[5] Maaf, Ini Terlalu Sulit

4.2K 642 57
                                    


-Maaf, Ini Terlalu Sulit-

::Hear Our Heart::


“Jimin demam,” dua kata yang sukses membuat Hoseok khawatir bukan kepalang, setelah beberapa hari tak mau makan, melakukan segalanya seperti orang gila... lelaki itu tumbang tepat saat Yoongi kembali. Tapi sepertinya ini ada baiknya. Mungkin pemikiran ini terlalu tergesa-gesa, namun Hoseok berharap Yoongi bisa sadar dengan keadaan Jimin saat ini.

Ya, ia bukan mensyukuri keadaan Jimin. Walau sebelumnya mereka berdebat hebat karena terlalu larut dalam kekesalan, tetap saja Jimin adalah adiknya yang ia sayang. Jatuh sakit seperti itu tentu membuatnya dilanda gusar dan gelisah. Namun mengharapkan pemikiran lelaki bodoh itu berubah untuk tak meninggalkan mereka adalah keinginan besarnya saat ini.

__Hear Our Heart__

Yoongi tak bergerak, lelaki itu tak terkejut bahkan tak mengatakan apapun. Sungguh, emosi Seokjin sudah diambang batas. Ingin rasanya ia memukul Yoongi namun dengan sekuat tenaga ia tahan. Staf yang mengatakan hal tadi masih di sana, Namjoon menghubungi member lain dan Seokjin masih dengan posisi berdirinya melirik Yoongi. Namun apa yang ia dapatkan? Lelaki itu seakan tak peduli dengan ucapan staf tentang keadaan Jimin yang jelas-jelas adalah bagian dari kesalahannya.

“Kau tak punya perasaan?” Seokjin berucap, “Bagaimana bisa adikmu sakit tapi kau bersikap seperti ini? Dimana otakmu, Min Yoongi?”

Namun kembali Yoongi tak mengucapkan apapun, Namjoon meletakkan ponselnya menoleh pada Yoongi. Ini aneh, sungguh aneh. Yoongi yang biasanya tanggap dengan keadaan seperti ini seketika diam tak melakukan apapun bahkan untuk terkejut dan mengubah ekspresinya.


BRAAKK

Meja dipukul keras oleh Seokjin, Namjoon yakin telapak tangan lelaki itu telah memerah namun cukup membuat atensi Yoongi beralih dengan segera, mendongak menatap Seokjin. Lagi lagi dengan pandangan datar.

“JIMIN SEDANG SAKIT BODOH!”

Dan saat Yoongi membulatkan matanya terkejut, berdiri karena teriakan keras Seokjin. Namjoon mengernyit heran...


...kenapa lelaki itu baru terkejut sekarang?
.

.

.

Perusahaan meminta member untuk tak ke rumah sakit, staf yang akan menjaga Jimin hingga lelaki itu bisa pulang. Hoseok orang pertama yang datang, disusul Taehyung dan terakhir Jungkook. Butuh waktu yang cukup lama menunggu mereka tiba karena jarak yang tak bisa dikatakan singkat. Beberapa orang penting dalam tim mereka sudah berkumpul di ruang rapat.

“Jimin kelelahan, kekurangan asupan makanan dan terlalu stress. Semuanya akan baik-baik saja, dia sudah dalam penanganan,” ucap manajer Hobeum membuat semuanya bernapas lega. Tidak selega itu sebenarnya, mereka masih khawatir namun berusaha seyakin mungkin bahwa Jimin akan baik-baik saja dan segera pulang.

Kini semua kembali terdiam, pandangan mereka hanya tertuju pada satu subjek di sana. Tidak, mungkin saja ini hanya objek, karena lelaki itu kembali terdiam layaknya patung artistik yang dipahat sedemikian rupa.

“Jadi, kau ingin menarik keputusanmu? Kami masih menerima selama member lainnya menerima, kau hanya perlu mengatakan keadaan yang sebenarnya,” Bang PD-nim berucap namun kembali Yoongi terdiam, pandangannya mengarah ke tempat lain. Ia mengabaikan ucapan lelaki itu. Lagi-lagi bukan diri seorang Min Yoongi.

“Yoongi-ah!” manajer Sejin memanggilnya, namun kembali tak ada jawaban.

“Min Yoongi!” Seokjin kembali bersuara dengan kesal tertahan.

Hear Our Heart! ✅Where stories live. Discover now