Part 7 - Where are you?

12K 881 10
                                    

Cia's POV

Ternyata Steve mengajakku ke taman belakang rumah sakit ini. Sepanjang perjalanan ke taman, aku memandang semua orang dengan tatapan heran. Karena semuanya seakan menghormati Steve setiap kali kami lewat. Dan lagi, Alpha? Luna? Apa itu? Aku sama sekali tidak mengerti. Namanku Acacia, bukan Luna.

Sesampainya di taman, dia kembali menggendongku dan mendudukanku di kursi taman. Sebenarnya aku malu dia melakukan hal itu padaku. Tapi mau menolaknya pun tidak bisa. Menurutku dia adalah tipe pria yang dominan dan tak mau dibantah. Tegas dan keras kepala.

Semilir angin menerpa wajahku dan menerbangkan beberapa helai rambutku yang tergerai sampai pinggang. Dari ekor mataku aku melihat pria itu menatapku intens. Kenapa? Apa ada yang salah di wajahku? Atau aku terlihat jelek? Gadis aneh?

Jujur saja aku gugup.

“Kenapa kau peduli padaku?” aku melontarkan pertanyaan untuk menghilangkan kecanggungan yang melanda.

Aku menoleh padanya. Meskipun sudah tertangkap basah mengamatiku dengan sangat serius, dia tetap tidak mengalihkan pandangannya. Akhirnya aku menunduk untuk menghindari tatapannya yang seakan membakarku.

“Sudah ku bilang bukan, kalau kau adalah mateku,” jelasnya. Lagi-lagi jawaban itu, aku sama sekali tidak mengerti.

“Aku tidak mengerti." balasku sekenanya.

“Aku akan menjelaskannya padamu.”

“Kapan?” tanyaku lagi dan ia hanya tersenyum.

Bisakah ia tidak tersenyum? Itu membuat gugup saja. Aku hanya mendengus sebal. Mau bagaimanapun aku bertanya ia tetap akan menjawabnya dengan jawaban yang sama. Kami berdua diam dengan pemikiran masing-masing. Namun tiba-tiba satu pertanyaan muncul di dalam pikiranku.

“Steve,”  panggilku lirih, namun masih dapat di dengar olehnya.

“Ya?" balasnya menatapku.

“A-apa, kau bukan manusia?” pertanyaanku membuatnya sedikit terkejut, tetapi hanya sebentar kemudian ia kembali menatapku lembut.

“Ya, aku bukan manusia.”

“Lalu kau ini apa?” Rasa penasaranku semakin besar setelah mendengar jawabannya tadi.

“Apa setelah aku menjelaskan semuanya padamu, kau berjanji tidak akan meninggalkanku?” tatapan matanya penuh permohonan.

Aku hanya diam, bingung harus menjawab apa. Kami baru mengenal belum lama ini dan ia ingin aku tidak meninggalkannya. Ia masih menatapku lekat menunggu jawabanku.

“Apa kau mau berjanji padaku?” katanya mengulang pertanyaan.

“Kenapa aku harus berjanji padamu?” tanyaku balik sambil menunduk dan menautkan jari-jemariku.

Steve memegang daguku dan mendongakkan wajahku agar menatapnya.

“Karena kau adalah mate-ku, Lunaku. Belahan jiwaku. Kaulah yang selama ini aku cari,” jawabnya mantap.

Aku melihat kedua matanya dan mencari kebohongan disana. Namun tidak ada. Ia menjawabnya dengan yakin tanpa keraguan. Kepalaku mengangguk pelan. Aku memutuskan untuk mempercayainya.

“Aku adalah Werewolf. Kami semua Werewolf. Dan aku adalah Alpha, pemimpin pack disini, Heraklees pack. Kau adalah mateku, Luna di pack ini, yang sudah Moon Goddes takdirkan untukku. Jika kau mati, maka aku yang akan menyusulmu lebih dulu.” 

Aku terperangah. Fakta apalagi ini? Setelah ketiga makhluk di hutan kemarin yang menyebutku sebagai Queen mereka. Sekarang aku adalah seorang Luna kaum Werewolf? Makhluk apalagi yang belum aku ketahui?

Vasílissa Mou ✔ [Revisi]Where stories live. Discover now