[8] Hitam

3.7K 613 61
                                    

-Hitam-


::Hear Our Heart::

“Sejin hyung, bisa kau antarkan aku ke suatu tempat? Aku ingin memastikan sesuatu.”

Lelaki yang diajak berbicara itu menaikkan alisnya, menatap Taehyung sedikit bingung, meminta lelaki itu melanjutkan ucapan dan tujuannya.

“Ini tentang Yoongi hyung, aku mendapat kabar dari seseorang tentangnya. Aku ingin memastikan itu benar atau tidak sebelum memberitahu member lain,” ujarnya begitu serius membuat tubuh Sejin tampak sedikit menegang, ia menatap Taehyung intens dan sedikit mengintimidasi.

“Kau ingin ku antar kemana?” tanyanya bersungguh-sungguh.

Taehyung menghela napas gusar, menundukkan kepalanya sejenak sebelum kembali mendongak menatap manajernya. Ia tampak menjilat bibirnya kering, mulai sedikit ragu apakah kabar itu benar adanya. Ragu untuk mengatakan hal yang sedikit tak menyenangkan ini, “Rumah sakit umum Daegu.”

Mata lelaki itu membulat di balik kacamatanya, “Rumah sakit?”

“Temanku di Daegu mengatakan itu, aku juga sedikit ragu. Tapi firasatku tak baik tentang ini.”

Ya, Taehyung tak salah mengatakan hal ini. Jelas ia cukup khawatir, dan untuk menghilangkan perasaannya itu hanya dengan cara memastikannya dengan mata kepalanya sendiri.

“Baiklah. Tapi kau ingin benar-benar pergi tanpa pamit pada yang lain?”
Taehyung mengangguk atas pertanyaan manajer Sejin.

“Aku akan memberitahu mereka setelah semuanya jelas. Jika memberitahu mereka tentang kabar yang bahkan belum jelas ini, itu hanya akan memperburuk keadaan.”
Sejin mengangguk membenarkan tindakan Taehyung.

“Oke, kita pergi.”

“Terima kasih, hyung!” dan setelah mengatakan itu dengan segera keduanya berjalan pergi, meninggalkan sosok yang tak mereka ketahui berdiri di sisi koridor lainnya. Berdiri dengan tangan terkepal dan wajah berubah pucat pasi.







“Rumah sakit?”

__Hear Our Heart__


“Aku pergi bersama Sejin hyung, aku tak bersama Jimin.”



Itu pesan singkat yang Taehyung kirimkan padanya setelah ponsel lelaki itu akhirnya aktif, setidaknya mereka lega dengan kenyataan bahwa Taehyung baik-baik saja. Namun dengan Jimin? Semuanya tak tahu kemana lelaki itu pergi. Namjoon mengusap kasar wajahnya, semua orang mencari lelaki itu diam-diam dan berharap tak ada media yang tahu bahwa satu perusahaan sedang kacau karena lelaki itu.

HYUNG!”

Teriakan Jungkook terdengar keras membuat semuanya berbalik, mereka mendekat dan mengikuti objek yang ditunjuk Jungkook pada balik kaca jendela apartemen di bawah sana. Jimin berjalan di sana sendirian membuat perasaan lega pada semuanya. Beberapa staff bergegas turun sedang member lain memilih menunggu.

“Anak itu darimana saja?” Seokjin menggerutu, mengacak surainya.

Menunggu beberapa menit, lelaki yang  mereka tunggu tiba dengan dipapah staff. Bau alkohol merebak, lelaki itu tampak sempoyongan membuat semuanya mengernyit. Jimin bukan tipikal lelaki yang mudah mabuk. Jika tubuh lelaki itu seperti ini, sudah dipastikan lelaki itu mungkin meneguk tiga botol soju.

Namjoon mendekat, meremas kedua pundak Jimin, “Darimana saja? Kau mabuk?”

Namun Jimin malah menghempaskan tangan Namjoon kasar, “Bukan urusanmu!”

Hear Our Heart! ✅Where stories live. Discover now