[15] Dengarkan Hati Kami

3.2K 547 39
                                    

-Dengarkan Hati Kami-

::Hear Our Heart::

.

.

.

Kau tahu ada alasan dari apa yang orang lain perjuangkan? Karena dibalik yang ia raih ada keringat yang menetes, darah yang meringis dan air mata yang mengurungnya pedih.

__Hear Our Heart__

Jika ia kembali saat berumur 17 dan tahu apa yang akan terjadi ke depannya, mungkin saja ia akan berpikir untuk mendengar ibunya, memilih tak mengikuti apa yang impikan. Belajar dengan tekun lalu bekerja seperti orang normal biasanya. Tak akan ada Suga yang dikenal khalayak dan hanya ada Min Yoongi, lelaki biasa dengan kehidupan yang juga teramat biasa.

Namun Yoongi juga adalah Suga. Lelaki yang memilih pergi meninggalkan kotanya untuk mengejar impian kecil yang diremehkan orang lain. Berangkat dari Daegu ke Seoul, mengikuti Hit Audition, melakukan training dengan keras, debut dalam grup yang dipandang kecil. BTS, grup yang terlampau dikucilkan, grup yang menjadi langganan segala tuduhan yang tak benar, menjadi bahan makian yang dianggap menyenangkan. Mimpi mereka ditertawakan dengan sangat keras oleh orang lain.

“Kalian pikir kalian bisa menaklukan dunia. Ayolah jangan bermimpi  terlalu tinggi!”

Itu hanya dua kalimat yang sudah terlampau sering mereka dengar. Kalimat yang benar-benar sudah mereka hafal di luar kepala. Walau Yoongi sudah sering memberontak dalam lagunya, tetap saja orang-orang terus mengatakan hal yang sama setiap hari.

Aku percaya bahwa mimpi yang besar berasal dari sebuah mimpi kecil walaupun melalui sebuah perjalanan yang sulit.”

Itu yang selalu Yoongi katakan untuk dirinya, untuk orang lain.

Berawal dari dua penonton, ratusan hingga puluhan ribu pasang mata yang menonton satu show konser mereka. Dari chart terendah hingga posisi 1. Dari ribuan album hingga jutaan yang terjual. Ini adalah beban yang mereka tanggung, namun juga hasil dari perjuangan keras mereka. Semuanya berkat ketekunan BTS dan ARMY yang tak pernah gentar untuk memperjuangkan semua impian mereka.

Yoongi merasakan semua sakit, lelah, penderitaan di tubuh dan batinnya. Semuanya begitu sulit untuk dirinya raih hingga sekarang.

NAMUN

Saat keadaan seperti ini, saat hal yang mengancam mimpinya menghadang, ia merasa jatuh ke bawah dengan sangat keras. Ia teringat saat dirinya tak bisa menerima, kabur bagaikan pecundang yang ketakutan, berlaku egois tanpa memahami perasaan member lain. Ia menjadi gelap karena pikiran bodoh yang menggerogotinya. Ia memilih menyendiri ke tempat lain, meninggalkan semua miliknya, meninggalkan segala komentar jahat yang tertuju untuk dia dan grupnya.

Ia hanya terdiam membisu saat Seokjin dan Namjoon datang menyeretnya, ia menangis sekeras-kerasnya saat Taehyung tahu keadaannya, ia terpukul sejadi-jadinya melihat tangisan member lain saat menemuinya dengan keadaan demikian. Ia benar-benar sudah bodoh hampir meninggalkan mereka yang menyayanginya dengan sangat tulus.

Sungguh bodoh. Ya memang begitu demikiannya.

.

.

.

Sebagian dari mereka terlelap, hanya Seokjin yang masih nampak asik dengan game ponsel miliknya. Malam telah larut, perjalanan selama satu jam sudah mereka lewati terlebih macet yang membuat mereka akan terlambat untuk tiba.

Hear Our Heart! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang