Chapter 10: Ayumi's Identity is revealed?!

18 0 0
                                    

~Skip 1 Minggu~

~Yaten POV~

Satu minggu sudah berlalu seperti angin berhembus, aku mulai kesal dengan sifat Amaya yang menghilang dan cuma meninggalkan pesan. Hari ini, seperti biasa aku, Taiki dan Seiya pergi ke sekolah. Si wanita bernama Ayumi itu juga ada disana. Ada sesuatu yang aneh dengannya. Pokonya, pulang sekolah aku harus menemui perempuan itu. Dikira aku tidak khawatir apa?

Saat itu pelajaran dimulai, Minako membuatku risih setiap hari non-stop. Aku bosan dengan dia mencoba mendekatiku terus menerus, kalau dilihat Amaya bagaimana? Aku bilang apa padanya? Aku tidak mau dibilang selingkuh sama dia. 

Bel istirahat pun berbunyi, aku keluar kelas bersama Taiki dan Seiya. Aku memikirkan apa yang mereka lakukan, aku mulai bosan dan berjalan kembali ke kelas tiba-tiba wanita itu, Ayumi jatuh tetapi aku reflek menangkapnya?

"Ayu-chan, ayo ke kantin!" balas Minako secara paksa menggeret Ayumi pas sesampai didepan kelas, dia tersandung kaki Usagi dan jatuh ke pelukkan Yaten, kacamatanya lepas. 

'Sialan! gawat!' gumam Ayumi.

Minako dan yang lainnya kaget.

"Apa kau tidak apa-apa?" Aku menangkapnya dalam dekapanku dan menangkap kacamatanya sebelum jatuh.

"I-i-ya.. terimakasih." balas Ayumi terbata-bata.

"Kenapa kau memalingkan wajahmu?" balasku curiga dan menyentuh dagunya untuk melihat wajahnya. 

Muka Ayumi memerah saat aku menyentuh dagunya, dan ternyata...

Hening sejenak.

Tidak ada respon.

"Anu, Yaten-kun apa yang kau lakukan dengan Ayu-chan?" balas Usagi marah.

Aku melepas sentuhanku melalui dagunya dan berbalik ke belakang. Kenapa dia disini. Jadi, selama ini Ayumi adalah Amaya? kenapa aku tidak mengetahuinya? Aku gagal sebagai seorang kekasih. Tiba-tiba Usagi mulai berbicara melepaskan keheningan di korridor kelas. 

"Maafkan aku. Aku akan membawa dia sementara kalian semua bisa ke kantin kan sendiri. Ayo, ikut aku." balas ku menarik tangan kanannya.

Semua yang disitu mulai bingung. 

Aku membawa berjalan sambil menarik tangannya, banyak yang berbisik dan melihat aku berpegangan tangan dengannya. Aku tidak peduli akan hal tersebut. Sesampainya di atas atap sekolah. 

Hening melanda lagi. 

"Anu..Yaten.." balas Amaya yang sudah ketahuan menyamar disekolah. 

"Kenapa kau ada disini? Aku ini khawatir tahu tidak? Kau bilang pergi-pergi terus. Lama-lama aku jadi ingin tahu kau ini ngapain aja selama seminggu. Ternyata kau menyamar menjadi murid baru bernama Ayumi dan duduk sebangku dengan Seiya? Jangan bercanda." balas aku melipat tangan didada karena kesal.

"Aku tidak punya alasan untuk menjawab itu. Lalu bagaimana denganmu yang duduk dengan Minako? Dia jadi Asisten Three Lights? Jangan bercanda. Aku ini apa?" balas Amaya sambil teriak.

"Itu..dengar aku, aku tidak punya rasa pada Minako. Kau harusnya tahu kau itu pacarku yang paling berharga." balas Yaten dengan lembut.

"Bohong!" balas Amaya lagi.

Sikapnya yang seperti ini yang membuatku ingin selalu melindunginya, tanpa pikir lagi aku memeluknya dengan erat. Amaya kaget dan menangis dipelukkanku.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu. Ingat, hanya kau satu-satunya Putri bagiku." balasku mengecup dahinya dengan lembut.

"Yaten.." balas Amaya memelukku semakin erat.

Aku tersenyum menatap mata merahnya. 

"Bisakah besok aku membuatkan bekal lagi untukmu dan untuk Taiki dan Seiya?" balas Amaya seperti murid SMA yang baru pacaran.

Aku mengangguk dan mengusap kepalanya. "Ayo, kita kembali. Kau laparkan?" 

Aku dan Amaya berjalan kali ini, kami berpegangan tangan menuju kantin. Disana aku melambaikan tangan pada Usagi dan yang lainnya. Aku pergi mengantri untuk membeli roti untukku dan Amaya.

"Ayu-chan. Kau baik-baik saja?" balas Ami khawatir.

Amaya menggelengkan kepala. "Aku tidak apa-apa." 

"Ngomong-ngomong, kacamatamu dimana?" Tanya Makoto.

"Ah, pasti sama Yaten-kun." balas Ayumi tersenyum.

"Yo Taiki." balasku menghampirinya.

"Tumben sekali kau ke kantin. Kadang, kau hanya mau makanan yang dibuat Amaya-san." balas Taiki.

"Hanya kali ini, aku ingin." balasku dengan wajah tersipu-sipu. 

"Yo Odango!" sahut Seiya langsung duduk di meja tanpa basa basi.

"Apa sih Seiya?" balas Usagi kesal.

"Kalian lagi ngomogin apaan?" tanya Seiya kepo.

"Kami sedang mengobrol dengan Ayu-chan." balas Minako sambil tersenyum.

Dari arah berlainan, Aku dan Taiki datang menghampir meja itu dan duduk disebelah Amaya. Aku menatapnya dan memberikan Roti. "Nih, rotinya. Makan dulu."

"Ah, terimakasih Yaten-kun." balas Ayumi tersipu-sipu mengambil makanannya.

Mereka semua bingung dengan tingkah Yaten kepada Ayumi. Sementara Taiki duduk dan melihat Seiya juga ada disitu. Lalu ia menatap Yaten memberikan roti ke murid pindahan itu. Menurut Taiki dan Seiya itu aneh, tetapi pas mereka pikir lagi.

"TIDAK MUNGKIN! AMAYA-SAN KENAPA KAU DISINI?" Teriak Taiki dan Seiya sambil menghentakkan menja.

"Reaksi kalian itu terlambat." balas Ayumi tertawa kecil.

"Eh? Apa yang terjadi?" balas Usagi mengerti.

"Jadi, kau selama ini murid pindahan baru?" balas Seiya tidak percaya. 

"Iya, kau punya masalah?" balas Ayumi.

"Ada apa ini?" balas Makoto.

Taiki mencoba tenang dalam situasi ini, ia pun menghela nafas dalam-dalam. "Ayumi-san sebenarnya adalah Amaya-san, dialah manajer kami." balasnya dengan nada lembut.

"TIDAK MUNGKIN!" balas Makoto, Ami dan Minako.

Amaya mengangguk. "Maaf, aku membohongi kalian. Cuma aku ingin kalian tidak tahu." 

"Yaten-kun, sikapmu kok jadi berubah 180 derajat?" Tanya Minako.

"Oh, aku belum pernah bilang kepada kalian ya ataupun juga Taiki dan Seiya. Amaya itu adalah pacarku." balasku dengan nada percaya diri.

Amaya tersipu malu disaat aku mengatakan hal yang serius seperti itu, Taiki dan Seiya sempat tidak percaya. Tetapi, memang benar. Amaya membuat Yaten berubah menjadi pria yang lembut.

'Pacar Yaten-kun?' gumam Minako dalam hati.

"Jangan bilang seperti itu di publik. Apa yang terjadi jika fansmu tahu itu?" balas Amaya.

"Aku tahu kau bisa. Kau lebih kuat dari itu." balasku lagi. 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Lonceng Bel tanda masuk mulai berbunyi lagi, ntah kenapa Minako sedikit sedih mengetahui kalau Yaten sudah ada yang punya. Waktu itu, dia pernah mengatakan ia sudah bersumpah untuk tidak melihat laki-laki lain ternyata lelaki yang ia cintai itu adalah Yaten. Lalu buat apa Minako mengejar-ngejar Yaten kalau dia tahu kalau Ayumi adalah kekasihnya?

Selama pelajaran pikiran Minako kacau, Yaten ada tepat di sebelahnya tetapi hatinya hanya menatap satu wanita. Waktu pun berlalu, tanda bel pulang telah berbunyi Yaten pergi ke studio untuk latihan musikal bersama wanita tersebut. 

Minako langsung pulang kerumah. 



The Stars collide with Earth ( A Sailor Moon fanfic) [COMPLETED]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin