[2] Konfirmasi

5.3K 699 103
                                    



-Konfirmasi-

::Hear Our Heart!::

Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Seoul yang tak pernah lelah untuk beraktivitas. Fokusnya pada jalanan tanpa peduli dengan banyak hal, walau sebenarnya di pikirannya beratus-ratus kegelisahan sedang menumpuk bahkan mencoba memberontak.

Yoongi sebenarnya sangat bersalah dengan keputusan yang ia ambil, keputusan yang berhari-hari ia pikirkan sebelum akhirnya memutuskan berhenti berjalan bersama enam member lainnya.

Mobil yang ia kendarai perlahan ia belokkan pada sebuah pemukiman yang tak begitu padat, ia memarkirkan kendaraannya hingga akhirnya keluar dari sana menuju rumah atap yang ia sewa dengan harga yang cukup murah. Yoongi seketika itu pula menghempaskan tubuh saat masuk ke dalam, melepas masker lalu menatap langit-langit yang telah mengusam karena usia.

Tangannya merogoh ponsel lalu membuka akun twitter BTS yang masih login di ponselnya, membaca sejenak tweet-an di sana yang mempertanyakan dirinya. Ia bisa melihat ratusan bahkan ribuan tweet dengan isi cacian yang membuatnya meringis pelan.

Yoongi menghela napas berat, menyampingkan tubuh lalu mencoba menutup mata.

"Ada kerusakan di bagian telinga dalam dan itu sudah sangat parah. Sepertinya ini efek dari luka yang pernah Anda alami."

Yoongi rasanya ingin mengutuk dokter yang mengucapkan kalimat itu, ia jelas ingat tahun 2016 lalu ia mengalami cedera telinga. Awalnya semuanya baik-baik saja, tak ada yang perlu dikhawatirkan... Namun hingga beberapa minggu lalu, saat tiba-tiba telinganya berdengung dan pendengarannya semakin samar, tepat disaat mereka mendapat liburan Yoongi memutuskan memeriksakan dirinya tanpa sepengetahuan siapa pun. Lalu hasilnya, ia harus kecewa dengan perkataan dokter yang mengatakan, kemungkinan ia kehilangan pendengaran sangat besar dan benar saja... Dua hari yang lalu pendengarannya tak bisa berfungsi dengan baik lagi. Bahkan yang terdengar hanya samar-samar, tidak... semua yang terdengar hanya seperti angin yang berbisik.

"Aku hidup karena musik. Jika musik menghilang dari diriku, bagaimana aku bisa hidup?"

.

.

.

Tak ada yang bergeming, sama seperti dua hari yang lalu, hari ini dorm seakan mengalahkan segala kesunyian. Semua berada di tempat masing-masing. Namjoon, Jungkook dan Hoseok berada di studio pribadi mereka, mencoba sedikit menghibur diri... namun sayang sekali, itu tak berefek sama sekali. Jimin hanya menatap televisi dari ruang tengah tanpa minat, Taehyung yang mencoba tidur tapi gagal dan Jin yang kini menatap tempat tidur Yoongi yang sejak dua hari lalu tak digunakan pemiliknya.

Keputusan Yoongi berdampak besar untuk mereka semua. Segala emosi hendak mereka keluarkan. Marah, sedih, kesal... semuanya bercampur memberontak namun yang terjadi mereka diam tak tahu harus melakukan apa.

"Kau sedang menyembunyikan sesuatu 'kan, Min Yoongi?" gumaman Seokjin lirih memandang barang-barang milik teman sekamarnya itu. Ini masih mengejutkan, ia pikir Yoongi hanya bermain-main. Tapi tidak, setelah melihat wajah keukeuh Yoongi akan keputusannya keluar dari BTS membuat Seokjin tak berpikir sama lagi. Yoongi sungguh tak main-main dengan ucapannya, namun hal yang membuat ia merasa janggal, ia menemukan sorot kesedihan saat melihat Yoongi tadi.

"Ada sesuatu yang kau sembunyikan. Kenapa kau tak mengatakan apapun Min Yoongi?"

"Berhenti berbicara sendiri!" Seokjin menoleh mendapati Taehyung yang entah sejak kapan berdiri di depan pintu kamarnya. Taehyung menghela pelan lalu berjalan mendekati Seokjin.

Hear Our Heart! ✅Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt