[9] The Truth Untold

4.4K 629 27
                                    


-The Truth Untold-


::Hear Our Heart::


Taehyung tak tidur semalaman, gurat wajahnya tampak lesu namun ia memilih tak bergerak dari tempatnya. Pandangannya jatuh pada sosok lelaki yang masih berada dalam tidurnya. Tampak tak begitu nyaman, namun tetap terlelap lelah.

Suara helaan napas terdengar gusar, beberapa kali lelaki itu mengusap kepala mencoba menenangkan diri dari hal yang tengah ia hadapi saat ini. Cukup berat... tidak, ini sangat berat. Bahunya seakan ditopang batu dan kakinya seakan terpasung rantai, tubuhnya terasa kaku dengan hati yang tercabik lalu merapuh, berharap semua yang ia lalui saat ini hanya sebuah fatamorgana yang sebentar lagi akan sirna. Namun berapa kali ia menggeleng, berapa kali ia mengetuk kepalanya... semuanya semakin nyata.


“Pendengarannya bermasalah, sekarang dia bahkan tak bisa mendengar suara apapun lagi. Selama beberapa hari ini hanya kertas dan pulpen yang menjadi alat komunikasi, Yoongi bahkan mulai takut berbicara karena hal ini.”

“Kenapa Yoongi hyung tak mengatakan apapun pada kami?”

“Karena kalian lebih berharga dari apapun. Dia takut, kalian tersakiti karenanya.”

Taehyung memijat kepalanya pening, ia kemudian mendongak menatap Sejin yang sama gelisah darinya.

“Apa ada cara menyembuhkannya?” tanya Sejin berharap.

“Ada satu operasi yang bisa dia lakukan, walau cukup berisiko. Luka robek di gendang telinganya sudah sangat besar, kadang berdarah dan setelah dilakukan pemeriksaan lebih jauh luka itu sudah bernanah.”

“Jika penanganannya lambat, bukankah itu terlalu berisiko?”

“Yoongi masih ragu. Ini mimpi paling buruk yang ia alami.”


“Dasar bodoh!” Taehyung mencebik, satu hal yang ia sesalkan dari sini, yaitu sikap Yoongi yang mengulur waktu untuk melakukan operasi itu. Jelas, jika dia tak melakukannya... semuanya akan berakhir semakin fatal. Berfikir jika setidaknya harapan akan lebih besar jika ia melakukan secepat mungkin, itu yang ada dalam pikiran Taehyung saat ini. Namun ia juga tak bisa menyalahkan, karena dirinya tak berada di posisi yang sama dengan Yoongi. Ia tak bisa merasakan apa yang lelaki itu rasakan saat ini.

Berselang beberapa menit, setelah melalui berdebatan batin untuk menghadapi segalanya. Mata lelaki yang ditatap Taehyung mulai bergerak, membuatnya menegapkan tubuh, mata itu mengerjap beberapa kali hingga berakhir dengan dua pasang iris yang memantulkan bayangan satu sama lain. Yoongi terbelalak dengan posisi yang mencoba menjauhi Taehyung sedangkan Taehyung hanya bisa menghela napas, menarik buku dan pena di nakas samping ranjang lalu menuliskan sesuatu di sana.


“Aku, member dan perusahaan sudah tahu. Semuanya tentangmu.”

_

_Hear Our Heart__

Semua yang terkait dengan Yoongi sudah tahu, kecuali Jimin yang masih terlelap dan ARMY yang menunggu tanpa kepastian. Taehyung juga mengatakan untuk jangan datang sementara ke sana, jadi semuanya hanya membiarkan dia dan manajer Sejin berbicara dengan Yoongi tentang hal ini. Mereka juga sadar jika bertindak gegabah akan membuat masalah semakin rumit di kemudian hari.

Pagi ini mereka semua terdiam di ruang tengah, tak ada yang tertidur dengan baik bahkan Jungkook yang sebelumnya dipaksa oleh kakak-kakaknya untuk tidur hanya berhasil terlelap selama satu jam. Helaan napas bersahutan, semuanya berada dalam atmosfir gelap mencengkam. Disaat Taehyung menghubungi mereka, mengatakan kebenarannya... Seokjin seakan ingin memukul Taehyung untuk tak bercanda mengucapkan kalimat bodoh itu. Tapi sekali lagi, Taehyung tak bercanda dan Taehyung tak berbohong.

Hear Our Heart! ✅Where stories live. Discover now