau bekerja di rumah sakit dad?" Jungwoo bertanya pada Haechan yang dijawab dengan anggukan.

"Hebat. Kita sama-sama sukses menjadi dokter." Jungwoo kembali tertawa.

Mereka melanjutkan aktivitas mereka menonton televisi sambil memakan biskuit sebelum akhirnya Jungwoo mendengar dengkuran halus di sebelahnya.

"Haechan, kau tidak seharusnya tidur disini. Kau bisa masuk angin." Jungwoo mencoba membangunkan Haechan dengan lembut namun tidak mendapatkan respon apapun.
Jungwoo menghembuskan nafasnya pelan sambil tersenyum gemas. Ia lalu menggendong Haechan dengan bridal style menaiki tangga menuju kamar Haechan.

"Kau sedang apa hyung?"
Suara Mark mengagetkan Jungwoo.

"Oh, kau ternyata. Haechan tertidur saat sedang nonton televisi tadi jadi aku membawanya ke kamarnya." Jungwoo menjelaskan.

Mark menyernyit tidak suka.
"Kau tidak perlu repot-repot hyung, biar aku saja." Mark menghampiri Jungwoo lalu mengambil alih Haechan yang tertidur pulas dari tangan hyungnya.

Jungwoo melihat kepergian kedua orang itu dengan pandangan yang sulit diartikan.

**

Tidak terasa hari yang ditunggu-tunggu oleh keluarga Lee telah tiba. Hari ini adalah hari dimana mereka akan berangakat ke Hawaii.

"Anak-anak, sudah siap? Ayo kita berangkat." Mom berseru. Ia lah yang paling senang dan bersemangat untuk pergi ke Hawaii.
Haechan tersenyum melihat tingkah mom.

Setelah perjalanan jauh yang melelahkan, mereka akhirnya tiba di villa milik keluarga Mark yang letaknya di pinggir pantai menghadap ke laut.
Mereka memasuki villa berbentuk rumah itu. Di dalam villa itu terdapat banyak kamar-kamar yang masing-masing memiliki pemandangan yang berbeda-beda namun memukau.
Haechan memasuki kamarnya. Kamarnya menghadap langsung ke laut. Ia kagum melihat keindahan laut biru dengan ombak yang bergelombang.

Saat tengah sibuk dengan keindahan pemandangan dari kamarnya, tiba-tiba pintu kamar Haechan terbuka.
"Ah, maaf, kukira tidak ada orang." Mark menatap Haechan dengan ekspresi terkejutnya lalu pergi untuk mencari kamar lain.

Haechan menggelengkan kepalanya lalu tertawa kecil.
"Apa-apaan dia itu."

--skip--

Merasa bosan Haechan berjalan-jalan di pinggir pantai sambil berkejaran dengan ombak. Mark tengah bersantai di salah satu kursi pantai dengan matanya tidak beralih dari tunangannya itu. Terkadang ia tersenyum melihat tingakah Haechan yang menurutnya menggemaskan. Haechan membuatnya benar-benar gila.

Tidak terasa waktu sudah sore, Mark sudah kembali ke dalam kamarnya di villa sedangkan Haechan masih sibuk dengan istana pasir yang ia buat.

"Jungwoo, dimana Haechan?" Mom bertanya pada Jungwoo yang tengah membaca buku di depan rumah villa mereka.

"Ia sedang bermain pasir disana." Jungwoo menunjuk Haechan dengan dagunya.

"Tolong panggil dia, kita akan makan malam. Mom akan membangunkan Mark, sepertinya ia tertidur di kamarnya."

Jungwoo mengangguk lalu meletakkan bukunya di meja.

"Haechan!" Jungwoo menghampiri pria manis yang tengah menancapkan bendera yang ia buat dari batang pohon.

"O-oh, Jungwoo hyung. Ada apa?"

"Mom menyuruh kita untuk masuk. Kita akan makan malam."

Haechan mengangguk lalu membersihkan tangannya dari pasir.

Baru saja Haechan akan pergi sebuah tangan menahan pergelangan tangan Haechan.
Haechan menatap tangan itu dengan bingung.

"Nanti temui aku disini jam 9 malam." Jungwoo menatap Haechan dengan senyum tampannya lalu pergi meninggalkan Haechan yang wajahnya sudah memerah.


TBC

Terima kasih udah baca dan maaf kalau ada kesalahan ;;;;

See you next chapter~~

Different Feelings -- Markhyuck And Others ;))حيث تعيش القصص. اكتشف الآن